NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Rabu, 08 Desember 2010

Akhlak Tercela Kepada Allah

Akhlak Tercela Kepada Allah: Tamak dan Takabur

1. TAMAK

Kata tamak dari bahasa arab yang berarti loba, tamak, dan rakus. Secara istilah , tamak berarti terlampau besar nafsunya terhadap keduniaan, misalnya terhadap kekayaan harta benda. Orang yang terlampau besar nafsunya untuk memiliki harta mencurahkan pikiran dan tenaga agar harta kekayaannya semakin banyak, urusan sosial kemasyarakatan kurang mendapatkan perhatian. Sikap seperti ini sangat tercela dalam pandangan agama maupun sesama manuasia.

Pada diri manusia terdapat potensi untuk berlaku tampak atau loba, kebanyakan manusia merasa kurang terhadap rejeki yang diperbolehkannya ketika mendapat redeki sedikit ingin banyak setelah banyak, ingin lebih banyak lagi dan seterusnya.
Firma Allah SWT:

Artinya: “Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, seloba-loba manusia kepada kehidupan (didunia). Bahkan (lebih loba lagi) dari orang- orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daeipada siksa. Allah Maha Mengetahui apayang mereka kerjakan.” (QS. Al Baqarah : 96)

Hal demikian disabdakan pula oleh Rasulullah SAW:

Artinya: “Andaikata seseorang itu sudah memiliki 2 lembah dari emas, pastilah ia akan mencari yang ketiganya sebagai tambahan dari 2 lembah yang sudah ada itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sifat tamak (loba) ini jika diperturutkan akan membahayakan diri orang yang memiliki sifat tesebut, juga berbahaya untuk orang lain. Seseorang yang tamak hidupnya selalu diperbudak oleh harta, ia senantiasa berfikir bagaimana agar bagaimana hartanya terus bertambah. Untuk menambah hartanya itu, segala cara ia lakukan tanpa memperdulikan orang lain. Ia tidak perduli orang lain. Ia tidak perduli orang lain rugi atau celaka, asalkan mendatangkan keuntungan bagi dirinya.
Tamak ibarat penyakit yang berbahaya dalam tubuh manusia. Manusia berpotensi untuk terjangkit penyakit tamak itu. Oleh sebab itu, jika sudah terlanjur terserang penyakit tamak, segeralah diobati jika belum terkena penyakit itu hendaklahdipercayakan untuk mencegahnya.

Ada beberapa hal yang dapat diupayakan untuk mengobati dan mencegah penyakit tamak, antara lain:
a. Yakinkan diri kita, bahwa rejeki itu sudah ditentukan oleh Allah. Rejeki itu pasti datang pada diri walaupun kita bersifat tamak untuk meraihnya.
b. Biasakanlah hidup sederhana, sedang-sedang saja, tidak berlebihan. Walaupun kita diberi rejeki yang banyak (kaya)
c. Biasakanlah hidup qona’ah menerima apa adanya. Sifat qona’ah membuat hidup kita tenang dan bahagia. Kebahagiaan itu bukanlah semata-mata karena harta, tetapi rasa kepuasan karena menyukuri nikmat rezeki itu.

Contoh perilaku orang yang tamak
Orang yang sudah diberi kekayaan harta dan merasa bangga denagn kekayaannya, bahkan mereka merasa kurang dengan harta yang ada, maka ia tetap berusaha untuk mendapatkan yang lebih banyak, sehingga tiadak merasa puas dengan harta yang sudah melimpah. Orang yang seperti itu terjangkit penyakit tamak.

Bentuk-bentuk (ciri-ciri) tamak
Orang yang tamak mempunyai ciri-ciri antara lain:
a. Giat melakukan sesuatu apabila diperkirakan akan memperoleh hasil.
b. Enggan melakukan sesuatu yang memerlukan biaya.
c. Enggan mengeluarkan harta yang dimilki untuk agama dan kemanusiaan.
d. Menghabiskan waktunya untuk mengumpulkan kekayaan.
e. Mau menerima, tetapi enggan memberi sesuatu kepada pihak lain.

2. takabur (sombong)

Kata takabur berasal dari bahasa Arab yang berarti sombong merasa dirinya benar. Takabur adalah sikap yang amat tercela, baik dalam pandangan Allah maupun sesama manusia. Oleh sebab itu, setiap muslimin dan muslimat wajib menjahuinya. Rasulullah SAW dersabda sebagai berikut:

Artinya: “Takabur (sombong) ialah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
Orang yang sombong merasa bahwa dirinya sendiri yang paling besar sehingga tidak mau menerima kebenaran dari pihak lain. Ia merasa malu untuk menerima saran atau kritikan dari oarang lain.Dalam pergaulan hidup sehari-hari kurang menghargai pihak lain. Oleh sebab itu, takabur tidak disukai dalam pergaulan hidup.
Hadits yang diriwayatkan oleh Al Bazzar, Thabrani dan lain-lain disebutkan:

Artinya: “Barang siapa yang bertawadhu karena Allah, maka akan diangkat derajatnya oleh Allah, dan barangs iapa yang sombong maka akan dijatuhkan derajatnya oleh Allah.”

Sombong ada 2 macam, yaitu sombong lahir (takabur) dan sombong batin (takabur batin). Sombong lahir yaitu perbuatan-perbuatan kesombongan yang dilakukan oleh anggota badan dan jelas terlihat. Sombong batin yaitu sifat kesombongan didala jiwa atau hati yang tidak terlihat.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa ada 2 macam sifat yang merupakan himpunan dari sifat sombong, yaitu menolak kebenaran dan meghina orang lain, sebagaimana sabdanya:

Artinya: “Sombong adalah (sifat) orang yang mengingkari kebenaran dan menghina orang lain.” (HR. Abu Daud dan Hakim)

Contoh perilaku yang takabur
Orang yang baru naik pangkat, lalu dengan kekuasaannya dia bertingkah seenaknya, menggunakan fasilitas yang ada untuk kebanggaan dirinya tanpa melihat disekelilingnya seolah-olah dunia menjadi miliknya.

Bentuk-bentuk takabur
Sikap takabur dapat diketahui ciri-cirinya sebagai berikut:
a. Berlagak sekan dirinya sendiri paling pandai dan benar.
b. Mudah terpancing emosinya apabila pendapatnya tidak diikuti orang lain.
c. Tidak bersedia dikritik dan diberi saran, walaupun pendapatnya kurang tepat.
d. Tidak mau menerima kebenaran yang datangnya dari oarang yang dipandang lebih rendah daripada dirinya.

Dampak negatif takabur
Sifat takabur berdampak negatif bagi pelakunya sendiri. Adapun dampak negatif takabur bagi dirinya anatara lain:
a. Menimbulkan rasa tidak senang kepada pihak lain karena diremehkan.
b. Orang lain yang merasa tidak dihormati semakin jauh darinya.
c. Memperbanyak lawan dan mengurangi teman.
d. Lambat laut dapat menjadi siksaan batinnya karena tidak disukai orang lain.
e. Dibenci Allah dan sesama manusia.

Tidak ada komentar: