NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Minggu, 20 Februari 2011

MENGHAPUS TRAUMA DAN MENGANGKAT UMAT DENGAN TASAWUF

Menghapus Trauma dan Mengangkat Ummat dengan Tasawwuf
  • Seorang ahli fiqih terkemuka di Madinah pada awal periode setelah wafatnya Rasulullah saw. adalah Ali bin Husein bin Ali bin Abi Talib yang lebih dikenal dengan nama Zainal Abidin yang berarti ‘panutan para ahli ibadah’. Dia adalah cicit Nabi Muhammd saw., cucu Ali bin Abi Talib ra., putera Husein yang menjadi korban pembantaian yang dilakukan tentara Yazid bin Mu’awaiyah pada 10 Muharram 61 H di Karbala.

Zainal Abidin ditawan kemudian dibawa ke Kufah, dihadapkan pada gubernur Ubaidullah bin Ziyad yang membawanya ke Damaskus untuk diajukan pada peradilan Khalifah Yazid. Namun akhirnya dibebaskan dan diantar ke Madinah, kota tempat Rasulullah saw. dimakamkan.

Trauma berat yang dialaminya menyebabkan dia memilih jalan hidup yang menjauhi kekejian dan kesesatan, mendekat pada keridho’an Allah swt. Waktunya dihabiskan untuk beribadah, memperdalam ilmu Fiqih dan bersujud, sehingga mendapat nama tambahan As Sajjad yang berarti orang yang senang sujud.

Puteranya yang bernama Imam Muhammad al Baqir, berceritera tentang ayahnya: “setiap kali mendapat nikmat Allah, ayah langsung bersujud, setiap kali beliau membaca ayat Al Qur’an tentang sujud langsung bersujud. Setiap kali selesai shalat fardhu langsung bersujud. Setiap kali berhasil mendamaikan orang yang berselisih, ayah langsung melakukan sujud. Disebabkan sering bersujud, tampak bekas dikeningnya, sehingga beliau dijuluki As Sajjad”.

Pada diri Zainal mengalir darah Quraisy berasal dari ayahnya, dan darah bangsawan ibunya yang bernama Sulafah, puteri raja Persia. Dia lebih mengandalkan pada amal dan ibadahnya sendiri dari pada menapaki jejak garis keturunan nasabnya. Bila sedang berada di Makkah, waktu malamnya lebih banyak diisi dengan shalat dan thawaf di Masjidil Haram, sedang waktu siangnya dipergunakan untuk beramal shalih dan mensyi’arkan ajaran Islam. Sewaktu sahabatnya Thawus al Yamani bertanya mengapa dia berbuat demikian sedang orang lain tidak, apalagi Zainal Abidin keturunan Rasulullah saw., Ali bin Abi Thalib ra. dan Fatimah ra. serta Husein, dia menjawab: “Tidak, tidak wahai Thawus. Jangan sebut-sebut ayahku, ibuku dan datukku. Sungguh Allah swt. telah menciptakan surga bagi siapa yang taat kepadaNya dan berbuat kebajikan, meskipun dia budak hitam dari negeri Habsyi. Dan ia menciptakan neraka bagi siapa yang bermaksiat kepadaNya, meskipun ia seorang Quraisy. Tidakkah kau dengar firman Allah:

“Apabila sangka-kala ditiup maka tidaklah ada lagi pertalian nasab diantara mereka pada hari itu, dan tidak pula mereka saling bertanya”.

(Surat Mukminun ayat 101)

Selanjutnya dia berkata: “Demi Allah tidak ada yang dapat memberi manfaat kelak pada hari kiamat kecuali amal kebajikan yang akan berada di depanmu dan menjadi petunjuk jalanmu”.

Doa’, dzikir dan munajatnya dijadikan pegangan kaum sufi dan para ulama di belakangnya, diantaranya:

“Bismillahirrahmanirrahiim,

Tuhanku

Kesalahan telah menutupku dengan pakaian kehinaan

Perpisahan dariMu telah membungkusku dengan jubah kerendahan

Besarnya dosa telah mematikan hatiku

Hidupkan aku dengan ampunanMu

Wahai Citra dan Dambaku

Wahai Ingin dan Harapku

Demi KeagunganMu

Tidak kudapatkan pengampunan dosaku selainMu

Tidak kulihat penyembuhan lukaku selainMu

Aku pasrah berserah padaMu

Aku tunduk bersimpuh padaMu

Jika Kau usir aku dari pintuMu

kepada siapa lagi aku bernaung

Jika Kau tolak aku dari sisiMu

kepada siapa lagi aku berlindung

Celaka sudah diriku

lantaran aib dan celaku

Malang benar aku

karena kejelekan dan kejahatanku

Aku bermohon padaMu

Wahai Pengampun dosa yang besar

Wahai penyembuh tulang yang patah

Anugerahkan padaku penghancur dosa

Tutuplah untukku pembongkar cela

Jangan lewatkan aku di hari kiamah

dari sejuknya ampunan dan maghfirahMu

Jangan tinggalkan aku

dari indahnya maaf dan penghapusanMu

Illahi,

naungi dosa-dosaku dengan awan rahmatMu

curahi cela-celaku dengan hujan kasihMu

Illahi,

Kepada siapa lagi hamba lari kecuali pada maulaNya

Adakah selain Dia yang melindungi dari murkaNya.

. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . ..

( dan seterusnya, dari: ‘The Sufism Verses’)

Dikisahkan bahwa Zainal Abidin adalah anak yang sangat hormat pada ibunya. Waktu seorang sahabat bertanya kepadanya perihal sikap ‘Birrul Walidain’, menyantuni, menghormati kedua orang tua dimana belum pernah terlihat dia makan satu nampan (piring besar berisi makanan dan lauk-pauknya untuk dua sampai empat orang) bersama ibunya, Zainal menjawab: “Memang demikian, karena aku takut terdahulu tanganku ke dalam nampan makanan daripada kerling mata ibuku, sehingga bila terjadi demikian, maka aku sudah menyakiti hatinya”.

Walaupun Ali bin Husein Zainal Abidin banyak beribadah untuk mendekatkan dirinya kepada Allah swt., ia tidak pernah mengabaikan masyarakat di sekitarnya. Ia selalu tampil sebagai pemimpin spiritual bagi ummat dimanapun dia berada. Ia selalu memanfaatkan dirinya sebagai sumber ilmu dan panutan akhlak mulia; demikian komentar Al Ghazali dan ulama sufi lainnya.

Peristiwa Karbala dengan segala akibatnya memberikan pelajaran penting baginya, betapa sebagian besar masyarakat Islam pada waktu itu telah diliputi kebingungan, kebekuan pikiran, serba salah dalam bertindak, dan selau terbentur menghadapi teror dan kedzaliman para penguasa. Sebagian lagi bersikap acuh-tak acuh, menghindari protes dan membiarkan apa saja yang terjadi, walaupun hal itu diketahui akan membawa ke arah kehancuran.

Ali bin Husein Zainal Abidin bertindak dengan sangat hati-hati membenahi keadan masyarakat, menyadarkan mereka akan nilai-nilai luhur ajaran Islam. Ia mengupayakan perbaikan secara menyeluruh, membebaskan mereka dari sifat apatis dan larut dalam kemerosotan moral.

(Ensiklopedi Islam).

Abu Ali Al Fudhail bin Iyadh ra. berkata:

“Tempuhlah jalan-jalan hidayah, janganlah karena sedikitnya para penempuh jalan itu lalu kamu terhalang jalan, jauhi jalan-jalan kesesatan dan jangan kau tertipu karena banyaknya orang yang binasa”.

Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash ra. ia berkata, Rasulullah saw. berdo’a:

“Allahumma yaa musharrifal quluubi sharrif quluubanaa ‘alaa thaa’atik”.

(“Yaa Allah, yaa Tuhan Yang membolak-balikkan hati gerakkanlah hati kami untuk selalu menta’atiMu”.)

Dari Aisyah ra. ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw. membaca do’a, sedangkan ketika itu ia bersandar kepadaku:

“Allahummaghfir lii warhamnil wa alhiqnii birrafiiqil a’laa”.

“Yaa Allah, ampunilah daku, limpahkanlah rahmat kepadaku dan pertemukan aku dengan teman-teman yang bermartabat tinggi” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Kamis, 03 Februari 2011

Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini

Tiga Tanda Kiamat Yang Harus Diantisipasi Dewasa Ini


Ada tiga tanda fenomenal dari tanda-tanda Kiamat yang perlu diantisipasi dewasa ini oleh umat manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya. Dua di antara ketiga tanda itu masuk dalam kategori tanda-tanda besar Kiamat. Satu lagi kadang dimasukkan ke dalam tanda besar, namun ada pula yang menyebutnya sebagai tanda penghubung antara tanda- tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat.

Tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat ialah diutusnya Imam Mahdi. Imam Mahdi merupakan tanda Kiamat yang menghubungkan antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat karena datang pada saat dunia sudah menyaksikan munculnya seluruh tanda-tanda kecil Kiamat yang mendahului tanda-tanda besar Kiamat. Allah tidak akan mengizinkan tanda-tanda besar Kiamat datng sebelum berbagai tanda kecil Kiamat telah tuntas kemunculannya.

Banyak orang barangkali belum menyadari bahwa kondisi dunia dewasa ini ialah dalam kondisi dimana hampir segenap tanda-tanda kecil Kiamat yang diprediksikan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam telah bermunculan semua. Coba perhatikan beberapa contoh tanda-tanda kecil Kiamat berikut ini:

  • Dan perceraian banyak terjadi ويكثر الطلاق
  • Dan banyak terjadi kematian mendadak (tiba-tiba) و الموت الفجاء
  • Dan banyak mushaf diberi hiasan (ornamen) و حلية المصاحف
  • Dan masjid-masjid dibangun megah-megah و زخرفت المساجد
  • Dan berbagai perjanjian dan transaksi dilanggar sepihak و نقضت العهود
  • Dan berbagai peralatan musik dimainkan و استعملت المأزف
  • Dan berbagai jenis khamr diminum manusia و شربت الخمور
  • Dan perzinaan dilakukan terang-terangan و فخش الزنا
  • Dan para pengkhianat dipercaya (diberi jabatan kepemimpinan) و اؤتمن الخائن
  • Dan orang yang amanah dianggap pengkhianat (penjahat/teroris) و خون الأمين
  • Tersebarnya Pena (banyak buku diterbitkan) ظهور القلم
  • Pasar-pasar (Mall, Plaza, Supermarket) Berdekatan تتقارب الأسواق
  • Penumpahan darah dianggap ringan استخفاف بالدم
  • Makan riba أكل الربا

Jadi kalau kita perhatikan, contoh-contoh di atas jelas sudah kita jumpai di zaman kita dewasa ini. Bahkan bila kita buka kitab para Ulama yang menghimpun hadits-hadits mengenai tanda-tanda kecil Kiamat, lalu kita baca satu per satu hadits-hadits tersebut hampir pasti setiap satu hadits selesai kita baca kita akan segera bergumam di dalam hati: “Wah, yang ini sudah..!” Hal ini akan selalu terjadi setiap habis kita baca satu hadits. Laa haula wa laa quwwata illa billah....

Jika tanda-tanda kecil Kiamat sudah hampir muncul seluruhnya berarti kondisi dunia dewasa ini berada di ambang menyambut kedatangan tanda-tanda besar Kiamat. Dan bila asumsi ini benar, berarti dalam waktu dekat kita semua sudah harus bersiap-siap untuk menyambut datangnya tanda penghubung antara tanda-tanda kecil Kiamat dengan tanda-tanda besar Kiamat, yaitu diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Hal ini menjadi selaras dengan isyarat yang diungkapakan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam mengenai dua pra-kondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi.

أُبَشِّرُكُمْ بِالْمَهْدِيِّ يُبْعَثُ فِي أُمَّتِي عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْ النَّاسِ

وَزَلَازِلَ فَيَمْلَأُ الْأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا

“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kese-wenang-wenangan dan kezaliman.” (HR Ahmad)

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam mengisyaratkan adanya dua prakondisi menjelang diutusnya Imam Mahdi ke tengah ummat Islam. Kedua prakondisi tersebut ialah pertama, banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan kedua, terjadinya gempa-gempa. Subhaanallah. Jika kita amati kondisi dunia saat ini sudah sangat sarat dengan perselisihan antar-manusia, baik yang bersifat antar-pribadi maupun antar-kelompok. Demikian pula dengan fenomena gempa sudah sangat tinggi frekuensi berlangsungnya belakangan ini.

Berarti kedatangan Imam Mahdi merupakan tanda Akhir Zaman yang jelas-jelas harus kita antisipasi dalam waktu dekat ini. Dan jika sudah terjadi berarti kitapun harus segera mempersiapkan diri untuk mematuhi perintah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam yang berkaitan dengan kemunculan Imam Mahdi. Kita diperintahkan untuk segera berbai’at dan bergabung ke dalam barisannya sebab episode-episode berikutnya merupakan rangkaian perang yang dipimpin Imam Mahdi untuk menaklukkan negeri-negeri yang dipimpin oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَبَايِعُوهُ وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ فَإِنَّهُ خَلِيفَةُ اللَّهِ الْمَهْدِيُّ

“Ketika kalian melihatnya (Imam Mahdi) maka ber-bai’at-lah dengannya walaupun harus merangkak-rangkak di atas salju karena sesungguhnya dia adalah Khalifatullah Al-Mahdi.” (HR Ibnu Majah)

Imam Mahdi akan mengibarkan panji-panji Al-Jihad Fi Sabilillah untuk memerdekakan negeri-negeri yang selama ini dikuasai oleh para Mulkan Jabriyyan (Para penguasa yang memaksakan kehendak dan mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya).Beliau akan mengawali suatu proyek besar membebaskan dunia dari penghambaan manusia kepada sesama manusia untuk hanya menghamba kepada Allah semata, Penguasa Tunggal dan Sejati langit dan bumi. Beliau akan memastikan bahwa dunia diisi dengan sistem dan peradaban yang mencerminkan kalimatthoyyibah Laa ilaha illAllah Muhammadur Rasulullahdari ujung paling timur hingga ujung paling barat.

Ghazawaat (perang-perang) tersebut akan dimulai dari jazirah Arab kemudian Persia (Iran) kemudian Ruum (Eropa dan Amerika) kemudian terakhir melawan pasukan Yahudi yang dipimpin langsung oleh puncak fitnah, yaitu Dajjal. Dan uniknya pasukan Imam Mahdi Insya Allah akan diizinkan Allah untuk senantiasa meraih kemenangan dalam berbagai perang tersebut.

تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ

ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ

“Kalian akan perangi jazirah Arab dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan menghadapi Persia dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Ruum dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya, kemudian kalian akan perangi Dajjal dan Allah akan beri kemenangan kalian atasnya.” (HR Muslim)

Lalu kapan Nabiyullah Isa ’alihis-salaam akan turun dari langit diantar oleh dua malaikat di kanan dan kirinya? Menurut hadits-hadits yang ada Nabi Isa putra Maryam ’alihis-salaam akan datang sesudah pasukan Imam Mahdi selesai memerangi pasukan Ruum menjelang menghadapi perang berikutnya melawan pasukan Dajjal. Pada saat itulah Nabi Isa ’alihis-salaam akan Allah taqdirkan turun ke muka bumi untuk digabungkan ke dalam pasukan Imam Mahdi dan membunuh Dajjal dengan izin Allah.

Begitu Imam Mahdi dan pasukannya mendengar kabar bahwa Dajjal telah hadir dan mulai merajalela menebar fitnah dan kekacauan di muka bumi, maka Imam Mahdi mengkonsolidasi pasukannya ke kota Damaskus. Lalu pada saat pasukan Imam Mahdi menjelang sholat Subuh di sebuah masjid yang berlokasi di sebelah timur kota Damaskus tiba-tiba turunlah Nabi Isa ’alihis-salaam diantar dua malaikat di menara putih masjid tersebut. Maka Imam Mahdi langsung mempersilahkan Nabi Isa ’alihis-salaam untuk mengimami sholat Subuh, namun ditolak olehnya dan malah Nabi Isa ’alihis-salaam menyuruh Imam Mahdi untuk menjadi imam sholat Subuh tersebut sedangkan Nabi Isa ’alihis-salaam makmum di belakangnya. Subhanallah.

" ينزل عيسى بن مريم ، فيقول أميرهم المهدي : تعال صل بنا ،

فيقول : لا إن بعضهم أمير بعض ، تكرمة الله لهذه الأمة " .

"Turunlah Isa putra Maryam ’alihis-salaam. Berkata pemimpin mereka Al-Mahdi: "Mari pimpin sholat kami." Berkata Isa ’alihis-salaam: "Tidak. Sesungguhnya sebagian mereka pemimpin bagi yang lainnya sebagai penghormatan Allah bagi Ummat ini." (Al Al-Bani dalam ”As-Salsalatu Ash-Shohihah”)

Saudaraku, marilah kita bersiap-siap mengantisipasi kedatangan tanda-tanda Akhir Zaman yang sangat fenomenal ini. Tanda-tanda yang akan merubah wajah dunia dari kondisi penuh kezaliman dewasa ini menuju keadilan di bawah naungan Syariat Allah dan kepemimpinan Imam Mahdi beserta Nabiyullah Isa ’alihis-salaam.

Ya Allah, masukkanlah kami ke dalam barisan pasukan Imam Mahdi yang akan memperoleh satu dari dua kebaikan: ’Isy Kariman (hidup mulia di bawah naungan Syariat Allah) au mut syahidan (atau Mati Syahid). Amin ya Rabb.

Tanda-Tanda Kiamat Menurut Al Qur’an

Tanda-Tanda Kiamat Menurut Al Qur’an

Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu, melainkan hari kiamat (yaitu) yang datang kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari Kiamat sudah datang? (QS Muhammad: 18)

Dari ayat ini kita ketahui bahwa Al Qur’an telah menjelaskan tanda-tanda yang mengumumkan datangnya Hari Akhir. Agar dapat memahami tanda-tanda ‘pengumuman besar’ ini, kita harus merenungkan ayat ini. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan dalam ayat ini, pemikiran kita tidak akan berguna sama sekali ketika Hari Akhir tiba-tiba datang kepada kita.

Hari Akhir itu dekat

Allah berfirman dalam Al Qur’an bahwa tidak diragukan lagi bahwa Hari Akhir itu sudah dekat.

Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya … (QS Al Hajj: 7)

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik (QS Al Hijr: 85)

Mungkin ada sebagian orang yang beranggapan bahwa pesan Al Qur’an tentang Hari Akhir difirmankan lebih dari 1400 tahun lalu, dan masa itu sudah lama, jika dibandingkan dengan panjang usia seorang manusia. Padahal, di sini tersirat persoalan akhir dunia ini, matahari dan bintang-bintang, singkatnya, alam semesta. Ketika kita menganggap bahwa alam semesta berusia miliaran tahun, maka empat belas abad adalah suatu jangka waktu yang sangat pendek.

Keunggulan akhlakul Islam di dunia

Allah menyatakan bahwa orang-orang yang menyembah-Nya secara murni, tanpa menyekutukan-Nya dengan makhluk-Nya sebagai tuhan-tuhan lain selain-Nya dan beramal saleh untuk meraih ridha-Nya, akan dianugerahi kekuasaan dan pengaruh.

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan apa pun dengan-Ku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik (QS An Nuur: 55)

Dalam sejumlah ayat, juga dikatakan bahwa adalah sunnatullah, bahwa hamba-hamba Allah yang beriman dan hidup dalam agama yang benar dalam hati mereka akan menjadi pewaris dunia ini.

Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam Lauhul Mahfuzh), bahwasanya bumi ini dipusakai (oleh) hamba-hamba-Ku yang saleh (Surat Al Anbiya’: 105)

Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku (Surat Ibrahim: 14)

Allah pasti akan menepati janji-janji-Nya. Tingkat akhlak yang tinggi yang akan menaklukkan ajaran yang sesat, paham-paham yang menyimpang, dan pemahaman agama yang salah adalah akhlak Islam. Orang-orang kafir dan musyrik tidak dapat mencegah hal ini terjadi.

Terbelahnya bulan

Surat ke-54 di dalam Al Qur’an disebut ‘Surat Al Qamar.’ Dalam bahasa Inggris, qamar berarti bulan. Dalam beberapa hal, surat ini menjelaskan kehancuran yang menimpa kaum Nuh, ‘Aad, Tsamud, Luth dan Fir’aun, karena mereka menolak peringatan para nabi. Bersamaan dengan itu, ada sebuah pesan yang sangat khusus disampaikan di ayat pertama berkenaan dengan Hari Akhir.

Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. (QS Al Qamar: 1)

Kata ‘terbelah’ yang digunakan di ayat ini berasal dari kata dalam bahasa Arab, syaqqa, yang mempunyai berbagai makna. Dalam sejumlah tafsir atas ayat Al Qur’an ini, makna ‘terbelah’ lebih tepat. Tetapi kata syaqqa dalam bahasa Arab dapat juga berarti ‘membajak’ atau ‘mencangkul’ tanah.

Untuk contoh pertama, kita dapat merujuk ayat ke-26 Surat Abasa:

Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit), kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran. (QS ‘Abasa: 25-29)

Jelas terlihat bahwa makna syaqqa di sini bukanlah ‘membelah.’ Kata ini berarti membajak tanah untuk menumbuhkan berbagai tanaman.

Apabila kita kembali ke tahun 1969, kita dapat melihat salah satu keajaiban Al Qur’an. Berbagai eksperimen yang dilakukan di permukaan bulan pada 20 Juli 1969 mungkin mengisyaratkan terbuktinya berita yang disampaikan 1.400 tahun lalu dalam Surat Al Qamar. Pada tanggal itu, para astronot Amerika menjejakkan kakinya di bulan. Setelah menggali tanah di bulan, mereka melakukan berbagai percobaan ilmiah dan mengumpulkan contoh batu-batuan dan tanah. Tentu sangat menarik bahwa berbagai kejadian ini sesuai sepenuhnya dengan pernyataan dalam ayat ini.

Tanda-tanda yang dijelaskan oleh Nabi SAW terjadi satu demi satu

Di berbagai hadits yang sampai kepada kita dari Rasulullah SAW, disampaikan berita mengenai Hari Akhir dan Masa Keemasan Islam. Ketika kita membandingkan tanda-tanda ini dengan berbagai peristiwa yang terjadi di masa kita, kita dapat melihat berbagai petunjuk bahwa kita tengah hidup dalam Hari Akhir. Kita juga dapat melihat petunjuk yang mengabarkan datangnya Masa Keemasan Islam.

Berbagai hadits yang digunakan di bagian lain buku ini nanti akan berisi informasi yang disampaikan oleh Rasulullah SAW berkenaan dengan hal ini.

Di sini, mungkin akan muncul keraguan di benak pembaca dalam hal kebenaran dan kesahihan hadits-hadits mengenai Hari Akhir ini. Ada sebuah cara untuk membedakan hadits yang sahih dengan hadits yang palsu. Seperti kita ketahui, hadits mengenai Hari Kiamat berkaitan dengan berbagai peristiwa yang akan terjadi di masa depan. Karena alasan itu, ketika sebuah hadits memang terbukti dengan berjalannya waktu, semua keraguan tentang sumber pernyataan itu menjadi sirna.

Sejumlah ilmuwan Islam yang melakukan penelitian tentang masalah Hari Akhir dan tanda-tanda Hari Kiamat telah menggunakan syarat ini. Seorang ahli tentang masalah ini, Bediuzzaman Said Nursi, berkata bahwa hadits tentang Hari Akhir yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang telah bisa diamati pada masa kita menunjukkan kebenaran hadits tersebut.1

Sebagian tanda-tanda yang diberitakan dengan hadits ini dapat diamati di beberapa tempat di dunia dalam jangka waktu 1400 tahun sejarah Islam. Akan tetapi hal ini belum membuktikan bahwa jangka waktu itu adalah Hari Akhir. Untuk jangka waktu tertentu yang dapat disebut Hari Akhir, seluruh tanda-tanda Hari Akhir harus telah dapat dilihat kejadiannya pada jangka waktu yang sama. Hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits:

Tanda-tanda yang terjadi setelah tanda yang lain seperti butiran manik-manik sebuah kalung yang jatuh satu per satu ketika talinya putus. (HR Tirmidzi)

Dalam hadits-hadits ini, permulaan Hari Akhir digambarkan sebagai waktu ketika silang pendapat berkembang, serta perang dan konflik semakin meningkat, ketika ada kekacauan dan kehancuran moral mencuat dan manusia menjauh dari akhlak agama. Pada waktu tersebut, berbagai bencana alam akan terjadi di seluruh dunia, kemiskinan akan mencapai tingkat yang belum terlihat sebelumnya, ada peningkatan besar dalam angka kejahatan, pembunuhan dan kekejaman di berbagai tempat. Tetapi, hal ini hanyalah tahap pertama. Selama tahap kedua, Allah akan menyelamatkan manusia dari kekacauan ini dan menggantikannya dengan keadaan yang penuh berkah dan ridha-Nya dengan berlimpahnya materi, perdamaian, dan keamanan.

Peperangan dan kekacauan

Rasulullah SAW bersabda, “Al Harj (akan meningkat)”’ Mereka bertanya, “Apakah Al Harj itu?” Beliau menjawab, “(Yaitu) pembunuhan (saling membunuh), (yaitu) saling membunuh (pembunuhan).” (HR Bukhari)

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan tiba ketika kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan akan menjadi suatu yang lazim (HR Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

Dunia ini tidak akan menemui akhirnya, hingga suatu hari akan datang pada manusia, pada hari itu akan ada pembunuhan massal dan pertumpahan darah. (Muslim)

Apabila kita melihat empat belas abad lalu, kita melihat berbagai peperangan di wilayah tertentu sebelum abad kedua puluh. Akan tetapi, peperangan yang mempengaruhi setiap orang di dunia, sistem politik, seluruh perekonomian, dan struktur sosial, hanya terjadi pada masa kini saja, dalam dua perang dunia. Di Perang Dunia I, lebih dari 20 juta jiwa meninggal. Pada Perang Dunia II, jumlah yang mati lebih dari 50 juta jiwa. Di samping itu, Perang Dunia II diakui sebagai perang yang paling berdarah, paling besar, dan paling menghancurkan dalam sejarah.

Berbagai pertentangan yang terjadi setelah Perang Dunia II (Perang Dingin, Perang Korea, Perang Vietnam, konflik Arab-Israel dan Perang Teluk) adalah contoh di antara berbagai peristiwa yang paling gawat di zaman modern ini. Selain itu, berbagai perang, pertentangan, dan perang saudara di tingkat wilayah telah menyebabkan kehancuran di berbagai belahan dunia. Di berbagai tempat seperti Bosnia, Palestina, Chechnya, Afghanistan, Kashmir, dan banyak lagi lainnya, berbagai masalah terus merongrong kemanusiaan.

Contoh lain bentuk ‘kekacauan’ yang menghantui umat manusia yang setara dengan peperangan adalah teror terorganisir tingkat internasional. Seperti yang juga disepakati oleh pihak berwenang dalam masalah ini, berbagai tindakan teror telah berlipat ganda jumlahnya di paruh kedua abad kedua puluh.2 Bahkan dapat dikatakan bahwa teror adalah sebuah ciri khas abad kedua puluh.2 Berbagai organisasi yang bercirikan rasisme, komunisme, dan berbagai paham serupa, atau dengan tujuan kebangsaan, telah melakukan berbagai tindakan kejam dengan bantuan teknologi yang semakin maju. Di dalam sejarah dunia yang lebih terkini, berbagai tindakan teror berulang-ulang telah menyebabkan kekacauan. Banyak darah telah tertumpah dan orang-orang tak bersalah yang tak terhitung jumlahnya telah telah dibantai atau terbunuh.

Kehancuran kota-kota besar: peperangan dan bencana

Berbagai kota besar akan dihancurkan dan hal ini akan terjadi seolah-olah kota-kota itu tidak pernah ada sebelumnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman)

Kehancuran kota-kota yang dimaksudkan dalam hadits ini mengingatkan pada kehancuran yang sekarang muncul karena perang dan berbagai bencana alam. Belum lama ini, senjata nuklir, pesawat tempur, bom, rudal, dan senjata modern yang canggih lainnya telah menyebabkan kehancuran yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai senjata mengerikan ini telah menyebabkan tingkat kehancuran yang belum pernah terlihat sebelumnya. Jelas, kota-kota besar yang menjadi sasaran adalah yang paling menderita karena kehancuran ini. Kehancuran karena Perang Dunia II yang belum ada bandingannya adalah salah satu contohnya. Dengan penggunaan bom atom di perang terbesar di dunia itu, Hiroshima dan Nagasaki hancur total. Akibat pemboman hebat, berbagai ibu kota Eropa dan kota-kota penting lainnya menderita berbagai kerusakan.

Pada beberapa tahun terakhir, angin topan, badai, angin puyuh, dan berbagai bencana lainnya menimbulkan akibat merusak atas benua Amerika dan juga beberapa tempat lain di dunia. Selain itu, banjir telah menyebabkan timbunan lumpur yang menutupi berbagai pusat pemukiman penduduk. Kemudian, gempa bumi, letusan gunung, dan gelombang pasang air laut juga telah menyebabkan kehancuran yang besar. Oleh karena itu, seluruh kehancuran yang terjadi pada kota-kota besar karean bencana-bencana ini adalah suatu tanda penting dalam setiap peristiwanya.

Gempa Bumi

As Sa’ah (Hari Akhir) tidak akan terjadi hingga … gempa bumi akan sangat sering terjadi (HR Bukhari)

Ada dua hadits besar sebelum hari hisab … dan kemudian tahun-tahun penuh gempa bumi (Diriwayatkan oleh Ummu Salamah RA.)

Dalam beberapa tahun terakhir, gempa bumi besar telah terjadi berulang-ulang, dan termasuk bencana yang menakutkan bagi masyarakat di seluruh dunia. Apabila kita melihat data yang dikumpulkan oleh American National Earthquake Information Center (Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional Amerka, ANEI) selama tahun 1999, kita menemukan 20.832 gempa bumi telah terjadi di berbagai tempat di dunia. Akibatnya, 22.711 orang diperkirakan kehilangan jiwanya.3

Kemiskinan

Orang-orang miskin akan meningkat jumlahnya. (Amal Al-Din Al-Qazwini, Mufid Al-’ulum Wa-mubid Al-humum)

Kekayaan beredar hanya di antara orang-orang kaya, tanpa manfaat bagi orang-orang miskin. (HR Tirmidzi)

Yang jelas masa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW menjelaskan keadaan pada saat ini. Apabila kita menengok abad-abad sebelumnya, kita melihat bahwa berbagai kesulitan dan kecemasan yang disebabkan oleh kekeringan, peperangan, dan berbagai bencana lain bersifat sementara dan terbatas di sebuah wilayah tertentu. Akan tetapi, saat ini, kemiskinan dan kesulitan mencari penghidupan bersifat permanen den mewabah.

Di dunia saat ini, kemiskinan telah mencapai angka yang sangat memprihatikankan. Laporan terakhir UNICEF mengungkapkan bahwa satu dari empat penduduk dunia hidup dalam ‘penderitaan dan kekurangan yang tidak terbayangkan sebelumnya’.4 Sekitar 1,3 miliar manusia di dunia bertahan hidup dengan uang kurang dari $1 (sekitar Rp8.800) sehari. Tiga miliar manusia di dunia saat ini bertahan hidup dengan $2 (sekitar Rp17.600) sehari. 5 Sekitar 1,3 miliar kekurangan air bersih. Sekitar 2,6 miliar tidak mampu mendapatkan sarana kesehatan yang memadai.6

Runtuhnya nilai-nilai akhlak

Hari Kiamat (As Sa’ah) akan datang ketika perzinaan tersebar luas (Al-Haythami, Kitab al-Fitan)

Hari Akhir tidak akan datang hingga mereka (orang-orang jahat) melakukan perzinaan di jalan-jalan (jalan-jalan umum). (Ibn Hibban and Bazzar)

Pria akan meniru perilaku wanita; dan wanita akan meniru perilaku pria. (Allama Jalaluddin Suyuti, Durre-Mansoor)

Orang-orang akan menyenangi perbuatan homoseksual dan lesbianisme. (Al-Muttaqi al-Hindi, Muntakhab Kanzul Ummaal)

Hubungan seksual tidak sah secara terbuka akan marak. (HR Bukhari)

Hari Akhir itu tidak akan datang hingga angka pembunuhan meningkat. (HR Bukhari)

Di masa kini, ada bahaya besar yang mengancam pola hidup masyarakat dunia. Dengan cara yang sama seperti virus membunuh tubuh manusia, bahaya ini mengakibatkan keruntuhan sosial yang sangat parah. Bahaya ini adalah keruntuhan nilai-nilai akhlak yang membantu mempertahankan masyarakat yang sehat. Homoseksualitas, pelacuran, hubungan seks pra-nikah dan di luar nikah, penyimpangan seksual, pornografi, pelecehan seksual, dan peningkatan angka penderita penyakit kelamin, adalah sejumlah petunjuk penting dari keruntuhan nilai-nilai akhlak.

Hadits tentang penolakan agama yang benar dan nilai-nilai moral dalam Al Qur’an

Menjelang datangnya Hari Akhir akan ada hari-hari ketika pengetahuan (agama) akan dicabut (lenyap) dan kejahiliyahan secara umum akan meluas…. (HR Bukhari)

Akan ada suatu ujian kegelapan yang menakutkan yang akan menimpa setiap orang di suatu masyarakat, dan kemudian ketika orang menganggap ujian itu telah berakhir, ujian itu akan terjadi terus-menerus. Selama itu seorang manusia bisa jadi adalah seorang mukmin di pagi hari dan menjadi seorang kafir di sore hari. (HR Abu Daud)

Akan datang suatu waktu pada umat ketika orang akan membaca Al Qur’an, tetapi tidak akan lebih jauh dari tenggorokan (tidak masuk ke dalam hati mereka) (HR Bukhari)

Sebelum Hari Akhir akan ada kekisruhan seperti potongan malam yang gelap, ketika seorang manusia akan menjadi seorang beriman di pagi hari dan seorang kafir di sore hari, atau seorang beriman di sore hari dan kafir di pagi hari (HR Abu Daud)

Suatu waktu akan datang, ketika seorang manusia tidak akan peduli bagaimana mereka mendapatkan sesuatu, halal atau haram. (HR Bukhari)

Akan muncul pada hari akhir seseorang yang akan memperoleh keuntungan dunia dengan menjual agama. (HR Tirmidzi)

Hari Akhir tidak akan datang hingga tersisa orang-orang yang tidak mengetahui kebajikan dan tidak pernah mencegah kejahatan (HR Ahmad)

Hari Akhir tidak akan datang sebelum Allah mengambil agama-Nya dari manusia di bumi, tidak meninggalkan seorang pun di atas bumi ini selain orang-orang kafir yang tidak mengenal perbuatan yang benar atau menolak perbuatan yang salah. (Diriwayatkan oleh Abdullah ibn ‘Amr bin ‘Ash)

Munculnya nabi-nabi palsu

Hari akhir tidak akan datang sebelum datangnya tiga puluh Dajjal, masing-masing mengaku dirinya sebagai seorang utusan Allah. (HR Abu Daud)

Para ahli telah mencatat meningkatnya jumlah orang yang mengaku dirinya juru selamat, yang mulai muncul pada tahun 1970-an, dan sejak itu peningkatan jumlahnya cukup berarti. Menurut para ahli ini, ada dua alasan dasar peningkatan ini. Yang pertama adalah jatuhnya komunisme, dan sebab lainnya adalah kesempatan yang dimungkinkan oleh teknologi internet.7

Al Qur’an menjelaskan turunnya Isa AS ke bumi

Allah tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh ‘Isa AS, melainkan mengangkatnya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi di Hari Akhir. Al Qur’an memberikan informasi mengenai turunnya ‘Isa AS dalam sejumlah ayat:

Salah satu ayat menyatakan bahwa orang-orang kafir yang merencanakan pembunuhan Isa AS tidak berhasil;

… dan karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, ‘Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. (QS An Nisaa’: 157)

Ayat lain mengatakan bahwa ‘Isa AS tidak meninggal, melainkan diangkat dari lingkungan manusia ke kehadirat Allah.

… tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS An Nisaa’: 158)

Pada ayat ke-55 Surat Ali ‘Imran, kita telah mengetahui bahwa Allah akan menempatkan orang-orang yang mengikuti ‘Isa AS di atas orang-orang yang kafir hingga Hari Kebangkitan. Ini sebuah fakta sejarah bahwa 2000 tahun lalu, murid-murid ‘Isa tidak mempunyai kekuasaan politik. Orang-orang Kristen yang hidup antara zaman tersebut dan masa sekarang telah meyakini sejumlah ajaran palsu, terutama doktrin Trinitas (mengakui tiga Tuhan dalam satu Tuhan). Oleh karena itu, terbukti bahwa mereka tidak bisa disebut sebagai pengikut Nabi ‘Isa as, karena, seperti dikatakan di berbagai ayat di dalam Al Qur’an, mereka yang meyakini Trinitas telah tergelincir ke dalam kesesatan. Dalam hal ini, pada waktu sebelum Hari Akhir, para pengikut ‘Isa AS akan mengalahkan orang-orang yang ingkar itu dan memenuhi janji ilahiyah yang termuat di dalam Surat Ali ‘Imran. Yang pasti, kelompok yang diberkati ini akan diketahui ketika ‘Isa AS ketika turun kembali ke bumi.

Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnyakiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :-

  • 1 Asap
  • 2 Dajjal
  • 3 Binatang melata di bumi
  • 4 Terbitnya matahari sebelah barat
  • 5 Turunnya Nabi Isa A.S
  • 6 Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
  • 7 Gerhana di timur
  • 8 Gerhana di barat
  • 9 Gerhana di jazirah Arab
  • 10 Keluarnya api dari kota Yamanmenghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.

Dajjal maksudnya ialah bahayabesar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai harikiamat. Dajjal boleh membuat apa sahaja perkara-perkara yang luar biasa.Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara keduamatanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.

Asap akan memenuhi timur danbarat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkenaasap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafirpula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telingadan dubur mereka.

Binatang melata yang dikenalisebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, iaakan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akanmembawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S.

Apabila binatang ini memukulkantongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orangitu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahiorang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.

Turunnya Nabi Isa. A.S di negeriSyam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.Sakan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.

Yakjuj dan Makjuj pula akankeluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satulagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendunganyang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini,bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiahdiminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.

Rasulullah S.A.W telah bersabda," Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualandi pasar, sedikit sahaja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan.Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina,orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang dimasjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"

Berkata Ali bin Abi Talib,Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya sahaja,agama hanya bentuk sahaja, Al-Qur'an hanya dijadikan bacaan sahaja, merekamendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut AsmaAllah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, darimereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga.Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat."

Sabda Rasulullah S.A.W, "Apabilaharta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagianbergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan sepertipinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya,menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suaralantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, oarngdimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukankerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah TANDA-TANDA KIAMAT

Sesungguhnya setiap makhluk hidup –apakah itu manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan– memiliki tanda-tanda dari akhir kesudahan hidupnya di dunia. Tanda-tanda dekatnya kematian manusia adalah rambut beruban, tua, sakit, lemah. Begitu juga halnya dengan hewan, hampir sama dengan manusia. Sedangkan tumbuhan warna menguning, kering, jatuh, lalu hancur. Demikian juga alam semesta, memiliki tanda-tanda akhir masanya seperti kehancuran dan kerusakan.Saa’ah asalnya adalah sebagian malam atau siang. Dikatakan juga: Saa’at segala sesuatu berarti waktunya hilang dan habis. Dari makna ini, maka saa’ah atau kiamat mengandung dua macam, yaitu : Saa’ah khusus bagi setiap makhluk, seperti tanaman binatang dan manusia ketika mati; dan bagi sebuah umat jika datang ajalnya. Itu semua dikatakan telah datang saatnya. Saa’ah umum bagi dunia secara keseluruhan ketika ditiup sangkakala, maka hancurlah segala yang di langit dan di bumi.

Bagaimana dengan kiamat yang sebenarnya? Tentu saja lebih dahsyat, lebih besar, dan lebih mengerikan. Dan Alquran banyak menyebutkan tentang kejadian di hari kiamat. Terjadinya kiamat adalah hal yang gaib. Hanya Allah saja yang tahu. Tidak satu pun dari makhlukNya mengetahui kapan kiamat, baik para nabi maupun malaikat. Allah SWT. Berfirman, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat.” (Luqman 34).

Maka ketika ditanya tentang hal ini, Rasulullah saw. Mengembalikannya kepada Allah swt., “Kepada-Nyalah dikembalikan pengetahuan tentang hari kiamat.” (Fushilat: 47)

Allah merahasiakan terjadinya hari kiamat, dan menerangkan bahwa kiamat akan datang secara tiba-tiba. “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.” (Al-A’raaf: 187)

Namun demikian, sesungguhnya Allah dengan rahmat-Nya telah menjadikan kiamat memiliki alamat yang menunjukkan ke arah itu dan tanda-tanda yang mengantarkannya. “Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang?” (Muhammad: 18)

Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka), atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah olehmu sesungguhnya kami pun menunggu (pula’).”(Al-An’am: 158)

Maka tanda-tanda kiamat adalah alamat kiamat yang menunjukkan akan terjadinya kiamat tersebut. Dan tanda-tanda kiamat ada dua: tanda-tanda kiamat besar dan tanda-tanda kiamat kecil.

Tanda kiamat kecil adalah tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu yang relatif lama, dan kejadiannya biasa, seperti dicabutnya ilmu, dominannya kebodohan, minum khamr, berlomba-lomba dalam membangun, dan lain-lain. Terkadang sebagiannya muncul menyertai tanda kiamat besar atau bahkan sesudahnya.

Tanda kiamat besar adalah perkara yang besar yang muncul mendekati kiamat yang kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa a.s., Ya’juj dan Ma’juj, terbit matahari dari Barat, dan lain-lain.

Para ulama berbeda pendapat tentang permulaan yang muncul dari tanda kiamat besar. Tetapi Ibnu Hajar berkata, “Yang kuat dari sejumlah berita tanda-tanda kiamat, bahwa keluarnya Dajjal adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar, dengan terjadinya perubahan secara menyeluruh di muka bumi. Dan diakhiri dengan wafatnya Isa a.s. Sedangkan terbitnya matahari dari Barat adalah awal dari tanda-tanda kiamat besar yang mengakibatkan perubahan kondisi langit. Dan berakhir dengan terjadinya kiamat.” Ibnu Hajar melanjutkan, ”Hikmah dari kejadian ini bahwa ketika terbit matahari dari barat, maka tertutuplah pintu taubat.” (Fathul Bari)

Tanda-Tanda Kiamat Kecil

Tanda-tanda kiamat kecil terbagi menjadi dua: Pertama, kejadian sudah muncul dan sudah selesai; seperti diutusnya Rasulullah saw., terbunuhnya Utsman bin ‘Affan, terjadinya fitnah besar antara dua kelompok orang beriman. Kedua, kejadiannya sudah muncul tetapi belum selesai bahkan semakin bertambah; seperti tersia-siakannya amanah, terangkatnya ilmu, merebaknya perzinahan dan pembunuhan, banyaknya wanita dan lain-lain.

Di antara tanda-tanda kiamat kecil adalah:

1. Diutusnya Rasulullah saw

Jabir r.a. berkata, ”Adalah Rasulullah saw. jika beliau khutbah memerah matanya, suaranya keras, dan penuh dengan semangat seperti panglima perang, beliau bersabda, ‘(Hati-hatilah) dengan pagi dan sore kalian.’ Beliau melanjutkan, ‘Aku diutus dan hari Kiamat seperti ini.’ Rasulullah saw. mengibaratkan seperti dua jarinya antara telunjuk dan jari tengah. (HR Muslim)

2. Disia-siakannya amanat

Jabir r.a. berkata, tatkala Nabi saw. berada dalam suatu majelis sedang berbicara dengan sahabat, maka datanglah orang Arab Badui dan berkata, “Kapan terjadi Kiamat ?” Rasulullah saw. terus melanjutkan pembicaraannya. Sebagian sahabat berkata, “Rasulullah saw. mendengar apa yang ditanyakan tetapi tidak menyukai apa yang ditanyakannya.” Berkata sebagian yang lain, “Rasul saw. tidak mendengar.” Setelah Rasulullah saw. menyelesaikan perkataannya, beliau bertanya, “Mana yang bertanya tentang Kiamat?” Berkata lelaki Badui itu, ”Saya, wahai Rasulullah saw.” Rasulullah saw. Berkata, “Jika amanah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Bertanya, “Bagaimana menyia-nyiakannya?” Rasulullah saw. Menjawab, “Jika urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)

3. Penggembala menjadi kaya

Rasulullah saw. ditanya oleh Jibril tentang tanda-tanda kiamat, lalu beliau menjawab, “Seorang budak melahirkan majikannya, dan engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, dan miskin, penggembala binatang berlomba-lomba saling tinggi dalam bangunan.” (HR Muslim)

4. Sungai Efrat berubah menjadi emas

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sampai Sungai Eufrat menghasilkan gunung emas, manusia berebutan tentangnya. Dan setiap seratus 100 terbunuh 99 orang. Dan setiap orang dari mereka berkata, ”Barangkali akulah yang selamat.” (Muttafaqun ‘alaihi)

5. Baitul Maqdis dikuasai umat Islam

”Ada enam dari tanda-tanda kiamat: kematianku (Rasulullah saw.), dibukanya Baitul Maqdis, seorang lelaki diberi 1000 dinar, tapi dia membencinya, fitnah yang panasnya masuk pada setiap rumah muslim, kematian menjemput manusia seperti kematian pada kambing dan khianatnya bangsa Romawi, sampai 80 poin, dan setiap poin 12.000.” (HR Ahmad dan At-Tabrani dari Muadz).

6. Banyak terjadi pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tiada akan terjadi kiamat, sehingga banyak terjadi haraj.. Sahabat bertanya apa itu haraj, ya Rasulullah?” Rasulullah saw. Menjawab, “Haraj adalah pembunuhan, pembunuhan.” (HR Muslim)

7. Munculnya kaum Khawarij

Dari Ali ra. berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Akan keluar di akhir zaman kelompok orang yang masih muda, bodoh, mereka mengatakan sesuatu dari firman Allah. Keimanan mereka hanya sampai di tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya. Di mana saja kamu jumpai, maka bunuhlah mereka. Siapa yang membunuhnya akan mendapat pahala di hari Kiamat.” (HR Bukhari).

8. Banyak polisi dan pembela kezhaliman

“Di akhir zaman banyak polisi di pagi hari melakukan sesuatu yang dimurkai Allah, dan di sore hari melakukan sesutu yang dibenci Allah. Hati-hatilah engkau jangan sampai menjadi teman mereka.” (HR At-Tabrani)

9. Perang antara Yahudi dan Umat Islam

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim)

10. Dominannya Fitnah

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat, sampai dominannya fitnah, banyaknya dusta dan berdekatannya pasar.” (HR Ahmad).

11. Sedikitnya ilmu

12. Merebaknya perzinahan

13. Banyaknya kaum wanita

Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda. “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah ilmu diangkat, banyaknya kebodohan, banyaknya perzinahan, banyaknya orang yang minum khamr, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum wanita, sampai pada 50 wanita hanya ada satu lelaki.” (HR Bukhari)

14. Bermewah-mewah dalam membangun masjid

Dari Anas ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Diantara tanda kiamat adalah bahwa manusia saling membanggakan dalam keindahan masjid.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu Hibban)

15. Menyebarnya riba dan harta haram

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu waktu, setiap orang tanpa kecuali akan makan riba, orang yang tidak makan langsung, pasti terkena debu-debunya.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)

Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Akan datang pada manusia suatu saat di mana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.” (HR Ahmad dan Bukhari)

Tanda-Tanda Kiamat Besar

Sedangkan tanda-tanda kiamat besar yaitu kejadian sangat besar dimana kiamat sudah sangat dekat dan mayoritasnya belum muncul, seperti munculnya Imam Mahdi, Nabi Isa, Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj.

Ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tanda-tanda kiamat besar di antaranya:

Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata, “Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?” Dzulqarnain berkata, “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka.” (Al-Kahfi: 82)

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)

Dari Hudzaifah bin Usaid Al-Ghifari ra, berkata: Rasulullah saw. muncul di tengah-tengah kami pada saat kami saling mengingat-ingat. Rasulullah saw. bertanya, “Apa yang sedang kamu ingat-ingat?” Sahabat menjawab, “Kami mengingat hari kiamat.” Rasulullah saw. bersabda,”Kiamat tidak akan terjadi sebelum engkau melihat 10 tandanya.” Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan: Dukhan (kabut asap), Dajjaal, binatang (pandai bicara), matahari terbit dari barat, turunnya Isa as. Ya’juj Ma’juj dan tiga gerhana, gerhana di timur, barat dan Jazirah Arab dan terakhir api yang keluar dari Yaman mengantar manusia ke Mahsyar. (HR Muslim)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda, ”Hari tidak akan berakhir, dan tahun belum akan pergi sehingga bangsa Arab dipimpin oleh seorang dari keluargaku, namanya sama dengan namaku.” (HR Ahmad)

Perbedaan antara tanda-tanda kiamat kecil dan kiamat besar adalah :

  1. Tanda-tanda kiamat kecil secara umum datang lebih dahulu dari tanda-tanda kiamat besar.
  2. Tanda-tanda kiamat kecil sebagiannya sudah terjadi, sebagiannya sedang terjadi dan sebagiannya akan terjadi. Sedangkan tanda-tanda kiamat besar belum terjadi.
  3. Tanda-Tanda Kiamat Kecil bersifat biasa dan tanda kiamat besar bersifat luar biasa.
  4. Tanda kiamat kecil berupa peringatan agar manusia sadar dan bertaubat. Sedangkan kiamat besar jika sudah datang, maka tertutup pintu taubat.
  5. Tanda-tanda kiamat besar jika muncul satu tanda, maka akan diikuti tanda-tanda yang lainnya. Dan yang pertama muncul adalah terbitnya matahari dari Barat .

Berkata Ali bin Abi Talib,
“Akan datang di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya saja, agama hanya bentuk saja,
Al-Qur’an hanya dijadikan bacaan saja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah.
Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga.
Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat.”

Sabda Rasulullah S.A.W,
“Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, orang dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah
Tanda - tanda kiamat

TANDA-TANDA KIAMAT

Kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. Kita ucapkan shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad, segenap keluarga dan sahabatnya, serta siapa saja yang menyerukan dakwahnya hingga hari kiamat. Amma ba’du.

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Salah seorang akh pernah bertanya kepada saya mengenai kiamat, tanda-tanda dan bagaimana terjadinya. Tema tentang kiamat telah dibicarakan oleh Al-Qur’anul Karim dan dijelaskan oleh sunah muthaharah. Adapula buku yang ditulis khusus mengenai tema ini, seperti kitab Isya’ah Ji Asyrathis Sa’ah.

Pembicaraan mengenai tema ini bisa panjang lebar, tetapi dalam kesempatan seperti ini, saya berusaha menekan dan meringkas pembahasannya, lantas mengambil pelajaran darinya, supaya pembahasan ini bisa menggambarkan maksud secara jelas, menghilangkan keraguan, dan mencegah kerancuan.

Kiamat merupakan misteri. Allah telah memonopoli pengetahuan mengenainya dan tidak memberitahukannya kepada seorang pun.

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.” (Luqman: 34)

“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu keda-tangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu ddak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’” (Al-A’raf: 187)

“Dan tahukah kamu (wahai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya?” (Al-Ahyab: 63)

Jadi, kiamat adalah misteri, yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. Ia akan mendatangi manusia secara tiba-tiba. Tetapi waktu kedatangannya sudah dekat.

“Telah dekat (datangnya) kiamat dan telah terbelah bulan.” (Al-Qamar: 1)

Inilah pandangan Al-Qur’anul Karim mengenai kiamat.

Adapun mengenai tanda-tanda kiamat, ia juga telah memberikan isyarat sekilas tanpa menjelaskannya secara mendetail. Sebagaimana firman Allah,

“Dan tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka secara tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya.” (Muhammad: 18)

Di antara tanda-tanda kedatangan kiamat adalah

1. Keluarnya binatang melata sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah swt.,

“Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.” (An-Naml: 82)

2. Kemudian turunnya Isa as. sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah,

“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu, janganlah kamu raguragu tentang kiamat itu.” (Ay-Zukhruf: 61)

Dan firman Allah:

“Tiada seorang pun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya sebelum kematiannya.” (An-Nisa’: 159)

3. Kemudian keluarnya Ya’juj dan Ma’juj sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah:

“Mereka berkata, ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu …” (Al-Kahfi: 94) sampai firman Allah: “…Maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar. Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka semuanya.” (Al-Kahfi: 98)

Dan firman Allah swt.:

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi.” (Al-Anbiya’: 96)

4. Kemudian munculnya asap di langit sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah:

“Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata. Yang meliputi manusia. Inilah adzab yang pedih.” (Ad-Dukhan: 10-11)

Inilah tanda-tanda kiamat yang disebutkan secara global.

Adapun bagaimana peristiwa yang terjadi ketika kiamat, maka telah diisyaratkan oleh Al-Qur’anul Karim dalam firman Allah:

“Apabila matahari digulung. Dan apabila bintang-bintang berjatuhan,” (At-Takwir: 1-2) dan ayat-ayat selanjutnya.

Kemudian dalam firman Allah:

“Apabila hari kiamat terjadi. Tak seorang pun dapat berdusta tentang kejadiannya. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan lain). Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. Maka jadilah ia debu yang beterbangan.” (Al-Waqi’ah: 1-6)

“Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan.” (An-Naml: 88)

“Yaitu pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Mahaperkasa.” (Ibrahim: 48)

Kondisi yang digambarkan oleh Al-Qur’an ini sungguh menakjubkan dan merupakan salah satu kemukjizatannya. Ia tidak pernah menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan akal, yang sukar dipahami oleh manusia, atau yang membutuhkan pemikiran rumit. Bahkan, perkara-perkara yang ditegaskan oleh para astronom tidak bertentangan dengan apa yang tercantum dalam Al-Qur’anul Karim, karena ia merupakan kitab universal yang tidak membahas detail-detail masalah, tetapi hanya menyebutkan masalah-masalah yang bersifat umum. Maka, ketika Anda mempercayainya, hendaknya Anda mempercayainya tanpa keraguan sedikit pun.

Jika beralih kepada pembicaraan tentang kiamat dalam hadits, maka kita mendapati bahwa kita diperintahkan untuk mengambil hadits-hadits yang shahih dan bersih dari cacat.

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian.” (Al-Ahzab: 21)

Kita mendapati hadits-hadits ini sesuai dengan kitab Allah dan tidak ada pertentangan di antara keduanya. Rasulullah saw. telah menyatakan bahwa beliau tidak mengetahui tentang kiamat, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits yang masyhur ketika beliau ditanya oleh Jibril as. mengenai kiamat. Beliau menjawab, “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya.”

Kemudian beliau menyatakan bahwa kiamat itu sudah dekat, di dalam sabda beliau, “Aku diutus sedangkan jarak antara diriku dengan kiamat seperti ini.”

Banyak hadits yang berbicara tentang tanda-tanda kiamat diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, dan para muhadits lain. Bisa dilihat bahwa Nabi saw. dalam kebanyakan hadits-hadits ini memberikan keterangan singkat sebagaimana hadits-hadits mengenai fitnah dan tanda-tanda kiamat.

Sebagian dari hadits-hadits tersebut menjelaskan tentang Al-Masih Ad-Dajjal. Ia berkebangsaan Yahudi, dan pernah muncul di zaman Nabi saw. sampai-sampai Umar ra. meminta izin kepada beliau untuk membunuhnya. Lantas Nabi saw. bersabda, “Jika ia bisa diketahui, kamu tidak bisa juga mengalahkannya.” Beberapa hadits menyebutkan banyak sifat-sifatnya, di antaranya bahwa ia akan turun di akhir zaman. Kemudian kita mendapati motif-motif politis melatarbelakangi pembuatan cerita-cerita yang menggambarkan Al-Mahdi Al-Muntazhar dan hadits-hadits palsu mengenainya. Misalnya: “Khalifah Allah di bumi-Nya adalah Al-Mahdi.” Hadits palsu ini dibuat lantaran khalifah yang memegang kekuasaan ketika itu adalah Al-Mahdi dari dinasti Bani Abas. Ini merupakan klaim politis. Karena itu, kita tidak mendapati sunah yang shahih yang menguatkan anggapan tentang Al-Mahdi ini. Status hadits-hadits mengenainya berkisar antara lemah dan palsu. Kemudian, jika Anda mengetahui bahwa ada sebagian orang yang menyampaikan keterangan-keterangan aneh tentang Ya’juj dan Ma’juj, sampai-sampai mereka mengatakan, “Yajuj dan Majuj bukan manusia keturunan Adam”, niscaya Anda tahu adanya idhthirab dalam hadits.

Idhtbirab adalah terjadinya pertentangan antara matan atau/dan sanad hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi dengan sanad atau/dan matan hadits yang diriwayatkan oleh perawi lain yang lebih kuat tanpa bisa dicari titik temu antara keduanya, pen. hadits tersebut. Jika kita memperhatikan ini, di samping memperhatikan keterangan-keterangan yang bersifat global dan sekilas, maka kita mengetahui bahwa kita tidak terikat dengan berita-berita seperti ini. Kita tidak harus menggambarkannya secara terperinci sebagaimana yang telah dijelaskan oleh para penulis. Kita hanya mengimaninya secara global sebagaimana penjelasan global yang diberikan Rasulullah saw. kepada kita, misalnya dalam hadits-hadits tentang fitnah, peristiwa-peristiwa alam seperti terbitnya matahari dari barat, dan peristiwa-peristiwa sosial seperti kekacauan di antara bangsa-bangsa.

Satu hal yang aneh, orang-orang Yahudi mencita-citakan berdirinya negara di tanah Palestina, di rumah Daud, karena beranggapan bahwa akan ada seorang raja yang datang dengan mengendarai keledai ke Baitul Maqdis. Mereka masih menunggunya hingga sekarang. Di antara hal-hal unik yang selayaknya diingat dari kisah Nabi saw, bahwa beliau saw. pernah masuk Palestina bersama sahabat-sahabatnya dengan mengendarai keledai. Seharusnya ini bisa menjadi bukti pembenar nubuwah bagi orang-orang Yahudi. Tetapi, mustahil mereka mau mengakui hal itu, karena Allah telah menggariskan nista dan kehinaan bagi mereka hingga hari kiamat.

‘Dan (ingatlah) ketika Tuhan kalian memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka adzab yang seburuk-buruknya.” (Al-A’raf: 167)

“Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista dan kehinaan serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayatayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.” (Al-Baqarah: 61)

Ringkasnya, Ikhwan sekalian, orang-orang mukmin wajib beriman kepada perkara-perkara ini secara global serta berpegang teguh kepada kitab dan sunah mereka, setelah itu hendaklah mereka membiarkan perincian dari semua itu dibuktikan oleh waktu. Waktulah yang akan menyempurnakan penjelasannya.


AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Telah bersabda nabi SAW:

“Demi DZAT yang jiwaku berada ditangan-Nya, perintahkanlah yang ma’ruf dan cegahlah yang munkar, atau akan ALLAH turunkan azab dari sisi-NYA, lalu kalian berdoa pada-NYA tapi tidak dikabulkan.”

Bagi seorang mu’min yang memahami kaidah bahasa Arab, maka ia akan menyadari betapa kerasnya ancaman dalam hadits ini bagi orang-orang yang meninggalkannya. Hal tersebut pertama ditunjukkan dengan qasam (sumpah) nabi SAW sebagai tawkid (penguat), kemudian tidak cukup dengan hal-hal tersebut ditambah lagi dengan huruf lam dan nun juga sebagai penguat dan diakhiri oleh tahdzir (ancaman) bagi yang tidak mau melakukannya.

Bentuk fi’il (kata kerja) mudhari’ (continous tense) menunjukkan bahwa perbuatan amar ma’ruf nahi munkar tersebut harus dilakukan madal hayah (sepanjang waktu/seumur hidup) dan tidak akan pernah berakhir sampai hari Kiamat.

Arti Amar Ma’aruf dan Nahi Munkar

1. Al-Ma’ruf merupakan ismun jami’ (kata benda yang mencakup) tentang segala sesuatu yang dicintai ALLAH SWT baik perkataan, perbuatan yang lahir maupun batin yang mencakup niat, ibadah, struktur, hukum dan akhlaq. Dan disebut ma’ruf karena fitrah yang masih lurus dan akal yang sehat mengenalnya dan menjadi saksi kebaikannya. Dan makna amar ma’ruf adalah berdakwah untuk melaksanakannya dan mendatanginya dengan disemangati.

2. Al-Munkar adalah ismun jami’ yang mencakup segala sesuatu yang dibenci ALLAH dan tidak diridhai-NYA, baik berupa perkataan, perbuatan yang lahir maupun yang batin, termasuk di dalamnya syirik, penyakit-penyakit hati, menyia-nyiakan ibadah, perbuatan yang keji, dll. Dan disebut munkar karena fitrah yang lurus dan akal sehat mengingkarinya, bersaksi atas keburukannya, bahayanya dan kerusakannya. Dan makna nahi munkar adalah mencegah manusia dari mendatangi dan melakukannya dengan menjauhkan darinya menghal-halangi darinya dan memotong sebab ke arahnya.

Hukum Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Hukumnya adalah wajib, berdasarkan dalil-dalil berikut :

1. Ada Perintah yang Tegas baik Secara Tersurat maupun Tersirat.

Adapun perintah yang tegas dan tersurat adalah firman ALLAH SWT: “Maka hendaklah ada diantara kalian satu kelompok yang mengajak pada kebaikan dan memerintahkan yang ma’ruf serta mencegah dari kemungkaran, maka mereka itulah orang-orang yang berbahagia

[1].” Para mufassir menyatakan bahwa kata min dalam ayat itu bukan bermakna li tab’id (menunjukkan sebagian) melainkan bermakna lit tabyin/lil bayan (memperkuat/menjelaskan), hal-hal ini diperkuat dengan akhir ayat yang menegaskan bahwa yang berbahagia adalah yang melakukannya. Juga hadits nabi SAW:

“Barangsiapa yang melihat kemungkaran di antara kalian maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya, dan apabila tidak mampu maka hendaklah diubahnya dengan lisannya dan jika ia tidak mampu maka hendaklah diubahnya dengan hatinya, tetapi itu adalah selemah-lemah iman

[2].” Komentar nabi SAW pada orang yang hanya mampu melakukannya dengan hati sebagai itu adalah selemah-lemah iman merupakan penguat kedua akan wajibnya amar ma’ruf nahi munkar [3].Adapun perintah yang jelas namun tersirat ada pada firman ALLAH SWT:

“Kalian adalah ummat terbaik yang dilahirkan manusia karena memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada ALLAH [4].” Penyebutan amar ma’ruf nahi munkar sebelum beriman pada ALLAH menunjukkan urgensinya. Dalam hadits nabi SAW disebutkan: “Sesungguhnya manusia jika mereka melihat kemungkaran lalu ia tidak mengubahnya maka hampir-hampir saja ALLAH mengazab mereka semua [5].”

2. Karena Risalah Nabi SAW Merupakan Nabi dan Rasul Terakhir

Artinya bahwa risalah nabi SAW merupakan risalah yang terakhir dan mencakup seluruh alam ini sampai hari Kiamat, sehingga semua manusia terkena hukum tersebut dan wajib mengamalkannya. Oleh karenanya diperlukan penjelasan tentang apa-apa yang telah ditunjukkan oleh risalah tersebut tentang hal-hal-hal-hal yang baik dan ancaman dari hal-hal yang buruk sampai hari Kiamat kelak.

3. Secara Umum Berdasarkan Kaidah Saling Tolong-menolong

Secara umum berdasarkan kaidah saling mendukung, saling membantu di antara anggota masyarakat, maka wajib bagi setiap anggotanya berusaha untuk kemaslahatan dirinya dan kemaslahatan orang-orang lainnya, serta berusaha sungguh-sungguh untuk mencegah keburukan baik yang akan menimpa dirinya ataupun orang lain. Maka amar ma’ruf nahi munkar merupakan 2 cara untuk menjaga kewajiban tersebut, oleh karenanya maka keduanya menjadi wajib juga berdasarkan kaidah ushul fiqh apa-apa yang tidak akan sempurna suatu kewajiban kecuali dengannya maka ia menjadi wajib pula.

Hukuman Bagi Yang Meninggalkannya

Akan berhadapan dengan murka dan azb ALLAH di dunia dalam berbagai bentuk diantaranya:

1. Mendapat La’nat dan Dijauhkan dari Rahmat ALLAH dan Ditimpakan Kebencian dan Perpecahan.

Dari abu Musa al-Asy’ari ra, dari Rasul SAW:

“Sesungguhnya di antara ummat sebelum kalian dari Bani Israil ketika ada seorang yang berbuat buruk maka ada yang mencegahnya dengan keras. Tapi setelah keesokan harinya orang tersebut masih bermaksiat maka orang yang melarang tersebut sudah duduk-duduk dan makan dan minum bersamanya seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa kemarin. Maka ketika ALLAH SWT melihat perilakunya yang demikian itu, maka ALLAH SWT membenturkan hati mereka dengan yang lainnya (terjadi perpecahan dan permusuhan) dan melaknat mereka semua, maka kata nabi SAW selanjutnya:

"Bacalah oleh kalian kalau mau: TELAH DILAKNAT ORANG-ORANG KAFIR DARI BANI ISRAIL MELALUI LISAN DAUD DAN ISA BIN MARYAM, KARENA MEREKA TIDAK MELARANG KEMUNKARAN YANG MEREKA LAKUKAN….

[6] Selanjutnya kata nabi SAW: Demi DZAT yang jiwaku berada ditangan-NYA, perintahkanlah yang ma’ruf dan cegahlah kemunkaran, bimbinglah tangan orang yang berbuat dosa dan kembalikanlah ke jalan haq dengan sebenar-benarnya, atau jika tidak kalian lakukan maka ALLAH SWT akan membenturkan hati-hati kalian dan melaknat kalian sebagaimana ALLAH SWT melaknat mereka [7].”

2. Merajalelanya Kejahatan dan Meratanya Azab dan Tidak Dikabulnya doa Shal-halihin

Dari Abu Riqad ia berkata: “Aku keluar bersama majikanku, ketika itu aku masih kecil dan bertemu dengan Hudzaifah bin Yaman, kemudian Hudzaifah berkata: Ada seorang yang mengucapkan 1 kata saja pada masa nabi SAW yang menjadikannya munafik. Sementara aku mendengarnya di masa kalian ini di satu majlis 4 kali diucapkan, perintahkanlah yang ma’ruf dan cegahlah dari yang munkar dan doronglah kepada kebaikan – maksudnya hendaklah kalian saling mendorong untuk melakukan kebaikan – atau akan ALLAH ratakan azabnya atas kalian semua, sehingga kalian akan diperintah oleh orang-orang yang paling jahat di antara kalian lalu berdoalah orang-orang terbaik kalian tapi tidak dikabulkan doa mereka [8].”

3. Kehinaan, Kenistaan dan Dikuasai oleh Musuh

Dari AbduLLAH bin Amru bin ‘Ash ra, bahwa nabi SAW bersabda: “Jika ummatku sudah tidak lagi mampu berkata kepada seorang zhal-halim diantara mereka: Kamu zhal-halim! Maka sungguh mereka sudah dibiarkan (oleh ALLAH SWT) [9].”

4. Memberikan Alasan bagi para Pemalas

Maksudnya memberikan helah bagi orang yang malas dan lalai untuk diam dan membiarkan / bersikap apatis terhadap kondisi yang ada dengan alasan bahwa tidak ada yang menunjukkan mereka ke jalan yang lurus, serta tidak ada yang memerintahkan mereka kepada yang baik dan mencegah mereka dari kemunkaran, lalu mereka membuat alasan terhadap ALLAH SWT.

Buah Dari Amar Ma’ruf Nahi Munkar

1. Keselamatan dari siksa Ilahi serta mendapatkan ridha serta jannah-NYA.

2. Terpeliharanya dunia ini dari menjadi sarang keburukan dan kejahatan yang menyulitkan untuk terlaksananya penghambaan kepada ALLAH SWT.

3. Ditegakkannya argumentasi bagi para pelaku kejahatan dan keburukan.

4. Mengingatkan yang lalai dan mengangkat yang tenggelam dalam noda apalagi bagi kaum muslimin.

5. Membentuk opini umum bahwa muslim yang merdeka adalah sangat menjaga etika ummat, keutamaan, akhlaq serta hak-haknya dan menjadikan mereka pribadi dan penguasa yang paling kuat fisiknya serta paling patuh pada hukum.

6. Memunculkan sensitifitas tentang makna ukhuwwah dan saling tolong-menolong dalam dalam kebaikan dan taqwa dan saling memperhatikan antara kaum muslimin dengan yang lainnya.

7. Penjagaan seluruh lapisan masyarakat secara umum maupun khusus.

Apa Manfaat dari Hadits Secara Da’awi dan Tarbawi

1. Agungnya kedudukan amar ma’ruf nahi munkar disisi ALLAH SWT dan rasul-NYA, sehingga ALLAH SWT murka pada mereka yang meremehkannya dengan kemurkaan yang sampai menurunkan azab pada mereka dan sehingga tidak mau memperhatikan doa mereka saat berdoa.

2. Urgensi yang sangat mendesak untuk menghidupkan amar ma’ruf nahi munkar di setiap stelsel baik perorangan maupun berkelompok, dalam forum resmi maupun tidak resmi, karena hanya dengannya jiwa menjadi hidup dan terjaga rambu-rambu kebenaran sehingga nampak oleh mata yang sehat, bebas dari gangguan serta pelecehan.

3. Urgensi kepuasan dalam tarbiyyah jika dengan amar ma’ruf dan nahi munkar ini dapat dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan sedikitapiun, yang nampak dalam hadits di atas dengan adanya sumpah yang diikuti huruf lam dan nun.

4. Menggunakan cara-cara ancaman akan akibatnya dalam tarbiyyah, ini jelas dalam al-Qur’an ketika diulang-ulang ancaman tersebut lebih dari 120 kali.

Catatan:

[1] QS Ali Imraan, 3/104

[2] HR Muslim no. 49, Abu Daud no. 1140, Tirmidzi no.2173, An-Nasai VIII/111, Ibnu Majah no. 4013

[3] Walaupun demikian, urutan ini dapat dibalik, tergantung pd kondisi kekuatan kaum muslimin dan maslahat bagi dakwah-Islamiyyah itu sendiri (pelajari urutan bgm nabi SAW menghancurkan 360 patung di Makkah).

[4] QS Ali Imraan, 3/110

[5] HR Abu Daud 4/122 no.4338, Tirmidzi 5/256-257, dan Ahmad no.71

[6] QS Al-Maidah, 5/78

[7] HR Baihaqi dlm Majma’ Zawaid : Kitabul Fitan bab Wujub Inkarul Munkar, 7/269, dari abu Musa al-Asy’ari secara marfu’ dg lafzh seperti ini

[8] HR Ahmad dlm Al-Musnad, 19/173

[9] HR Ahmad dlm Al-Musnad, 19/175-176