NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Sabtu, 25 September 2010

Al Qur'an dan Hadits KISAH WANITA YANG BERCERITA TENTANG SUAMINYA

KENALI DIA SAAT LAPANG


تَعَرَّفْ إِلَي اللهِ فِى الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِى الشِّدَّةِ

“Kenalilah Allah di waktu lapang, niscaya Allah akan mengenalimu ketika susah.”

[HR. Hakim, disyahihkan Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Al Jami’ Ash Shogir]


ALLAH TIDAK BOSAN


يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ

”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” [HR. Muslim no. 782]


Membasahi Lisan, Menyejukkan Hati



Kedamaian hati adalah dambaan setiap jiwa. Ketika hati seseorang terasa tenang dan tentram, maka jiwanya terasa ingin terbang jauh ke angkasa melintasi awan putih, lalu rebah di atasnya dengan penuh rasa bahagia. Dadanya terasa lega dan longgar tanpa ada beban sama sekali. Alangkah bahagianya si pemilik hati yang tentram dan damai.

Namun kedamaian hati itu bukanlah menghambur-hamburkan uang, mencari ketenangan di tempat-tempat wisata yang terkenal, bar-bar, discotik, mall, dan hotel-hotel yang berbintang. Bukanlah kedamaian itu dengan bersenandung, melantunkan lagu yang bernuansa romantis atau pula mengingat para artis, bintang sepak bola dan para pelawak yang kerjanya Cuma ngelaba di depan lensa cembung.

Betapa banyak selebritis-selebritis dunia yang mengakhiri hidupnya dengan cara yang tragis, yaitu membunuh dirinya sendiri. Padahal bersamaan dengan hal itu, mereka memiliki kekuasaan, ketenaran dan harta yang melimpah. Namun semua itu tidak dapat memberi kebahagiaan bagi jiwa mereka. Hati mereka meronta ingin lepas dari belenggu –belenggu kehidupan yang fana dan jiwanya terasa kering kerontang tanpa ada setetes embun keimanan yang menyiraminya. Mereka merasa hampa di tengah ramainya kerumunan para penggemarnya. Hal ini disebabkan karena tebalnya dosa yang telah menyelimuti hati. Sebagaimana firman Allah -Azza wa Jalla- ,

“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka”. (QS. Al-Muthoffifin: 14 ).

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam-,

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكْتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةً سَوْدَاءَ, فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ

“Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam hatinya. Jika dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari perbuatannya) maka mengkilaplah hatinya. Jika ia mengulanginya, maka titik hitam itupun bertambah hingga memenuhi hatinya.” [HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (3334), dan Ibnu Majah Sunan-nya (4244). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (1620)]

Allah Yang Maha Penyayang telah memberikan solusi kepada para hamba-Nya untuk membersihkan noda-noda maksiat yang menutupi hati mereka, sehingga hati mereka menjadi suci dan tenang. Kesucian dan kedamaian hati itu akan didapatkan dengan ber-dzikir (ingat) kepada Allah -Subhanahu wa Ta’la-, baik dengan lisan, hati, dan anggota badan.

Dengan cara inilah seseorang akan merasakan manisnya iman, kebahagiaan hidup dan kedamaian yang tiada taranya. Dimana kedamaian tersebut akan menjadi istana yang megah di dalam hatinya saat suka maupun duka, senang maupun susah, resah dan gelisah; hatinya senantiasa tertambatkan hanya untuk mengingat Allah -Subhanahu wa Ta’la- dan lisannya selalu basah melantunkan lafazh-lafazh yang mulia dengan penuh rasa harap dan takut hanya kepada-Nya. Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman,

“(Yaitu) orang -orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah .Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” ((QS. Ar-Ra’d:28 ).

Dengan senantiasa ber-dzikir (ingat) kepada Allah, maka ketentraman hati, keutamaan dan pahala yang besar telah menanti di depan mata. Inilah amalan yang banyak dilalaikan oleh kebanyakan manusia pada hari ini. Mereka telah disibukkan oleh dunia, pekerjaan dan keluarganya. Padahal amalan ini sangat ringan di lidah namun memiliki keutamaan yang luar biasa.

Allah –Ta’ala- berfirman,

“L aki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (mengingat) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” ( QS. Al-Ahzab: 35)

Rasulullah -Sholllallahu alaihi wa sallam- bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيْفَتَانِ عَلَى اْللِسَانِ ، ثَقِيْلَتَانِ فِيْ المِيْزَانِ ، حَبِيْبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ : سُبْحَانَ اللهِ وَ بِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللهِ اْلعَظِيْم

“Ada dua kalimat yang ringan bagi lisan, tapi berat dalam timbangan, dan dicintai oleh Ar- Rahman (Allah), yaitu subhanallahu wa bihamdihi dan subhanallahil ‘adzhim.”[HR. Al-Bukhari (6404 dan Muslim (6786)].

Rasulullah -Sholllallahu alaihi wa sallam- juga bersabda,

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَ أَزْكَاهَا عِنْدَ مََلِيْكِكُمْ وَ أَرْفَعِهَا فِيْ دَرَجَاتِكُمْ وَ خَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ اْلذَّهَبِ وَ اْلفِضَّةِ وَ خَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَ يَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ؟ قَالُوْا : بَلَى . قَالَ: ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى .

“Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu amalan, yang paling baik dan paling suci di sisi Pemilik kalian (yakni, Allah), paling tinggi dalam mengangkat derajat kalian dan lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada kalian bertemu dengan musuh kalian, lalu kalian memenggal leher-leher mereka dan mereka memenggal leher-leher kalian???” Para sahabat menjawab, ”Tentu, wahai Rasulullah!” Beliau -Shallallahu ‘ Alaih Wa Sallam- bersabda, “(Amalan itu adalah) dzikir kepada Allah.” [HR. At-Tirmidzi (3377) dan Ibnu majah (3790) dan di-shohih-kan oleh syaikh Albaniy dalam Shohihul Jami’ (no. 2629)]

Dikatakan kepada Abu Darda’ -radhiyallahu anhu-, ”Seorang lelaki telah membebaskan seratus budak.” Beliau -radhiyallahu anhu- mengomentari, ”Seratus budak dari harta seseorang adalah sesuatu yang banyak. Yang lebih utama dari itu adalah keimanan yang senantiasa ada di malam dan siang hari, dan lisan salah seorang diantara kalian yang senantiasa basah karena berdzikir (mengingat) Allah -Azza wa Jalla-”.

Ibnu Mas’ud-radhiyallahu anhu- berkata, ”Aku bertasbih menyucikan Allah -Azza wa Jalla- beberapa kali lebih aku sukai daripada aku menginfakkan dinar sejumlah itu di jalan Allah”.

Salman Al-Farisi-radhiyallahu anhu- pernah ditanya, ”Amal apakah yang paling Afdhal?” Beliau -radhiyallahu anhu- menjawab, ”Tidakkah engkau membaca Al-Qur’an:

“Dan sesungguhnya dzikrullah (mengingat Allah) adalah lebih besar” (QS. Al-Ankabut: 45) . [Lihat Fiqhul Ad’iyah wal Adzkar, karya Syaikh Abdur Razzaq bin Abdil Muhsin Al-Badr (hal. 33-34, dan 38) sebagaimana dalam majalah Asy-Syariah (vol.IV/no.42/1429H/2008)]

Demikianlah kemurahan dan kemudahan dari Allah bagi umat Rasulullah -Sholllallahu alaihi wa sallam-. Allah - Subhana Wa Ta’ala- memberi mereka umur yang pendek dibandingkan dengan umat-umat terdahulu, namun mereka diberi amalan yang ringan dan mudah. Amalan yang mudah dan ringan tersebut diberi balasan dengan pahala yang sangat besar. Mereka adalah umat yang terakhir, namun yang pertama masuk ke dalam surga.

Walaupun keistimewaan umat Islam besarnya seperti ini, tapi banyak orang yang tak menjadikannya sebagai motivasi dalam menambah kesyukuran. Jangankan ber-dzikir, sholat saja ditinggalkan demi dunia yang fana!! Kehidupan dunia terlalu memikat kebanyakan dari mereka. Mata mereka tersilaukan dengan keindahan dan gemerlapnya kehidupan dunia, sehingga membuat mereka lupa dari mengingat Allah yang telah menciptakan, memelihara dan melimpahkan nikmat-Nya yang tak terhitung kepada mereka. Padahal Allah -Azza wa Jalla- telah mengingatkan dalam firman-Nya,

“ Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi. ” (QS. Al-Munafiqun: 9)

Ayat di atas dengan jelas mengabarkan bahwa orang yang lalai dari mengingat Allah, ia akan merugi di dunia terlebih lagi di akhirat. Ia akan sangat menyesali waktu yang ia sia-siakan dari berdzikir kepada Allah -Azza wa Jalla- sebagaimana Rasulullah -Sholllallahu alaihi wa sallam- juga telah mengingatkan,

مَا مِنْ سَاعَةٍ تَمُرُّ بِابْنِ آدَمَ لاَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى فِيْهَا إِلاَّ تَحَسَّرَ عَلَيْهَا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ

“Tidak ada suatu waktu pun yang terluputkan dari anak adam untuk berdzikir kepada Allah kecuali ia akan menyesali waktu tersebut pada hari kiamat” . [HR. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman (508). Di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam ShahihulJami’ (5720)].

Pembaca yang mulia, ingatlah bahwa kehidupan dunia akan berakhir dan hari pembalasan kan menjelang. Siapkanlah amal kebaikanmu sebanyak-sebanyaknya selama engkau di dunia ini. Sebab, amal kebaikan itu akan menjadi bekalmu yang akan membantumu dalam meniti perjalanan yang panjang dan berat di akhirat. Janganlah engkau terlena dengan gemerlapnya kehidupan dunia dan janji-janji kosong setan hingga engkau pun termasuk dalam deretan orang-orang yang merugi lagi menyesal. Oleh karenanya, Allah dan Rasul-Nya telah memperingatkan kita untuk memperbanyak amalan shalih selama di dunia. Allah -Azza wa Jalla- telah mengingatkannya dalam firman-Nya,

“ Supaya jangan ada orang yang mengatakan: “Amat besar penyesalanku atas kelalaianku terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah ). ” (QS. Az-Zumar: 56).

Ketahuilah, orang yang berpaling dari berdzikir (mengingat) Allah -Subhanahu wa Ta’la-, ia bagaikan mayat yang berjalan di muka bumi; setan akan menjadi pendampingnya serta akan mematikan hatinya. Rasulullah -Sholllallahu alaihi wa sallam- pernah bersabda,

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

”Perumpamaan orang-orang yang berdzikir (mengingat) Rabbnya, dan orang-orang yang tidak berdzikir (mengingat) Rabbnya adalah seperti (orang) yang hidup dan mati.” [HR. Al-Bukhari dalam Kitab Ad-Da'awaat (6407)].

Allah -Azza wa Jalla- berfirman,

“ Barangsiapa yang berpaling dari berdzikir kepada Allah yang Maha Pemurah, kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan), maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. ” (QS. Az-Zukhruf: 36).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah-rahimahullah- berkata, ”perandaian dzikir bagi hati adalah seperti air bagi ikan. Apa jadinya keadaan ikan tanpa air ?? ” [Lihat Al-Wabilus Shayyib hal. 84. cet. Daar Ibnul Jauzy].

Oleh karenanya, seyogyanya bagi kita untuk memperhatikan perkara ini. Sebab, waktu berjalan terus dan catatan amalanpun takkan berhenti. Barangsiapa yang banyak catatan kebaikannya, maka ia adalah orang yang bahagia. Barangsiapa yang banyak catatan amalan kejelekannya, maka ia orang yang merugi lagi celaka. Jika seseorang senantiasa berdzikir, maka Allah tidak akan meninggalkan dan membiarkannya. Sebab Allah -Azza wa Jalla- berfirman,

“ Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir. ” (QS. Qoof: 18).

Al-Hafizh Ibnu Katsir-rahimahullah- menukilkan perkataan Ibnu Abbas -radhiyallahu anhu- tentang ayat diatas, “Malaikat itu mencatat setiap apa yang di ucapkannya berupa kebaikan ataupun kejelekan.”[Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim (7/308)]

Marilah kita membasahi lisan-lisan kita dengan dzikrullah agar ketentraman, kedamaian dan keberuntungan senantiasa menyertai kita baik di dunia, maupun di akhirat kelak. Sebab Allah -Azza wa Jalla- berfirman,

“ Dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung .” (QS. Al-Anfal: 45)

Ingatlah Allah, niscaya Allah akan mengingatmu. Ingatlah Allah di waktu senangmu, niscaya Allah akan mengingatmu dikala susahmu. Janganlah engkau ragu kepada janji Allah. Sebab, Allah sudah memastikannya dalam firman-Nya,

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152).

Pembaca yang budiman, tentunya untuk mengamalkan dzikir-dzikir dalam kehidupan sehari-hari harus yang warid (datang) dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (hadits yang shahih), karena betapa banyak orang-orang yang berdzikir sampai terisak-isak, meraung-raung sambil berlinang air matanya, akan tetapi amalannya sia-sia belaka. Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barang siapa yang melakukan suatu amalan yang tidak pernah kami perintahkan, maka amalan tersebut tertolak”. [HR. Muslim]


TITIK NODA

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيْئَةً نُكْتَتْ فِيْ قَلْبِهِ نُكْتَةً سَوْدَاءَ, فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ وَإِنْ عَادَ زِيْدَ فِيْهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ

“Sesungguhnya seorang hamba jika melakukan suatu dosa, maka dosa itu menjadi titik hitam di dalam hatinya. Jika dia bertaubat dan mencabut serta berpaling (dari perbuatannya) maka mengkilaplah hatinya. Jika ia mengulanginya, maka titik hitam itupun bertambah hingga memenuhi hatinya.” [HR. At-Tirmidzi dalam Sunan-nya (3334), dan Ibnu Majah Sunan-nya (4244). Hadits ini di-hasan-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Shohih At-Targhib (1620)]

HADITS : KISAH WANITA YANG BERCERITA TENTANG SUAMINYA

Hadits Ummu Zar’ (sebuah nasihat untuk istri)

Hadits yang cukup panjang yang terdapat di HR. Al-Bukhari (no. 5189) di dalam kitab an-Nikaah dan HR. Muslim (no. 2448) ini berisi tentang sebelas wanita yang menceritakan tentang kondisi suaminya masing-masing, yang didalamnya banyak terkandung pelajaran. Hadits Ummu Zar’ ini dimasukkan ke dalam kategori: “Pergaulilah mereka dengan cara yang ma’ruf.” Untuk selanjutnya karena panjangnya hadits ini, maka kami akan memisahkan tiap bagiannya, kemudian membahasnya satu-persatu dan disertai Ibroh (pelajaran yang dapat dipetik) diakhir pembahasan.

Al-Bukhari meriwayatkan, dalam Shahiihnya pada bab “Ber­gaul dengan Baik terhadap Keluarga,” sebuah hadits marfu’ dari ‘Aisyah . Ia menuturkan:
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Abdurrahman] dan [Ali bin Hujr] keduanya berkata, Telah mengabarkan kepada kami [Isa bin Yunus] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Urwah] dari [Abdullah bin Urwah] dari [Urwah] dari [Aisyah] ia berkata; Sebelas wanita duduk-duduk kemudian berjanji sesama mereka untuk tidak mnyembunyikan sedikitpun seluk-beluk suami mereka. Wanita pertama berkata, “Suamiku adalah daging unta yang kurus, berada di puncak gunung yang sulit, tidak mudah didaki, dan tidak gemuk sehingga mudah diangkat.” Wanita kedua berkata, “Suamiku? Aku tidak akan menyebarkan seluk-beluk tentang dirinya. Aku takut tidak bisa meninggalkannya jika aku menyebutnya, aku menyebutkan kebaikan dan keburukannya sekaligus.” Wanita ketiga berkata, “Suamiku jangkung. Jika aku berkata, ia menceraikanku. Jika aku diam, ia menggantungkan (urusanku).” Wanita keempat berkata, “Suamiku sedang, seperti cuaca gunung Tihamah. Ia tidak panas, dingin, menakutkan, dan membosankan.” Wanita kelima berucap, “Suamiku? Jika ia masuk, ia seperti anak singa. Jika ia keluar, ia seperti singa. Ia tidak pernah bertanya apa yang ia ketahui.” Wanita keenam mengemukakan, “Suamiku? Jika makan, ia mencampur semua jenis makanan. Jika minum, ia menghabiskan seluruh air. Jika tidur, ia berselimut. Ia tidak memasukkan telapak tangan untuk mengetahui kesedihan (tidak penyayang kepadanya).” Wanita ketujuh berkata, “Suamiku tidak tahu kemaslahatan dirinya dan bodoh. Baginya, semua penyakit adalah obat. Ia membelah kepalamu atau memecahkanmu, atau melakukan kedua-duanya terhadapmu.” Wanita kedelapan berkata, “Suamiku halus sehalus kelinci dan harum seharum zarrab (tanaman yang harum).” Wanita kesembilan mengatakan, “Suamiku tinggi tiangnya, panjang bantuannya, besar asapnya, dan rumahnya dengan api.” Wanita kesepuluh mengemukakan, “Suamiku adalah majikan dan tidak ada majikan sebaik dia. Ia mempunyai unta yang banyak sekali dan dekat pengembalaannya. Jika unta-unta tersebut mendengar suara rebana sebagai tanda kedatangan tamu, unta-unta tersebut merasa yakin bahwa mereka akan disembelih.” Wanita kesebelas berkata, “Suamiku adalah Abu Zar’in. Tahukah kamu siapakah Abu Zar’in? Ia menggerak-gerakkan perhiasan kedua telingaku, memenuhi lemak kedua lenganku, dan membahagiakanku hingga jiwaku berbahagia. Ia mendapatiku di tempat pemilik kambing kecil di gunung kemudian membawaku ke pemilik kuda yang banyak, unta yang banyak, penggiling makanan, dan pengusir burung. di tempatnya, aku berkata dan tidak menjelek-jelekkan, tidur hingga pagi, dan minum hingga puas. Ibu Abu Zar’in. siapakah ibu Abu Zar’in? Tempat makanannya besar dan rumahnya luas. Anak laki-laki Abu Zar’in. Siapakah anak laki-laki Abu Zar’in? Tempat tidurnya seperti pedang yang diambil dari sarungnya (ringan) dan ia dibuat kenyang dengan lengan kambing yang berusia empat bulan. Anak perempuan Abu Zar’in. Siapakah anak perempuan Abu Zar’in? Ia patuh kepada ayah ibunya dan membuat marah tetanggganya. Budak wanita Abu Zar’in. Siapakah budak wanita Abu Zar’in? Ia tidak merusak pembicaraan kami, tidak memindahkan warisan kami, dan tidak memenuhi rumah kami dengan kotoran seperti rumput. Abu Zar’in keluar sedang tempat-tempat susu digerak-gerakkan dengan keras, kemudian ia bertemu dengan seorang wanita bersama dua anaknya seperti anak singa yang sedang bermain di bawah pinggangnya dengan dua buah delima, kemudian Abu Zar’in menceraikanku dan menikahi wanita tersebut. Sesudahnya aku menikah dengan seorang laki-laki yang mulia, mengendarai dengan cepat, mengambil tombak, mengembalikan hewan ternak kepadaku, dan memberiku bau harum semuanya sepasang. Ia berkata, ‘Makanlah hai Ummu Zar’in dan berilah makan keluargamu.’ Jika aku kumpulkan semua yang diberikan suami keduaku tersebut, tidak mencapai bejana terkecil Abu Zar’in. Aisyah berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Terhadapmu aku seperti Abu Zar’in terhadap Ummu Zar’in.” berkata Abu Abdullah; berkata [Sa'id bin Salamah] dari [Hisyam] dan janganlah engkau penuhi rumah kami dengan sisa-sisa rumah (sampah). Abu Abdullah mengatakan, sebagian mengatakan “Maka aku minum hingga puas.”. Dan ini lebih sahih.


Penjelasan

“Sebelas wanita duduk lalu mereka berjanji untuk tidak menyembunyikan tentang kabar-kabar yang bertalian dengan suami mereka sedikit pun.
Wanita yang pertama berkata: ‘Suamiku adalah daging unta jantan kurus di atas puncak gunung yang tidak mudah didaki, dan tidak pula berdaging sehingga mudah berpindah.’

Pembahasan: Wanita pertama ini bermaksud mencela suaminya. Ia mengistilahkan bahwa daging suaminya seper­ti daging unta yang kurus, selain itu juga terletak di puncak gunung yang sulit didaki. Kemudian ditambahkan lagi bahwa suaminya tidak pula gemuk untuk mampu memikul beban.

Wanita ini tidak menikmati suaminya. Sebab, ia adalah seorang pria yang lemah dan dagingnya tidak bagus. Sepertinya ia menyifati aktifitas seksualnya bersamanya. Sekalipun ia menikmati aktifitas seksual bersama suaminya, namun ia melihatnya seperti daging unta yang kurus. Disamping kurus, ternyata dia sangat buruk akhlaknya. Tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana seharusnya berbicara dengannya. Bahkan ketika dia sampai kepada suaminya setelah bersusah payah, dia tidak mendapat­kan sesuatu pun yang layak diambil dan dinikmati darinya. Wallaahu a’lam.

Yang kedua berkata: ‘Tentang suamiku, aku tidak ingin menyebarkan beritanya. Sesungguhnya aku khawatir mengatakannya. Jika aku mengingatnya, maka aku akan mengingat urat di wajah dan di perutnya.’

Pembahasan: Wanita yang kedua ini tidak mau membicarakan aib-aib suami­nya baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Hal ini dikarenakan suaminya ini memiliki banyak aib. Ia khawatir bila mengingatnya akan menyebutkan semua aibnya. Seakan-akan ia khawatir tidak dapat membiarkan beritanya sedikit pun karena sedemikian banyaknya. Tetapi ia merasa cukup mengisyaratkan aib-aibnya. Wallaahu a ‘lam.

Yang ketiga berkata: ‘Suamiku orang yang berakhlak buruk; jika aku berbicara, maka aku akan ditalak dan jika aku diam, maka aku akan terkatung-katung.’

Pembahasan: wanita yang ketiga ini menyebutkan bahwa suaminya memiliki akhlak yang buruk. Jika wanita ini berbicara disisinya dan mengoreksinya tentang suatu perkara, maka dia akan dicerai oleh suaminya. Namun jika dia diam, maka suaminya tidak menghiraukannya dan meninggalkannya seperti wanita terkatung-katung yang tidak mempunyai suami dan tidak pula janda. Dia memiliki suami, namun suaminya ini tidak bisa diambil manfaat bila disisinya. Wallaahu a’lam.

Yang keempat berkata: ‘Suamiku seperti malam yang tenang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada ketakutan dan tidak membosan­kan.’

Pembahasan: Wanita keempat menyifati suaminya, bahwa dia hidup bersamanya dengan rasa aman dan keadaannya menyenangkan. Ia tidak takut dan tidak bosan dengan kehidupan­nya. Ia seperti penduduk Tuhamah dalam menikmati malam mereka yang tenang dan cuaca yang lembut. Ia menikmati suaminya karena pergaulannya yang bagus dan keadaannya sederhana. Wallaahu a ‘lam.

Yang kelima berkata: ‘Suamiku, apabila ia masuk, ia seperti macan kumbang dan apabila keluar, ia seperti singa, dan tidak ber­tanya tentang apa yang terlihat (di dalam rumah).’

Pembahasan: Pensifatan wanita kelima ini pada suaminya mengandung dua kemungkinan:

Kemungkinan pertama, ia menyifati suaminya bahwa ia seperti macan, karena terlalu sering menyetubuhinya. Wanita ini dicintainya sehingga ia tidak tahan ketika meli­hatnya. Sementara ketika ia di tengah-tengah manusia (ketika keluar) ia adalah pemberani seperti singa. Selain itu suaminya ini (tidak bertanya tentang apa yang bisa dilihat) memberikan kepadanya makanan, minuman dan pakaian, dan ia tidak menanyakan dikemanakan semua itu habis.

Kemungkinan kedua, ia mencela suaminya dan menyifatinya bahwa ketika masuk, ia seperti macan. Ia tidak mencumbuinya sebelum menyenggamainya. Ia juga berakhlak buruk, meninju, memukul dan ia tidak bertanya tentang isterinya. Ketika ia keluar, sedangkan isterinya sakit, maka ketika kembali, ia tidak bertanya ten­tang keadaannya. Wallaahu a’lam.

Yang keenam berkata: ‘Suamiku, jika ia makan sangat rakus. Jika minum, ia meminumnya sekali tenggak. Jika tidur, ia tidur pulas sendirian Gauh dari isteri). Ia tidak memasukkan telapak tangannya (ke dalam tubuh isterinya) untuk mengetahui berita (tentang kesedihan isterinya).’

Pembahasan: Wanita keenam ini menyifati suaminya sebagai orang yang rakus dalam makan dan minum sehingga tidak menyisakan sedikit pun. Jika ia tidur, maka ia tidur di pojok dan berselimutkan dengan pakaiannya sendirian dalam keadaan berpaling dari isterinya, dan dia (si isteri) bersedih karenanya. Ia tidak mengulurkan tangannya untuk mengetahui kesedihannya terhadapnya, dan ia (si isteri) sakit tapi ia tidak bertanya tentang penyakitnya. Wallaahu a’lam.

Yang ketujuh berkata: ‘Suamiku dungu -atau tidak mampu bersenggama dengan isterinya bahkan sangat dungu. Setiap penyakit ada padanya. Ia melukai kepalamu, melukai tubuhmu atau melaku­kan kedua-duanya kepadamu.’

Pembahasan: Wanita ketujuh ini menyifati suaminya sebagai orang yang dungu, sebab ia tidak mampu me­menuhi hajatnya. Meskipun demikian, ia selalu menyakitinya jika ia berkata kepadanya. Suaminya ini kemudian menahannya, memukulnya dan melukai kepala serta badannya. Ia tidak menyisakan satu anggota badan pun bisa terbebas. Kadang­kala ia melakukan segalanya. Wallaahu a’lam.

Yang kedelapan berkata: ‘Suamiku sentuhannya selembut sentuhan kelinci dan aromanya seharum aroma Zarnab (pohon berbau harum).’

Pembahasan: Wanita kedelapan ini menyifati suaminya sebagai orang yang suka berdandan dan memakai par­fum untuk dirinya. Wallaahu a’lam.

Yang kesembilan berkata: ‘Suamiku tinggi pilarnya, panjang sarung pedangnya, banyak abunya dan rumahnya dekat dengan kebaikan.’

Pembahasan: Wanita kesembilan ini menyifati suaminya, bahwa rumahnya tinggi dan panjang, dan demikianlah rumah para bangsawan. Ia berperawakan tinggi, yang membutuhkan sarung pedang yang panjang, dan itu karena keberaniannya. Apinya tidak padam karena kedermawanannya. Rumahnya dekat dengan tempat pertemuan, sehingga ia tidak tertutup dari para peserta pertemuan dan ia tidak jauh dari mereka serta selamanya berada di tengah-tengah khalayak agar mudah bertemu dengan­nya.

Yang kesepuluh berkata: ‘Suamiku adalah raja, raja yang seperti apa? Seorang raja yang lebih baik dari semua raja. Ia memiliki unta-unta yang banyak, menderum dan sedikit digembalakan. Jika hewan-hewan tersebut mendengar suara pisau, maka hewan-hewan tersebut merasa yakin, bahwa mereka akan binasa.’

Pembahasan: Wanita kesepuluh ini mengatakan, bahwa suaminya adalah raja yang lebih baik dibandingkan raja-raja yang disebutkan dalam hal kedemawanannya. Ia memiliki banyak hewan peliharaan yang sedikit digembalakan (kebanyakan dikandang). Jika hewan peliharaannya ini mendengar suara pisau, maka ia tahu bahwa ada tamu yang datang. Jika tamu telah datang, maka ia yakin bahwa ia akan disembelih. Hal ini dikarenakan kedermawanannya sang suami.

Yang kesebelas berkata: ‘Suamiku Abu Zar’, dan siapakah Abu Zar’? Yaitu, orang yang memakaikan perhiasan di kedua telingaku. Ia memenuhi tubuhku dengan lemak (sehingga aku menjadi gemuk). Ia membahagiakanku, sehingga aku menjadi bahagia dan bangga. Ia mendapatiku (ketika menikahiku) dalam keluarga penggembala kambing yang sengsara, lalu menempatkanku dalam keluarga penggembala kuda dan unta serta memiliki banyak tanaman dan hewan ternak. Di sisinya aku berbicara, dan aku tidak dicela. Aku tidur di awal siang hari dan aku minum hingga puas.’

Ibu Abu Zar’, dan siapakah ibu Abu Zar’ itu? Hartanya banyak dan rumahnya luas.

Putera Abu Zar’, dan siapakah putera Abu Zar’ itu? Tempat tidurnya seperti selembar serat tikar (karena sempitnya) dan sudah merasa kenyang dengan makan kaki kambing.

Putri Abu Zar’ dan tahukah kamu siapakah putri Abu Zar’ itu? Ia mentaati ayahnya dan mentaati ibunya, pakaiannya ter­penuhi dan tetangganya iri kepadanya.

Sahaya wanita Abu Zar’, dan tahukah kamu siapa sahaya wanita Abu Zar’ itu? Ia tidak menyebarkan pembicaraan kami. Tidak berkhianat maupun mencuri makanan kami, dan tidak me­menuhi rumah kami dengan sampah.

Pembahasan: Wanita kesebelas ini (Ummu Zar’) menyifati Abu Zar’ banyak memberinya perhiasan dan makanan yang enak. Dan dia berbahagia atas perlakuan Abu Zar’. Ia menceritakan bahwa Abu Zar’ ini dahulu menikahinya padahal dia berada pada keluarga yang miskin. Yang kemudian Abu Zar’ menempatkannya dikeluarga yang kaya. Meskipun begitu, ketika berbicara (berpendapat) disisi Abu Zar’ pendapatnya diterima (meskipun dulu keluarganya merupakan keluarga yang miskin). Selain itu dia sangat menikmati hidup bersama Abu Zar’ yang dia bisa tidur dan minum sepuas-puasnya karena dia tidak perlu melakukan pekerjaan rumah (karena memiliki banyak pembantu)

Selanjutnya karena senangnya hidup bersama Abu Zar’ maka dia kemudian menyebutkan, bagaimana ibu, putera, puterinya dan hamba sahayanya.

Ia menggambarkan Ibu Abu Zar’ mempunyai banyak perabotan, harta, pakaian, dan rumah yang luas.

Ia menggambarkan putera Abu Zar’ bahwa pembaringannya hanya selebar selembar serat tikar, maksudnya ia tidak banyak memanfaatkan atau mengambil tempat di rumah, dan sedikit makannya, sehingga sudah merasa kenyang dengan makan sebelah kaki depan kambing kecil, dan ini gambaran bahwa anak tirinya tersebut tidak banyak membebaninya seakan-akan tidak hidup bersamanya.

Ia menggambarkan puteri Abu Zar’ yang taat kepada orangtuanya, mempunyai pakaian yang banyak dan membuat iri tetangganya.

Ia menyifati sahaya itu bahwa ia tidak menyebarkan rahasia dan tidak meng­khianati mereka dalam hal makanan dan perbekalan serta membawanya kabur. Ia pandai mengatur rumah dan peka dengan kebersihan.

Ia (Ummu Zar’) mengatakan: ‘Abu Zar’ keluar mem­bawa wadah-wadah untuk memerah susu, lalu dia bertemu dengan seorang wanita bersama dua orang anaknya seperti dua ekor macan kumbang. Keduanya memainkan dua payudaranya di pangkuannya. Kemudian dia menceraikanku dan menikahinya. Kemudian sesudah itu aku menikah dengan seorang laki-laki bangsawan, me­naiki kuda dan memegang tombak. Ia menghiburku dengan berbagai nikmat yang banyak dan memberikan kepadaku dari segala hal yang menyenangkan,· serta mengatakan kepadaku: ‘Makanlah wahai Ummu Zar’ dan berikan kepada keluargamu.’ Ia (Ummu Zar’) mengatakan: ‘Sekiranya aku kumpulkan segala sesuatu yang dia berikan kepada­ku, maka itu tidak mencapai sebejana terkecil Abu Zar’.”

Abu Zar’ keluar pagi-pagi sekali dari rumahnya ketika akan bekerja. Dia keluar ketika musim kurma dan musim semi yang indah, Kemudian Abu Zar’ melihat seorang wanita. Wanita itu sedang dalam keadaan yang lelah, ia berbaring sambil beristirahat. Abu Zar’ melihatnya demikian bersama dua orang anak, seperti dua ekor macan kumbang yang bagus. Kebanyakan orang-orang Arab menginginkan wanita-wanita yang dapat melahirkan. Dikarenakan wanita yang ditemuinya ini adalah wanita yang subur (punya 2 anak), sedangkan Ummu Zar’ tidak memiliki anak (dari pernikahannya), maka Abu Zar’ kemudian menikahi wanita tadi dan mencerai Ummu Zar’.

Selanjutnya Ummu Zar’ menikah dengan seorang laki-laki bangsawan, dan ia mendapatkan banyak kenikmatan darinya. Meskipun demikian kecintaannya kepada Abu Zar’ tidak dapat digantikan oleh laki-laki ini.

‘Aisyah melanjutkan: “Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Aku bagimu adalah seperti Abu Zar’ terhadap Ummu Zar’.”

Point-Point Penting Berkaitan dengan Hadits Ini : (berdasarkan komentar al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari (IX/277), dengan diringkas)

Pertama, suami itu keadaannya sangat bermacam-macam. Barangsiapa yang mendapati sifat yang tercela padanya, maka hendak­lah dia berusaha melepaskan sifat tersebut semaksimal mungkin. Dan barangsiapa yang merasa memiliki sifat terpuji, maka hendak­lah dia memohon kepada Allah tambahan karunia-Nya.

Kedua, berlemah lembut dan berbicara dalam perkara yang mubah, selagi hal itu tidak membawa kepada hal yang dilarang.

Ketiga, penjelasan tentang bolehnya menyebut kelebihan dalam perkara-perkara agama, dan seorang suami memberitahukan kepada keluarganya mengenai gambaran keadaannya bersama me­reka, terutama karena kaum wanita mempunyai tabi’at mengingkari kebaikan. Oleh karena itu, Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepada ‘Aisyah, “Aku bagimu adalah seperti Abu Zar’ bagi Ummu Zar’.”

Keempat, hadits ini berisi pembicaraan tentang umat-umat terdahulu dan membuat permisalan dari mereka untuk diambil sebagai pelajaran. Tidak mengapa menyebut sekelumit kisah dan kisah-kisah unik yang dinilai baik untuk memotifasi jiwa.

Kelima, boleh memuji seseorang di hadapannya jika pujian tersebut tidak merusaknya; karena ‘Aisyah Rodhiallahu ‘anha mengatakan: “Wahai Rasulullah, bahkan engkau lebih baik daripada Abu Zar’. Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, sungguh engkau lebih baik bagiku.”

Keenam, menyebut aib yang ada pada diri seseorang dibolehkan, jika diniatkan agar perbuatan tersebut dijauhi, dan hal tersebut tidaklah termasuk dari ghibah. Hal ini disinggung oleh al-Khaththabi, kemudian oleh Abu ‘Abdillah at-Tamimi, guru dari al-Qadhi ‘Iyadh, bahwa argumen dengan hal ini adalah akan sempurna seandainya Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam mendengar wanita menggunjing suaminya lalu menyetujui­nya. Adapun hikayat tentang orang yang tidak hadir, maka tidaklah demikian. Ini adalah sebagaimana orang yang mengatakan: “Di antara manusia ada seseorang yang berbuat buruk.” Mungkin inilah yang dimaksud oleh al-Khaththabi.

Ketujuh, hadits ini membolehkan menyifati wanita dan kebaikannya kepada seorang pria. Ini dibolehkan jika kaum wanita tersebut tidak ada (tidak diketahui).

Bagaimanakah Memilih Teman yang Baik?

Nasehat buat Muslimah

Nasehat Bakr bin Abdullah Abu Zaid, ketika baliau berkata:
"Hati-hatilah dari teman yang jelek …!, karena sesungguhnya tabiat itu suka meniru ! .. Maka hati-hatilah bergaul dengan orang."

Lihatlah, Siapa Temanmu…!

“Apabila engkau berada di tengah-tengah suatu kaum maka pililhlah orang-orang yang balk sebagai sahabat, dan janganlah engkau bersahabat dengan orang-orang jahat sehingga engkau akan binasa bersamanya“

Wanita adalah bagian dari kehidupan manusia, sehingga dia tak akan pernah lepas dari pola interaksi dengan sesama. Terlebih dominasi perasaan yang melekat pada dirinya, membuat dia butuh teman tempat mengadu, tempat bertukar pikiran dan bermusyawarah. Berbagai problem hidup yang dialami menjadikan dia berfikir bahwa, meminta pendapat, saran dan nasehat teman adalah suatu hal yang perlu. Maka teman sangat vital bagi kehidupannya, siapa sih yang tidak butuh teman dalam hidup ini..?.

Namun wanita muslimah adalah wanita yang dipupuk dengan keimanan dan dididik dengan pola interaksi Islami. Maka pandangan Islam dalam memilih teman adalah barometernya, karena dirinya sadar, teman yang baik (shalihah) memiliki pengaruh besar dalam menjaga keistiqomahan agamanya. Selain itu teman shalihah adalah sebenar-benar teman yang akan membawa mashlahat dan manfaat. Maka dalam pergaulannya dia akan memilih teman yang baik dan shalihah, yang benar-benar memberikan kecintaan yang tulus, selalu memberi nasihat, tidak curang dan menunjukan kebaikan. Karena bergaul dengan wanita-wanita shalihah dan menjadikannya sebagai teman selalu mendatangkan manfaat dan pahala yang besar, juga akan membuka hati untuk menerima kebenaran. maka kebanyakan teman akan jadi teladan bagi temannya yang lain dalam akhlak dan tingkah lake. Seperti ungkapan “Janganlah kau tanyakan seseorang pada orangnya, tapi tanyakan pada temannya. karena setiap orang mengikuti temannya“.

Bertolak dari sinilah maka wanita muslimah senantiasa dituntut untuk dapat memilih teman, juga lingkungan pergaulan yang tak akan menambah dirinya melainkan ketakwaan dan keluhuran jiwa. Sesungguhnya Rasulullah juga telah menganjurkan untuk memilih teman yang baik (shalihah) dan berhati-hati dari teman yang jelek.

Hal ini telah dimisalkan oleh Rasulullah melalui ungkapannya:

“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (shalihah) dan teman yang jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya itu atau engkau menibeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harmznya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak sedap“.
(Riwayat Bukhari, kitab Buyuu’, Fathul Bari 4/323 dan Muslim kitab Albir 4/2026)

Dari petunjuk agamanya, wanita muslimah akan mengetahui bahwa teman itu ada dua macam. Pertama, teman yang shalihah, dia laksana pembawa minyak wangi yang menyebarkan aroma harum dan wewangian. Kedua teman yang jelek laksana peniup api pandai besi, orang yang disisinya akan terkena asap, percikan api atau sesak nafas, karena bau yang tak enak.

Maka alangkah bagusnya nasehat Bakr bin Abdullah Abu Zaid, ketika baliau berkata,” Hati-hatilah dari teman yang jelek …!, karena sesungguhnya tabiat itu suka meniru, dan manusia seperti serombongan burung yang mereka diberi naluri untuk meniru dengan yang lainnya. Maka hati-hatilah bergaul dengan orang yang seperti itu, karena dia akan celaka, hati- hatilah karena usaha preventif lebih mudah dari pada mengobati “.

Maka pandai-pandailah dalam memilih teman, carilah orang yang bisa membantumu untuk mencapai apa yang engkau cari . Dan bisa mendekatkan diri pada Rabbmu, bisa memberikan saran dan petunjuk untuk mencapai tujuan muliamu.

Maka perhatikanlah dengan detail teman-temanmu itu, karena teman ada bermacam-macam

1.ada teman yang bisa memberikan manfaat

2.ada teman yang bisa memberikan kesenangan (kelezatan)

3.dan ada yang bisa memberikan keutamaan.

"Adapun dua jenis yang pertama itu rapuh dan mudah terputus karena terputus sebab-sebabnya. Adapun jenis ketiga, maka itulah yang dimaksud persahabatan sejati. Adanya interaksi timbal balik karena kokohnya keutamaan masing-masing keduanya. Namun jenis ini pula yang sulit dicari."
(Hilyah Tholabul ‘ilmi, Bakr Abdullah Abu Zaid halarnan 47-48)

Memang tidak akan pernah lepas dari benak hati wanita muslimah yang benar-benar sadar pada saat memilih teman, bahwa manusia itu seperti barang tambang, ada kualitasnya bagus dan ada yang jelek. Demikian halnya manusia, seperti dijelaskan Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam :

” Manusia itu adalah barang tambang seperti emas dan perak, yang paling baik diantara mereka pada zaman jahiliyyah adalah yang paling baik pada zaman Islam jika mereka mengerti. Dan ruh-ruh itu seperti pasukan tentara yang dikerahkan, yang saling kenal akan akrab dan yang tidak dikenal akan dijauhi ”
(Riwayat Muslim)

Wanita muslimah yang jujur hanya akan sejalan dengan wanita-wanita shalihah, bertakwa dan berakhlak mulia, sehingga tidak dengan setiap orang dan sembarang orang dia berteman, tetapi dia memilih dan melihat siapa temannya. Walaupun memang, jika kita mencari atau memilih teman yang benar-benar bersih sama sekali dari aib, tentu kita tidak akan mendapatkannya. Namun, seandainya kebaikannya itu lebih banyak daripada sifat jeleknya, itu sudah mencukupi.

Maka Syaikh Ahmad bin ‘Abdurrahman bin Qudamah al-Maqdisi atau terkenal dengan nama Ibnu Qudamah AlMaqdisi memberikan nasehatnya juga dalam memilih teman: “Ketahuilah, bahwasannya tidak dibenarkan seseorang mengambil setiap orang jadi sahabatnya, tetapi dia harus mampu memilih kriteria-kriteria orang yang dijadikannya teman, baik dari segi sifat-sifatnya, perangai-perangainya atau lainnya yang bisa menimbulkan gairah berteman sesuai pula dengan manfaat yang bisa diperoleh dari persahabatan tersebut itu. Ada manusia yang berteman karena tendensi dunia, seperti karena harta, kedudukan atau sekedar senang melihat-lihat dan bisa ngobrol saja, tetapi itu bukan tujuan kita.

Ada pula orang yang berteman karena kepentingan Dien (agama), dalarn hal inipun ada yang karena ingin mengambil faidah dari ilmu dan amalnya, karena kemuliaannya atau karena mengharap pertolongan dalam berbagai kepentingannya. Tapi, kesimpulan dari semua itu orang yang diharapkan jadi teman hendaklah memenuhi lima kriteria berikut; Dia cerdas (berakal), berakhlak baik, tidak fasiq, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus dunia. Mengapa harus demikian ?, karena kecerdasan adalah sebagai modal utama, tak ada kabaikan jika berteman dengan orang dungu, karena terkadang ia ingin menolongmu tapi malah mencelakakanmu. Adapun orang yang berakhlak baik, itu harus. Karena terkadang orang yang cerdaspun kalau sedang marah atau dikuasai emosi, dia akan menuruti hawa nafsunya. Maka tak baik pula berteman dengan orang cerdas tetapi tidak berahlak. Sedangkan orang fasiq, dia tidak punya rasa takut kepada Allah. Dan barang siapa tidak takut pada Allah, maka kamu tidak akan aman dari tipu daya dan kedengkiannya, Dia juga tidak dapat dipercaya. Kalau ahli bid’ah jika kita bergaul dengannya dikhawatirkan kita akan terpengaruh dengan jeleknya kebid’ahannya itu.
(Mukhtasor Minhajul Qasidin, Ibnu Qudamah hal 99).

Maka wanita muslimah yang benar-benar sadar dan mendapat pancaran sinar agama, tidak akan merasa terhina akibat bergaul dengan wanita-wanita shalihah meskipun secara lahiriyah, status sosial clan tingkat materinya tidak setingkat. Yang menjadi patokan adalah substansi kepribadiannya dan bukan penampilan dan kekayaan atau lainnya. “Pergaulan anda dengan orang mulia menjadikan anda termasuk golongan mereka, karenanya janganlah engkau mau bersahabat dengan selain mereka“.

Oleh karena itu datang petunjuk Al Qur’an yang menyerukan hal itu :

“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya dipagi dan disenja hari dengan mengharap keridhoan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas”
(Al-Kahfi:28)

Jumat, 17 September 2010

Lirik Lagu Barat

Shape Of My Heart
Backstreetboys

Hmm, yeah, yeah
Baby, please try to forgive me
Stay here don't put out the glow
Hold me now don't bother
If every minute it makes me weaker
You can save me from the man that I've become, oh yeah

Lookin' back on the things I've done
I was tryin' to be someone
I played my part
And kept you in the dark
Now let me show you the shape of my heart

Sadness is beautiful
Loneliness is tragical
So help me I can't win this war, oh no
Touch me now don't bother
If every second it makes me weaker
You can save me from the man I've become

Lookin' back on the things I've done (back on the things...)
I was tryin' to be someone (tryin' to be...)
I played my part
And kept you in the dark (in the dark)
Now let me show you the shape of my heart

I'm here with my confession
Got nothin' to hide no more
I dont know where to start
But to show you the shape of my heart

I'm lookin' back on things I've done
I never wanna play the same old part
I'll keep you (keep you in the dark) in the dark
Now let me show you the shape of my heart

Lookin' back on the things I've done
I was tryin' to be someone (tryin' to be someone)
I played my part
Kept you in the dark
Now let me show (Now let me show you the true)
you the shape (shape of my heart) of my heart

Lookin' back on the things I've done
I was tryin' to be someone
I played my part
And kept you in the dark
Now let me show you the shape of

Show you the shape of my heart

Swear It Again (WESTLIFE)
(Steve Mac/Wayne Hector)

I wanna know
Who ever told you I was letting go
Of the only joy that I have ever known
Girl they were lying

Just look around
And all of the people that we used to know
Have just given up they wanna let it go
But we're still trying

So you should know this love we share
Was never made to die
I'm glad we're on this one-way street
Just you and I
Just you and I

Chorus:
I'm never gonna say goodbye
'Cause I never wanna see you cry
I swore to you my love would remain
And Id swear it all over again and I
I'm never gonna treat you bad
'Cause I never wanna see you sad
I swore to share your joys and your pain
And I'd swear it all over agian

All over again...

Some people say
That everything has got its place and time,
Even the day must give way to the night
But I'm not buying
'Cause in your eyes
I see a love that burns eternally
And if you see how beautiful you are to me
You'll know I'm not lying

Sure there'll be times we wanna say goodbye
But even if we tried
There are some things in this life
Won't be denied
Won't be denied

Chorus

The more I know of you
Is the more I know I love you
The more that I'm sure
I want you for ever and ever more
And the more that you love me, the more that I know
Oh that I'm never gonna let you go
Gotta let you know that I

Chorus

And I swear it all over again...

(Rokstone Music/Rondor Music (London) Ltd.)
Transcribed by See Man Ngo


If I Let You Go (WESTLIFE)
(Jörgen Elofsson/Per Magnusson/David Kreuger)

Day after day
Time pass away
N' I just can't get you off my mind
Nobody knows
I hide it inside
I keep on searching, but I can't find

The courage to show
To letting you know
I've never felt so much love before
And once again I'm thinking about
Taking the easy way out

Chorus:
But if I let you go
I will never know
What my life would be
Holding you close to me
Will I ever see
You smiling back at me
Oh yeah
How will I know

If I let you go

Night after night
I hear myself say
Why can't this feeling just fade away
There's no-ne like you
You speak to myheart
It's such a shame
We're worlds apart

I'm too shy to ask
I'm to proud to lose
But sooner or later I gotta choose

And once again I'm thinking about
Taking the easy way out

Repeat chorus

If I let you go, oh baby
Ooooh

And once again I'm thinking about
Takin' the easy way out

But if I let you go
I will never know
What my life would be
Holding you close to me (close to me)
Will I ever see
You smiling back at me
Oh yeah
How will I know
If I let you go
But if I let you go
I will never know
(oh baby)

Will I ever see
You smiling back at me
Oh yeah
How will I know
If I let you go

(BMG Publishing/Grantsville Publishing Ltd.)
Transcribed by See Man Ngo

Back to Lyrics

Flying Without Wings (WESTLIFE)

(Steve Mac/Wayne Hector)

Everybody's looking for something
One thing that makes it all complete
You find it in the strangest places
Places you never knew it could be

Some find it in the face of their children
Some find it in their lovers eyes
Who can deny the joy it brings
When you find that special thing
You're flying without wings

Some find it sharing every morning
Some in their solitary lives
You find it in the words of others
A simple line can make you laugh or cry

You find it in the deepest friendships
The kind you cherish all your life
And when you know how much that means
You've found that special thing
You're flying without wings

So impossible as it may seem
You've got to fight for every dream
'Cause who's to know
Which one you let go
Would have made you complete

Well for me it's waking up beside you
To watch the sun rise on your face
To know that I can say I love you
At any given time or place

It's little things that only I know
Those are the things that make you mine
And it's like flying without wings
Cause you're my special thing
I'm flying without wings

You're the place my life begins
And you'll be where it ends
I'm flying without wings
And that's the joy you bring
I'm flying without wings

(Rokstone Music/Rondor Music (London) Ltd.)
Transcribed by See Man Ngo

Fool Again (WESTLIFE)
(Jörgen Elofsson/Per Magnusson/David Kreuger)

Baby, I know the story
I've seen the picture
It's written all over your face
Tell me, what's the secret
That you've been hiding
Who's gonna take my place

I should've seen it coming
I should have read the signs
Anyway...I guess it's over

Chorus:
Can't believe that I'm the fool again
I thought this love would never end
How was I to know
You never told me
Can't believe that I'm the fool again
And I who thought you were my friend
How was I to know
You never told me

Baby, you should've called me
When you were lonely
When you needed me to be there

Sadly, you never gave me two many chances
To show how much I care

I should've seen it coming
I should have read the signs
Anyway...I guess it's over

Repeat Chorus

About the pain and the tears
Oh, Oh, Oh
If I could, I would
Turn back the time

I should've seen it coming
I should have read the signs
Anyway...I guess it's over

Repeat Chorus x 2

fade out

(BMG Publishing/Grantsville Publishing Ltd.)
Transcribed by See Man Ngo

No No (WESTLIFE)

(Rami/Andreas Carlsson)

Once we had it all for the taking
Love was just me and you
You better think twice
About the plans that you're making
Of splitting the world in two

Chorus:
Put your mind in doubt
Did you ever think about
Everything that we're missing
Don't you make me see
What is best for me
'Cause I just won't listen baby

No No No No
I don't need nobody
Anyone to take your place but you
No No No No
I just couldn't fall for anyone new
Nobody but you

Girl you are the life that I'm living
I just can't go on without you
Let's make it alright
Wake up to what we've been given
Remember the things we've been through

Chorus

I can't imagine
The two of us apart
Can't find a reason
'Cause I still believe
There's no one like you
That is why I need
Nobody but you

(Peer Music/Sidelake Publishing/Grantsville PublishingLtd.)
Transcribed by See Man Ngo

Against All Odds (Take a look at me now)

Shane:
How can I just let you walk away
Just let you leave without a trace
When I stand here taking
Every breath with you
You're the only one
Who really knew me at all

Mariah:
How can you just walk away from me
When all I can do is watch you leave
'Cause we've shared the laughter and the pain
And even shared the tears
You're the only one
Who really knew me at all

Mariah:
So take a look at me now
Oh there's just an empty space
And there's nothing left here to remind me
Just the memory of your face
So take a look at me now
'Cause there's just an empty space
And you coming back to me is against all odds
And that's what I've got to face

Mark:
I wish I could just make you turn around
Turn around and see me cry
There's so much I need to say to you
So many reasons why
You're the only one
Who really knew me at all

Mariah:
So take a look at me now
'Cause there's just an empty space
And there's nothing left here to remind me
Just the memory of your face
Take a look at me now
'Cause there's just an empty space
But to wait for you is all I can do
And that's what I've got to face
Take a good look at me now
'Cause l'll still be standing here
And you coming back to me is against all odds
That's the chance I've qot to take

Westlife:
Gotta take, gotta take..

Mariah:
Mmmmh
Take a look at me now

Westlife:
Take a look at me now

I Have A Dream

I have a dream
A song to sing
To help me cope
With anything
If you see the wonder
Of a fairytale
You can take the future
Even if you fail

::Chorus::
I believe in angels
Something good in everything I see
I believe in angels
When I know the time is right for me
I'll cross the stream
I have a dream

Oh yeah
I have a dream
A fantasy
To help me through reality
And my destitation
Makes it worth the while
Pushing through the darkness
Still another mile

::Repeat Chorus::

I have a dream
A song to sing
To help me cope With anything
If you see the wonder
Of a fairytale
You can take the future
Even if you fail

::Repeat Chorus::

I'll cross the stream
I have a dream


My Love

Shane:
An empty street
An empty house
A hole inside my heart
I'm all alone
The rooms are getting smaller

I wonder how
I wonder why
I wonder where they are
The days we had
The songs we sang together
Oh yeah

And oh my love
I'm holding on forever
Reaching for a love that seems so far

::Chorus::
All:
So i say a little prayer
And hope my dreams will take me there
Where the skies are blue to see you once again, my love
Over seas and coast to coast
To find a place i love the most
Where the fields are green to see you once again, my love

Bryan:
I try to read
I go to work
I'm laughing with my friends
But i can't stop to keep myself from thinking
Oh no

I wonder how
I wonder why
I wonder where they are
The days we had
The songs we sang together
Oh yeah

And oh my love
I'm holding on forever
Reaching for a love that seems so far

::Repeat Chorus::

Mark:
To hold you in my arms
To promise you my love
To tell you from the heart
You're all i'm thinking of

I'm reaching for a love that seems so far

::Repeat Chorus::

Lirik Lagu Bollywood

Aaja mahiya

Sohe maahi re...Maahi maahi re...
Maahi maahi re...Maahi maahi re...
Maahi maahi re...Maahi maahi re...
Aaja mahi mere..Aaja mahi mere
Aaja mahi mere..aa
Aaja mahi mere..Aaja mahi mere
Aaja mahi mere..aa

Aa dhoop maloon main..tere haathon mein
Aa sajda karoon main..tere haathon mein
Ho subah ki mehendi..chhalak rahi hai
Aaja..Aaja mahiya..aaja mahiya
Aaja..Aaja mahiya..ho..aaja mahiya
Aaja mahi mere..Aaja mahi mere
Aaja mahi mere..aa
Aaja mahi mere..Aaja mahi mere
Aaja mahi mere..aa
Aahista pukaaro..sab sunlenge
Bas labon se choolo..lab sunlenge
Haan...aankh bhi kal se phadak rahi hai
Aaja..Aaja mahiya..aaja mahiya
Aaja..Aaja mahiya..ho..aaja mahiya

Ek noor se aankhen chaunk gayeen
Dekha jo tujhe aaine mein
Ek noor se aankhen chaunk gayeen
Dekha jo tujhe aaine mein
Aaja mahiya,Aaja mahiya
Koi noor kiran hogi woh bhi
Jo chubne lagi hai seene me
Aaja mahiya
Aaja mahiya
Aa dhoop maloon main..tere haathon mein
Aa sajda karoon main..tere haathon mein
Ho subah ki mehendi..chalak rahi hai
Aaja..
Aaja mahiya..ho..aaja mahiya
Aaja..Aaja mahiya..ho..aaja mahiya
Mahi mahi re...Mahi mahi re...Mahi mahi re...

Laal ho jab yeh shaam kinara
Orh ha dena sar pe saara
Laal ho jab yeh shaam kinara
Orh ha dena sar pe saara
Aaja mahiya, Aaja mahiya
Chal roke le suraj chhup jaayega
Paani mein gir ke bujh jaayega
Aaja mahiya,Aaja mahiya
Aahista pukaaro..sab sunlenge
Bas labon se choolo..lab sunlenge
Haan...aankh bhi kal se phadak rahi hai
Aaja..Aaja mahiya..ho..aaja mahiya
Aaja mahiya..ho..aaja mahiya
Mahi re...Mahi re...
Mahi re...Mahi re...
Mahi re...Mahi re...
Mahi re...Mahi re...

Maahi maahi mere..maahi maahi mere..
Mahi mere..mahi mere..mahi mere
Maahi maahi mere..maahi maahi mere..
Mahi mere..mahi mere..mahi mere

HAI MERA DIL

Itna Pyaar Hai Yeh Pyaar, Pyaara Pyaara
Hua Hai Pehli Baar, Hota Hai Ek Baar
Phir Na Hoga....Yeh Dubaara...

Hai Mera Dil, Churake Le Gaya
Churane Wala, Mera Katil...
Hai Mera Dil, Churake Le Gayi,
Churane Wali, Meri Katil...

Yeh Dil Tujhpe Aaya Hai, Aate Aate
Darde Dil To Jaate Hai, Jaate Jaate
Jaage Hain, Soye Hain, Hum Dono Khoye Hain
Kaisi Tanhai Hai, Masti Si Chhaayi Hai
Yeh Mausam Hai, Pyaar Ke Kaabil
Hai Mera Dil, Churake Le Gaya
Churane Wala, Mera Katil...

Ab To Kaate Na Kate, Pyaasi Raate
Kuch Kuch Hota Hai Sun Ke, Aisi Baate
Bechaini Sehne De, Palko Mein Rehne De
Teri Baahon Mein Hai, Teri Raahon Mein Hai
Jaanejaana Meri Manzil
Hai Mera Dil, Churake Le Gayi,
Churane Wali, Meri Katil...

Hai Mera Dil, Churake Le Gaya
Churane Wala, Mera Katil...
Itna Pyaar Hai Yeh Pyaar, Pyaara Pyaara
Hua Hai Pehli Baar, Hota Hai Ek Baar
Phir Na Hoga....Yeh Dubaara...

Tum Dil Kiiii Dhadkan Mein

Tum Dil Kiiii Dhadkan Mein
Rehte Hooo,Tum Rehte Ho
Tum Dil Kiiii Dhadkan Mein
Rehte Hooo, Rehte Hooo
Tum Dil Kiiii Dhadkan Mein
Rehte Hooo, Rehte Hooo
Meri Inn Saansoin Se
Kehte Hooo, Kehte Hooo
Baaahoin Mein Aaaja O
Sapnoin Mein Khoo Jaa O
Tum Dil Kiiii Dhadkan Mein
Rehte Hooo, Rehte Hooo

Hmmmmm Hmmmm..Hmmm
Hmmmm Deeevanoin Sa Haal Hua
Hum Koo Unse Pyaar Hua
Deeevanoin Sa Haal Hua
Hum Ko To Unnse Pyaar Hua
Dheere Se Vo Paas Aaaye
Chuppkee Se Izhaar Hua
Ab Na Kisise Darna Hai
Sang Jeenaaa Marrna Hai
Ab Na Kisise Darna Hai
Sang Jeenaaa Marrnaa Hai
Baahoin Meein Aaaja O
Sapnoin Meeein Khoo Jaa O

Hmmmm..Duniyaa Ne Thukraaaya He
Bus Tumnee Apnaaya Hai
Duniyaa Ne Thukraaaya He
Bus Tumnee Apnaaya Hai
Dilll Koo Kitnaa Chaaain Mila
Sub Neeee Itna Sataaaya Hai
Apna Haaaaai Ik Sapnaa
Ik Tu Hiiiii Hoo Apna
Apna Haaaaai Ik Sapnaaa
Ik Tu Hiiiii Hoo Apna
Aaaaaa..Aaaaaha..Aaaaaa..Aaaaahaha
Sapnoin Mein Khoo Jaaa O

Tum Dil Kiii Dhadkan Mein
Rehte Hoo, Rehtee Hoo
Rehtee Hooo, Rehtee Hooo
A Kya Mein Hi Kehta Rahoonga?
Aur Tum Kuch Bhi Nahi Kahogi
Aaaha..Ha..Ha.. Haaaa..Haaaa..Haaaa..Haaa
Hiiiiiiiii..Ruuuuuuu..Ruru..Ruuuuuu..La..la.laaaa
Achha Laga..Huh?
Aaaha..Ha..Ha..Haaaa.Haaa..Haaaa
Rehte Ho,Rehte Ho
Sach..Aaaha..Ha..Ha..Haaaa..Haaa..Haaaa
Kehte Hooo, Kehtee Hooo
Baaahoin Meein Aaajaa O
Sapnooin Mein Khoo Jaaa O
Tum Dil Kiiii Dhadkan Meein
Rehtee Hooo, Bus Tum Rehte Hooo

ABCDEFGHI - JKLM - NOPQRSTUVWX - YZ
I Love You.Chhutiyon Ke Yeh Din Hain Suhane,

Saathi Tera Yuh Saath Rahe,
Bachchon Ke Sang Bachche Phir Ban Jayen,
Mauj Mein Jhoome Zara, Masti Karen,
Ban Ke Badal, Ban Ke Panchhi, Udte Rahen.
Kya Baat Hai Jijaji.
ABCDEFGHI - JKLM - NOPQRSTUVWX - YZ
I Love You.

Apne Gaon Ki Galiyon Mein Chale Hum,
Bachpan Ki Yaadon Mein Khoya Hai Man,
Bahen Thaame Teen Bhaiyon Ki,
Thumkegi Phir Se Unki Behen,
Sawan Ke Jhoolon Se, Babul Ke Aangan Se, Hoga Milan.
How Emotional.
ABCDEFGHI - JKLM - NOPQRSTUVWX - YZ
I Love You.

Thandi Thandi Yeh Hawaen Humko,
Chupke Chupke Kya Kehti Suno,
Manzil Hai Kareeb Ab Hamare,
Bolen Ghatayen, Khushiyan Chuno,
Nazaren Chura Ke, Dil Mein Chhupa Ke, Sapne Buno.
How Romantic.
ABCDEFGHI - JKLM - NOPQRSTUVWX - YZ
I Love You...


Chhote Chhote Bhaiyon Ke Bade Bhaiya,

Chhote Chhote Bhaiyon Ke Bade Bhaiya,
Aaj Banenge Kise Ke Saiyan,
Dhol Nagade Baje Shehnaiyan,
Jhoom Ke Aai Mangal Ghadiyan...

Bhabhi Ke Sung Holi Mein,
Rang Gulaal Udayenge,
Aayegi Jab Jab Diwali,
Milkar Deep Jalayenge,
Chunri Ki Kar Degi Chhaiyan
, Aayegi Banke Purwaiyan,
Chhote Chhote Bhaiyon Ke Bade Bhaiya,
Aaj Banenge Kise Ke Saiyan...

Jhilmil Ho Gayi Hain Ankhiyan,
Yaad Aayi Bachpan Ki Ghadiyan,
Naye Safar Mein Lag Jayegi,
Pyar Ki Inko Hathkadiyan,
Jachte Hain Dekho Kaise Bade Bhaiya,
Ramji Bihane Chale Sita Maiya,

Chhote Chhote Bhaiyon Ke Bade Bhaiya,
Aaj Banenge Kise Ke Saiyan...


Dil dewanna

Dil Dil dil dil dil,dil dewanna,dewanna
Pyaar pyaar pyaar pyaar mai, pagel,pagel
Dil Dil dil dil dil dil dil dil dewanna
Hogya Hogaya hogaya hogaya ree
Pyaar pyaar pyaar pyaar pyaar mai, pagel
Khogaya khogaya khogaya reee
Bolo naa,ab kya kare,yah tou ji yeh,yah to mare
Bolo naa,ab kya kare,yah tou ji yeh,yah to mare
Dil Dil dil dil dil dewanna
Hogya Hogaya hogaya hogaye re

Hasti thi aakhein mager,reheti ti unme namine,
Sub kuch mere paas tha, bus thi tumare kamii
Aur kya chiheye zindagi ke leye,jane tey tere siva
Bolo naa,ab kya kare,yah tou ji yeh,yah to mare
Bolo naa,ab kya kare,yah tou ji yeh,yah to mare
Dil Dil dil dil dil dil dil dil dewanna
Hogya Hogaya hogaya hogaya ree

Itne mohabbat karo,mai hosh mai na rahoon,
Marjaoon teri bina,par na juaadi sahoon
Pyaar he pyaar hai,dekta hoon jaha,kya ragal lahe dua
Bolo naa,ab kya kare,yah tou ji yeh,yah to mare
Bolo naa,ab kya kare,yah tou ji yeh,yah to mare
Dil Dil dil dil dil dil dil dil dewanna
Hogya Hogaya hogaya hogaya ree
Pyaar pyaar pyaar pyaar pyaar mai, pagel
Khogaya khogaya khogaya reee

Ate jate jo milta hai tumsa lagtha hai


Ate jate jo milta hai tumsa lagtha hai
Ate jate jo milta hai tumsa lagtha hai
Hum to pagel hojage,asa lagtha hai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai
Tumse milkar jana,yeh pyaar bhi ajeeb cheez hai
Insaan khode ko, khilja tha hai,Asa koy hota hai
Ohhhhh dewane panchie yeh inta ha hai
Chehro mai kya hai chera te ra
tere siva hum, soche bhi kaise,yadoun ke har pal behra tera
Kya bhi base hai,jano sanam kehna hamara mano sanam
Humse poocho thanha rehna kaisa lagtha hai
Hum to pagel hojage,asa lagtha hai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai

Hey relax!
Tume dekh ta hoon to lagtha hai koi asa bhi mera paas agyaa hai
Jis ko meri thanayye me ka essas to hai
Yeh aishque bhi,asa nasha hai,jab yeh lage tou choote nahien
Nata dilon ka hai asa natha thode bhi to thoote nahien
Kise ne ka ha yeh sachi ka ha,bhole kabhi na pehli wafa
Tumse milna, batee karna accha lagtha hai
Hum to pagel hojage,asa lagtha hai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai

Kya sochne lage?
Umm. Sochre hoon,tum kya sochre hon?
Mai? haaaaahaaa
Ohhhh Ji tha tha hai zulfo ke neeche yoouhe hamisha soohe rahe
bus tumko dekhe,bus tumko chahe khabbo mai youhe khoheraha
Tumse mili hai jab se nazer,humko nehien hai kuch bhi khaberrr
Ab to humko afsana bhi sacha lagtha hai
Hum to pagel hojage,asa lagtha hai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai

Ate jate jo milta hai tumsa lagtha hai
Ate jate jo milta hai tumsa lagtha hai
Hum to pagel hojage,asa lagtha hai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai
Oh tere pyaar mai,teri intizaar mai



Aa - aa - aa - aa
Aa - aa - aa - aa
Jaaneman, jaaneman, palat teri nazar,
Yahan hai dil tera, dekhta hai kidhar
Mila le dil se dil, pyar se pyar kar,
Udhar to raat hai, savera hai….idhar
Jaaneman, jaaneman….jaa…ne…man
Teri jawani ke sadke,
Jaaneman - jaaneman
Hum bhi haseen kam nahin
Jaaneman - jaaneman
Hum bhi haseen kam nahin,
Jaaneman - jaaneman
Arre teri jawani ke sadke,
Jaaneman - jaaneman
Teri judaai ka gam hai, warna gam koi nahin……
Bahut chalaak hai, ban raha bekhabar,
Pyar ke jadoo ka, ho raha hai asar
Jaaneman, jaaneman, palat teri nazar,
Yahan hai dil tera, dekhta hai kidhar
Jaaneman - jaaneman
A - o - o
A - o - o
A - o - o
Tere liye hi bani hoon,
Jaaneman - jaaneman
Main sab mein shaamil nahin
Jaaneman - jaaneman
Haan tere liye hi bani hoon.
Jaaneman - jaaneman
Main sab mein shaamil nahin
Jaaneman - jaaneman
Dil se zara pooch apne, kya mein tera dil nahin
Naya hai silsila, naya hai yeh safar,
Nayee hain manzilen, magar hai ek dagar
Jaaneman - jaaneman
Jaaneman, jaaneman, palat teri nazar,
Yahan hai dil tera, dekhta hai kidhar
Mila le dil se dil, pyar se pyar kar,
Udhar to raat hai, savera hai…..idhar
Jaaneman, jaaneman, jaa…ne…man
Jaaneman - jaaneman jaaneman - jaaneman jaaneman - jaaneman

Pyaar ki kashti mein,

Aai - ri - shi - chu - ru - ru
Haiyahoo - haiyahoo - haiyahoo
Pyaar ki kashti mein, lehron ki masti mein,
Pawan ke shor shor mein, chale hum zor zor mein,
Gagan se door…….
Gagan se door…..
Wahan kya pyar milega, chaman ka phool khilega,
Jise dil dhoondh raha hai, kya woh dildar milega
La - la - la - la
La - la - la - la
Wahan sach honge sapne, banenge gair bhi apne,
Dil ki baraat sajegi, milenge saajan apne
La - la - la - la - la
Maine suna,
Kya suna?
Jo kaha,
Kya kaha?
Jaana hai bahut door……
Pyaar ki kashti mein, lehron ki masti mein,
Pawan ke shor shor mein, chalen hum zor zor mein,
Gagan se door…….
Pyaar ko pyaar mile to, nazar kahin lag na jaaye,
Mile jeewan mein hum tum, kahi phir bichad na jaayen
L - l - l - la - la - la
Nazar kya lage wahan par, hai pyaar hi pyaar jahan par,
Na bichde milne wale, jahan hon sab dil wale
L - l - l -la -la - la
To chalo chale,
Haa chalen,
Yun milke,
Haan milke, hoke khushi mein choor,
Pyar ki kasti mein, lehron ki masti mein,
Pawan ke shor shor mein, chalen hum zor zor mein,
Gagan se door………
Ho rama ho……ho rama ho…..haihahoo….haihahoo…..haihahoo


Kuch To Bata

Kuch To Bata Are Kuch To Bata, Na Na Na Na Naaa
Phone Ka Number Ghar Ka Pata, Na Na Na Na Naaa
Kuch To Bata Are Kuch To Bata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Phone Ka Number Ghar Ka Pata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Tere Liye Hal Hai Yeh Dekh Mujhe Tu Yu Na Sata
Kuch To Bata Are Kuch To Bata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Haan Phone Ka Number Ghar Ka Pata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa

Kehna Hai Joh Kaho Jaldi Jaldi, Ver Na Yu Hi Rahon Main To Chaldi
Aise Karo Nahin Hi Bye, Aao Piye Kahin Chai Bai
Samjao Kitni Bar Yeh Koshishe Bekaar, Samjo Mujhko Hai Iinkar
Dil Meh Pyar Hai Albetta, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Kuch To Bata Are Kuch To Bata, Na Na Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Tere Liye Hal Hai Yeh Dekh Mujhe Tu Yu Na Sata
Kuch To Bata Are Kuch To Bata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa

Dil Ka Kahoge Jo Kissa Bissa, Aayega Mujhko To Gussa Bussa
Jaane De Gusse Ke Chakar Bakar, Aa Chalke Dekhenge Picture Viture
Karte Ho Kyun Yeh Shor Dekha Karo Na Bore, Yeh Dil Mange Na Anymore
Koi To Milne Ka Rasta, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Are Kuch To Bata Are Kuch To Bata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Tere Liye Hal Hai Yeh Dekh Mujhe Tu Yu Na Sata
Haan Kuch To Bata Are Kuch To Bata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Phone Ka Number Ghar Ka Pata, Na Na Na Na Na Na Na Naaa
Hey Hey Hey Hey, La La Laaaaaaa
Ha Ha Ha Ha, La La Laaaaaaa
Hey Hey Hey Hey, La La Laaaaaaa
Ha Ha Ha Ha, La La Laaaaaaa

Apka chalna qayamat,apka rhoke na qayamat!

Apka chalna qayamat,apka rhoke na qayamat!
Aye!apka chalna qayamat,apka rhoke na qayamat,
Apka mudna qayamat,apka hasna qayamat,sar se lekar pahon takkkkk!!!
Sar se lekar pahon tak! Aap to bus qayamat.
Qayamat ho,qayamat hai,qayamat ha!qayamat ho,qayamat hai,qayamat ha!
Apke dil mai shararat,apke lovse shararat,apko aate shararat,
Akar thy hai shararat,sar se likar,pahon takkkkkkk!
Sar se lekar pahon tak ap mai hai bus shararat!
Shararat ho,shararat aye,shararat ha,shararte oye!
Shararat ho,shararat aye,shararat ha,shararte oye!
Apka chalna qayamat,apka rhoke na qayamat!

Apne pehili nazer mai,chain meraa leliya,neend meri lootli,
Darde jane kya diya,darde jane kya diya!
Sare judhe ka apka andaaz hai,har gali tu ne char cha,
Apka he haj hai,apka he haj hai!Apke nazere qayamat,
Apke zulfe qayamat,apka dhomka qayamat,
Apka jhoomka qayamat,sar se lekar pahon takkkkk!!!
Sar se lekar pahon tak!Ap to bus qayamat.Sar se lekar pahon takkkkk!!!
Sar se lekar pahon tak!Ap to bus qayamat.
Qayamat ho,qayamat,aye!,qayamat ho, qayamat aye!Qayamat ho,qayamat,aye!,
Qayamat ho, qayamat aye!Oh Apka chalna qayamat,apka rhoke na qayamat!

Apke bathoon se dil bar mai abi anjaan hoon,apki kani sunke,
Mai zara hehrahoon,mai zara hehrahoon,mai zara hehrahoon,
Dekhe lagtha hai mujko,aap dewanne pade hai,
Ram jane kis tara se kyo mera peeche padehe,
Kyo mera peeche padehe,kyo mera peeche padehe!
Apka aana shararat,apka jaana shararat,
Apke bate shararat,apka ga na shararat,sar se leker phoon takkkkkkkkk,
Sar se lekar phoon tak,aap mai hai bus shararat!
Shararat ho,shararat aye,shararat ha,shararte oye!
Shararat ho,shararat aye,shararat ha,shararte oye!

Apka chalna qayamat,apka rhoke na qayamat!
Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho
Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho
Apka na na yhoon karna jane maan jane ja,
Apka mujme yhoon marna jane maan,jane ja,
Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,
Qayamat ho,Qayamat ho,apka,chalna,mudna,hasnaa,aye! qayamat ho!
Mujko asa lagtha hai, in mulaqaton mai,
mera dil mujse kehtha hai,in haseen ratho mai,
mera dil mujse kehtha hai,in haseen ratho mai!!
Qayamat,Shararat,Qayamat,Shararat ho
Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho
Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho
Qayaaaaamatttttttttttttttttttttttttttttttttttttt
Qayamat,Shararat,Qayamat,Shararat ho
Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho,Qayamat ho
Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho,Shararat ho
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh aaaaahhhh ahhhh!!!

Once you fall in love in life

Yeah.. yeah.. yeah..yeah..
Yeah.. yeah.. yeah..yeah..
Yeah.. yeah.. yeah..yeah..
Yeah.. yeah.. yeah..
Oooh..Yeah.. yeah.. yeah..yeah..
Yeah.. yeah.. yeah..
Yeah.. yeah.. yeah..yeah..
Yeah.. yeah.. yeah..
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Once you fall in love in life
Once you fall in love...
Once you fall in love in life
Once you fall in love...
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Once you fall in love in life
Once you fall in love...
Once you fall in love in life
Once you fall in love...

Door door tumse rehna kitna mushkil ho gaya
Ho gaya..ho gaya jo ho gaya so ho gaya
Meri jaan bechayn kardein...faasile majbooriyaan
Aa mita dein..aa mita dein milke saari dooriyaan
Aur zyada aur zyada...kar na bekaraar
Ho..keh rahi hain chaahatein baahon mein bharle yaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Once you fall in love in life
Once you fall in love...
Once you fall in love in life
Once you fall in love...

La..lala..lala..lala..la
La..lala..lala..
La..la..la..la..la
La..lala..lala..lala..
Ho..kya haseen..hai yeh aalam...yeh nazaara khoob hai
Dhadhkanein phir jawaan...saamne mehboob hai
Aise mausam mein bhala ab kyun rahein hum hosh mein
Hum khata kar na bethein mere dilbar josh mein
Ab mujhko tu rok na..karne de deedaar
Ho..choat lagti hai badan pe..nazron se na maar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Once you fall in love in life
Once you fall in love...
Once you fall in love in life
Once you fall in love...

Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar
Jeevan mein jaane jaana
Ek baar hai hota pyaar

Aksar Is Duniya Mein,

Aksar Is Duniya Mein, Anjaane Milte Hain
Aksar Is Duniya Mein, Anjaane Milte Hain
Anjaani Raaho Mein, Milke Kho Jaate Hain
Lekin Hameshaa Woh Yaad Aate Hain
Aksar Is Duniya Mein, Anjaane Milte Hain
Anjaani Raaho Mein, Milke Kho Jaate Hain
Lekin Hameshaa Woh Yaad Aate Hain
Aksar Is Duniya Mein

Aankhon Se Baat Hoti Hain, Dhadkan Bhi Saath Hoti Hain
Koi Na Samjhe Yeh Ishq Ki Zubaan
Aankhon Se Baat Hoti Hain, Dhadkan Bhi Saath Hoti Hain
Koi Na Samjhe Yeh Ishq Ki Zubaan
Dheere Dheere Se Woh, Dil Mein Bas Jaate Hain
Dheere Dheere Se Woh, Dil Mein Bas Jaate Hain
Chori Chori Se Woh, Dil Ko Churaate Hain
Phir Ek Din Woh bichad Jaate Hain
Aksar Is Duniya Mein

Yeh Dil Jo Pyaar Maange Hain, Saccha Dildaar Maange Hain
Jaane Mohabbat Mile Kise Kahan
Yeh Dil Jo Pyaar Maange Hain, Saccha Dildaar Maange Hain
Jaane Mohabbat Mile Kise Kahan
Jab Aisi Raaton Mein, Deewane Milte Hain
Jab Aisi Raaton Mein, Deewane Milte Hain
Nazren Takrate To Dil bhi Dhadakte Hain
Chaahat Ke Afsaane Ban Jaate Hain
Aksar Is Duniya Mein, Anjaane Milte Hain
Anjaani Raaho Mein, Milke Kho Jaate Hain
Lekin Hameshaa Woh Yaad Aate Hain
Lekin Hameshaa Woh Yaad Aate Hain
Lekin Hameshaa Woh Yaad Aate Hain
Aksar Is Duniya Mein


ZINDA HAI HUM TO

Zinda hai hum to, teri hi love se, ne to marjaata darling hum kabse
dil na toro, mu na moro, o maria o maria
o rambha... o sambha...
Itna muska na ko maro humme,aisi baato se darr lagta humme
tum pyar kaise, bolo karega, darta hai kyu maria
Aila saala humpe marta hai yeh, lagta hai love humko karta hai yeh
yu na darega, hum to kahega, tumsa nahi maria
Zinda hai hum to, teri hi love se, ne to marjaata darling hum kabse
dil na toro, mu na moro, o maria o maria

Oh sahiba tum bhulana nahi, dil mein aake dur jaana nahi
dil jo liya hai, dil bhi diya hai, bewaafa hum nahi
Oh dil jo torega hum kuch kar jayega, lagta hai hum to mar jayega
tumse mohabbat, humko hai kitna, kaise kahe maria
oh rambha... o sambha.... ruru....

Zinda hai hum to, teri hi love se, ne to marjaata darling hum kabse
dil na toro, mu na moro, o maria o maria




Humko HumseChora Lo

Humko humise chura lo,
Dil mein kahin tum chupa lo.
Humko humise chura lo,
Dil mein kahin tum chupa lo.
Hum akele, kho na jaayen,
Door tumse, ho na jaayen,
Paas aao gale se laga lo
Humko humise chura lo,
Dil mein kahin tum chupa lo.
Hum akele, kho na jaayen,
Door tumse, ho na jaayen,
Paas aao gale se laga lo.
Humko humise chura lo
Dil mein kahin tum chupa lo.

Ye dil dhadka do, zulfein bikhra do,
Sharma ke apna aanchal lehra do.
Hum zulfein to bikhra dein, din mein raat na ho jaaye,
Hum aanchal to lehra dein, par barsaat na ho jaaye
Hone do barsaatein, karni hain kuch baatein.
Paas aao gale se laga lo.
Humko humise chura lo,
Dil mein kahin tum chupa lo
Hum akele, kho na jaayen,
Door tumse, ho na jaayen,
Paas aao gale se laga lo
Humko humise chura lo
Dil mein kahin tum chupa lo

Tumpe marte hain, hum mar jayenge,
Ye sab kahte hain, hum kar jayenge.
Chutki bhar sindoor se tum ab ye maang zara bhar do,
Kal kya ho kisne dekha sab kuch aaj abhi kar do.
Ho na ho sab raazi, dil raazi rab raazi
Paas aao gale se laga lo.
Humko humise chura lo,
Dil mein kahin tum chupa lo.
Humko humise chura lo,
Dil mein kahin tum chupa lo.
Hum akele, kho na jaayen,
Door tumse, ho na jaayen,
Paas aao gale se laga lo.
Paas aao gale se laga lo.




Chalte-Chalte Yunhi


Chalte Chalte yunhi ruk jaata hoon main,
Baithe baithe kahin kho jaata hoon main,
Kahte Kahte hi chup ho jaata hoon main.
Kya yahi pyar hai, kya yahi pyar hai
Haan yahi pyar hai, haan yahi pyar hai
Chalte Chalte yunhi ruk jaata hoon main,
Baithe baithe kahin kho jaata hoon main,
Kahte Kahte hi chup ho jaata hoon main.
Kya yahi pyar hai, kya yahi pyar hai.
Haan yahi pyar hai, haan yahi pyar hai.

Tumpe marte hain kyon, hum nahin jaante.
Aisa karte hain kyon, hum nahin jaante.
Band galiyon se chup chup ke, hum guzarne lage.
Saari duniya se rah rah kar, hum to darne lage.
Hai ye kya karne lage.
Kya yahi pyar hai, kya yahi pyar hai.
Haan yahi pyar hai, haan yahi pyar hai
Chalte Chalte yunhi ruk jaata hoon main,
Baithe baithe kahin kho jaata hoon main,
Kahte Kahte hi chup ho jaata hoon main.
Kya yahi pyar hai, kya yahi pyar hai.
Haan yahi pyar hai, haan yahi pyar hai.

Teri baaton mein ye, ek shararat si hai.
Mere honton pe ye, ek shikayat si hai.
Teri aankhon ko aankhon se, choomne hum lage.
Tujhko baahon mein le lekar, jhoomne hum lage.
Hai ye kya karne lage.
Kya yahi pyar hai, kya yahi pyar hai.
Haan yahi pyar hai, haan yahi pyar hai.
Chalte Chalte yunhi ruk jaata hoon main,
Baithe baithe kahin kho jaata hoon main
Kahte Kahte hi chup ho jaata hoon main.
Kya yahi pyar hai, Kya yahi pyar hai,
Haan yahi pyar hai, Haan yahi pyar hai





Phir Bhi Dil Hai Hindustani

Hum Logo Ko, Samajh Sako To
Hum Logo Ko, Samajh Sako To, Samjho Dilbar Jaani
Jitna Bhi Tum Samjhoge Utni Hogi Hairani
Hum Logo Ko, Samajh Sako To, Samjho Dilbar Jaani
Jitna Bhi Tum Samjhoge Utni Hogi Hairani
Apni Chatri Tum Ko De De Kabhi Jo Barse Paani
Kabhi Naye Packet Mein Beche Tumko Cheez Purani
Phir Bhi Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani
Phir Bhi Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani

Thode Anadi Hai, Thode Khiladi
Ruk Ruk Ke Chalti Hai Apni Gaadi
Thode Anadi Hai, Thode Khiladi
Ruk Ruk Ke Chalti Hai Apni Gaadi
Hume Pyaar Chaahiye, Aur Kuch Paise Bhi
Hum Aise Bhi Hai, Hum Hai Waise Bhi
Hum Logo Ko, Samajh Sako To, Samjho Dilbar Jaani
Ulti Seedhi Jaisi Bhi Hai Apni Yahi Kahani
Thodi Hum Me Hushiyari Hai Thodi Hai Naadani
Thodi Hum Me Sacchai Hai Thodi Beimaani
Phir Bhi Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani
Phir Bhi Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani

Aankhon Mein Kuch Aasun Hai Kuch Sapne Hai
Aasun Aur Sapne Dono Hi Apne Hai
Aankhon Mein Kuch Aason Hai Kuch Sapne Hai
Aason Aur Sapne Dono Hi Apne Hai
Dil Dukha Hai Lekin, Tuta To Nahin Hai
Umeed Ka Daaman Chhuta To Nahin Hai
Hum Logo Ko, Samajh Sako To, Samjho Dilbar Jaani
Thodi Majburi Hai Lekin Thodi Hai Manmaani
Thodi Tu Tu Main Main Hai Aur Thodi Kheecha Taani
Humme Kaafi Baatein Hai Jo Lagti Hai Deewani
Phar Bhi Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani
Phir Bhi Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani
Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani
Phir Bhi Dil Hai Hindustani, Phir Bhi Dil Hai Hindustani




Aur Kya Aur Kya Aur Kya


Tum Aay To Hawaoon Mein, Aik Nasha Hein
Tum Aay To Fizaao Mein, Rang Sa Hein
Yeah Rang Sarah Hein, Bas Tumhare
Aur Kya Aur Kya Aur Kya
Aur Kya Aur Kya Aur Kya

Tum Aay To Hawaon Mein, Aik Nasha Hein
Tum Aay To Fizaao Mein, Rang Sa Hein
Yeah Rang Sarah Hein, Bas Tumhare
Aur Kya Aur Kya Aur Kya
Aur Kya Aur Kya Aur Kya

Tum Aay Hoon To Theek Loo
Naya Naya Sa Laga Yeah Ghana
Haseen Haseen Hein Yeah Zameen
Dhula Dhula Sa Hein Yeah Asaman
Tum Ho To Hein Yeah Saman
Aur Kya Aur Kya Aur Kya

Dharak Raha Hein Dil Mera
Ghuki Ghuki Hein Palkya Yeahan
Jo Dil Mein Ho Who Kaha Bhi Do
Ruki Ruki Si Haa Yeah Dastan
Jazbat Manga Zaban
Aur Kya Aur Kya Aur Kya Aur Kya

Tum Aay To Hawaon Mein, Aik Nasha Hein
Tum Aay To Fizaao Mein, Rang Sa Hein
Yeah Rang Sarah Hein, Bas Tumhare
Aur Kya Aur Kya Aur Kya
Aur Kya Aur Kya Aur Kyabnn

Kamis, 16 September 2010

APA YANG DIKATAKAN PARA PENDUSTA AKHIR ZAMAN?

APA YANG DIKATAKAN PARA PENDUSTA AKHIR ZAMAN?


1) MENGAKU SEBAGAI NABI DAN RASUL

Dalam Al Qur'an surat As Shaf : 6 Allah swt berfirman :
"Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad." Maka
tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

Disitu diterangkan oleh nabi isa a.s. bahwa akan datang seorang Rasul
namanya Ahmad. Maka tafsir ayat ini harus merujuk pada hadits-hadits
shahih, dan bukan tafsiran sendiri yang sempit dan hanya mengandalkan
logika demi isu kebebasan berpendapat. Bila tidak maka setiap orang
yang bernama Ahmad maka akan mengaku sebagai Rasul atau Nabi.
Maka tafsir dari ayat tersebut sesungguhnya adalah bahwa Nabi Isa a.s.
memberi kabar gembira kepada muridnya akan kedatangan seorang rasul,
yaitu Muhammad yang juga bernama Ahmad. Di dalam sebuah hadits shahih
tersebut :

Artinya : Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im, dari bapaknya (Jubair
bin Muth'im) r.a., beliau berkata : berkata Rasulullah s.a.w. : Bagiku
ada 5 nama : Aku Muhammad dan Ahmad, Aku Al Mahi yaitu Penghapus
Kekafiran, Aku Al Hasyir yaitu yang dikumpul (pada hari qiyamat)
manusia dibelakangku, dan aku Al `Aqib.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dengan
sedikit tambahan : Al `Aqib yaitu Nabi yang tidak ada lagi Nabi
sesudahnya. (Silahkan buka Sahih Bukhari II hal 183 dan Sahih Muslim
II hal. 336)

Oleh sebab itu barangsiapa ada seseorang yang mendakwakan dirinya Nabi
dan Rasul setelah Nabi Muhammad s.a.w. maka sudah dapat dipastikan
orang tersebut adalah pendusta.

Sesudah Nabi Muhammad s.a.w. tidak akan ada lagi Nabi atau Rasul, Nabi
sekunder pun tidak akan ada sebagaimana pendapat dari kaum liberal,
yang ada adalah khalifah, ulama, aulia/ waliullah, imam mujtahid, guru
agama, ustadz, syech. Setelah Nabi Muhammad s.a.w maka tertutuplah
sudah pintu kenabian, terputuslah sudah wahyu Allah karena agama yaitu
Islam sudah sempurna, tidak perlu penambahan dan pengurangan.

Mari kita renungkan lagi ayat berikut dalam Al Qur'an surat Al Ahzab :
40 yang artinya:

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di
antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."


Terang dan nyata bahwa dalam ayat diatas Nabi Muhammad s.a.w. adalah
"Khataman Nabiyyiin" yakni Nabi Penghabisan, Nabi Penutup, Nabi Akhir
Zaman. Silahkan buka Tafsir Khazen jilid V hal. 218, Tafsir Nasafi
jilid III hal. 306, Tafsir jalalaen Jilid III hal. 263 dan Tafsir Ibnu
Katsir, Jilid III hal 493.

Keseluruhan Tafsir-Tafsir tersebut dengan terang dan jelas menyatakan
bahwa tidak ada lagi Nabi dan Rasul sesudah Nabi Muhammad saw.

Rasulullah saw bersabda yang artinya :
"Adalah Bani Israil diperintah oleh Nabi-Nabi, setiap meninggal
seorang Nabi lantas digantikan oleh Nabi yang lain, tetapi sesudah aku
tak ada Nabi lagi" (Hadits shahih Riwayat Imam Bukhari, Shahih
Bukhari II hal 175)

Dalam hadits yang lain Rasulullah s.a.w bersabda yang artinya:
"Pada ketika peperangan Tabuk, Rasulullah memerintahkan syaidina Ali
tinggal di kampung menjaga negeri, maka saidina Ali berkata : "Tuan
tinggalkan saya hanya untuk menjaga anak-anak dan wanita-wanita (saya
mau ikut perang)", Maka Nabi Muhammad s.a.w. menjawab : "Tidakkah
engkau suka serupa Harun (a.s.) dibanding dengan Nabi Musa (a.s.),
tetapi awas Nabi tak ada lagi sesudah aku!" (Hadits Riwayat Imam
Muslim, Shahih Muslim II hal 360)

Jelas dalam hadits ini bahwa Nabi Muhammad s.a.w. menitahkan supaya
Saidina Ali tidak ikut perang Tabuk, tetapi tinggal di kampung
mewakili beliau, sebagaimana keadaan Nabi Harun a.s. yang tinggal di
kampung seperginya Nabi Musa a.s. munajat ke bukit Thursina. Beliau
khawatir ketika itu kalau-kalau ucapan ini disalahtafsirkan orang
dengan menganggap Saidina Ali sebagai Nabi seperti keadaannya Nabi
Harun a.s., maka belia Rasulullah s.a.w menegaskan bahwa "…Nabi tak
ada lagi sesudah aku !"

Sebagai penutup tulisan ini maka berikut ini adalah hadits shahih
Rasulullah s.a.w yang artinya :

"Akan ada pendusta 30 orang, semuanya mendakwakan dirinya bahwa ia
Nabi. Saya adalah Nabi Penutup, tak ada lagi Nabi sesudah saya"
(Hadits Riwayat Tirmidzi, Shahih Tirmidzi, Juz IV hal 63)

2) MENGAKU MASIH AL MAU'UD

Menurut keyakinan kita umat Islam, berdasarkan Al Qur'an dan Hadits
shahih, bahwa Nabi Isa a.s. tidak dapat disalib oleh musuh beliau dan
yang disalib itu adalah orang yang serupa dengan beliau. Nabi isa a.s.
ketika itu diangkat kepada-Nya, roh dan jasad, sebagaimana tafsir Ibnu
Abbas r.a. salah seorang sahabat rasulullah s.a.w. Dan ini sudah tidak
terbantahkan terkecuali bila ada diantara kita yang menganggap lebih
baik kualitas iman dan islam-nya dibandingkan Sahabat Rasulullah.

Dalam hadits Rasulullah s.a.w bersabda yang artinya :

"Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata : Rasulullah s.a.w bersabda :
Demi Tuhan yang diriku ditangan-Nya, akan turun Isa Ibnu Maryam
kepadamu menjadi hakim `adil, maka ia memecah salib, membunuh babi,
menghentikan peperangan dan melimpahkan harta yang banyak sehingga tak
ada lagi yang menerimanya" (Hadits Shahih Riwayat Bukhari, Shahih
Bukhari II hal 174.)

Maka segelintir pendusta kemudian telah dengan beraninya mendakwakan
dirinya, tidak hanya sebagai Nabi dan Rasul, tetapi juga sekaligus
menjadi Isa Al Masih yang dijanjikan itu. Astaghfirullahal'azhiim!
Segala ciri-ciri dan tindakan Isa Al Masih yang dikabarkan dalam
banyak hadits Shahih tak satu pun yang menyerupainya. Contoh, bila dia
memang benar seorang Al Masih yang dijanjikan, apakah ia telah mampu
menghentikan peperangan dan melimpahkan harta yang banyak sehingga tak
ada lagi yang menerimanya. Rasanya belum kita jumpai ya sampai saat ini.

3) MENGAKU TIDAK HANYA DIA TAPI ANAKNYA DAN KHALIFAHNYA JUGA MENDAPAT
WAHYU

Bila ada yang mengaku demikian maka sudah tentu dia juga adalah
pendusta besar. "Dongeng" ini bertentangan dengan ajaran Islam yang
suci, karena Nabi Muhammad s.a.w. telah menyatakan dengan gamblang
nabi dan Kenabiannya tidak ada lagi.


4) MENGAKU MENYEMPURNAKAN SYARIAT ISLAM DAN LEBIH TINGGI KEDUDUKANNYA
DARI NABI MUHAMMAD SAW
Bila ada yang mengaku setelah Nabi Muhammad s.a.w wafat bahwa dia
diutus untuk menyempurnakan Islam karena Islam masih kurang maka ia
pendusta besar.
Bahkan ada yang membuat pengibaratan dan perbandingan bahwa Rasulullah
s.a.w ibarat bulan sabit, dan dia (si pendusta) adalah bulan purnama,
hal ini nampak jelas digambarkan sebagai sebuah logo atau simbol
(Na'uzubillahimindzalik).Ini sesungguhnya penghinaan kepada Rasulullah
s.a.w. yang disimbolkan lebih rendah darinya.

Rasulullah s.a.w adalah Syaidul Khalaik, Penghulu sekalian mahluk,
tidak ada mahluk yang lebih tinggi di sisi Allah swt selain Nabi
Muhammad s.a.w.

Agama sempurna telah sempurna, tak perlu ditambahkan, dikurangi atau
disempurnakan lagi. Perhatikan lagi Al Qur'an surat Al Maidah ayat 3
yang kebanyakan dari kita telah hafal ayat ini :

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu "


5) MENGAKU LEBIH MULIA DARI SAHABAT NABI

Allah swt berfirman dalam surat At Taubah ayat 100 yang artinya :

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada
Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya.
Itulah kemenangan yang besar"
Ayat ini merupakan pujian Allah swt kepada para sahabat Rasulullah
saw. Disamping itu banyak keistimewaan para sahabat r.a. yang terdapat
dalam hadits-hadits Nabi.

Rasulullah s.a.w. bersabda :

"Sepeninggalku kelak ikutilah Abubakar dan Umar…."
"Para Sahabatku seperti bintang dilangit. Barangsiapa mengikuti mereka
pasti akan mendapatkan petunjuk."
"Para sahabatku seperti garam dalam makanan……."
"Takutlah kalian kepada Allah mengenai para sahabatku, jangan sampai
mereka dicaci maki. Barangsiapa mencintai mereka hendaknya ia
mencintai mereka semata-mata karena mencintai aku. Dan barangsiapa
menyakiti mereka, seolah-olah menyakitiku. Dan barangsiapa menyakitiku
berarti ia telah menyakiti Allah swt. Dan barang siapa menyakiti Allah
swt, siksa Allah sungguh sangat dekat!"
"Janganlah kalian menghina para sahabatku seandainya ada diantaramu
yang menyedekahkan emas sebesar gunung Uhud kemudian dibandingkan
dengan pahala mereka yang menyedekahkan satu mud atau setengah mud
saja, maka tidak akan dapat menyamai pahala mereka

Dan masih banyak lagi hadits mengenai keutamaan sahabat Rasulullah
s.a.w. Maka dari itu apabila ada seseorang yang mengatakan dirinya
lebih mulia atau bahkan (Na'uzubillah) menghina sahabat r.a. maka dia
adalah seorang pendusta besar yang telah menyakiti Allah swt dan
Rasulullah s.a.w.

6) MENGAKU MIMPI MENJADI TUHAN

Pengakuan dari pendusta ini tentunya tidak perlu diberi penjelasan
atau tanggapan, karena jelas sudah apabila ada yang mengaku sedemikian
ini secara tersirat maupun tersurat dalam buku-buku atau ajarannya
maka dia adalah pendusta besar!


7) MENGAKU MENCINTAI PENJAJAH NEGERINYA

Ironis memang, pendusta ini merendahkan Sahabat Rasulullah tapi disatu
sisi mencintai dengan sepenuh jiwa raga pihak-pihak tertentu yang
menjajah dan menzolimi negerinya sendiri.

Semoga Allah swt senantiasa melindungi kita dari fitnah dajjal. Amiin
ya Rabbal `alamin.

Rabu, 08 September 2010

Jalan Menuju Taqwa.

Untuk meraih predikat taqwa maka perlu usaha-usaha konkrit/nyata yang harus kita lakukan. Nah untuk meneliti jalan tersebut ada beberapa cara diantaranya:

1. Mu’ahadah, yaitu senantiasa mengingat perjanjian dengan Allah, bahwasanya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk senantiasa mengabdi dan beribadah kepada-Nya. Bagi orang-orang yang mengerjakan shalat mereka berjanji sekurang-kurangnya sebanyak 17 kali bahwa dia tidak akan menyembah Tuhan selain kepada Allah dan tidak memohon pertolongan selain kepada Allah.

2. Mu’aqobah, yaitu senantiasa memberi sangsi kepada diri sendiri apabila melakukan kesalahan atau lalai dari taat dan ibadah kepada Allah. Hal ini sebagaimana dilakukan oleh Umar bin Khaththab tatkala beliau mengunjungi salah satu kebun, beliau menyaksikan orang-orang yang telah selesai shalat Ashar berjama’ah. Beliau merasa sangat rugi ketinggalan shalat Ashar berjama’ah, maka sebagai hukumannya beliau menginfaqkan kebun yang beliau kunjungi itu untuk kepentingan kaum muslimin, karena kebunnya tersebut telah melalaikannya dari dzikir kepada Allah.

3. Mujahadah, yaitu selalu bersungguh-sungguh dalam setiap amal sekecil apapun, karena kesuksesan besar itu berawal dari yang kecil-kecil, manakala yang kecil saja tidak mampu dan diabaikan, lalu bagaimana akan meraih yang besar. Kesungguhan dalam beramal, bekerja dan beribadah itu merupakan bukti keimanan seorang mukmin, yaitu beriman dengan meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

4. Muroqobah, yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah. Kesadaran merasakan pengawasan Allah ini sehingga melahirkan kesetiaan dan ketaatan setiat saat. Saat bekerja dirumah, saat dalam perjalanan atau dimana saja berada. Merasakan pengawasan Allah akan membangung kepekaan hati untuk senantiasa taat kepada Allah dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan sejak dari kemaksiatan mata sampai kepada perut.

5. Muhasabah, yaitu selalu menghisab/menghitung amal yang kita kerjakan membandingkan antara amal yang baik dengan amal yang buruk sebelum segala perbuatan kita dihisab oleh Allah. “Semut diseberang lautan tampak, gajah dipelupuk mata tidak tampak.” Janganlah kita menjadi orang sibuk mengoreksi pekerjaan dan urusan serta kesalahan orang lain sementara kekurangan dan kesalahan sendiri terlupakan.

Mengingat Perjanjian

Setiap muslim, sesungguhnya telah melakukan perjanjian dengan Rabb-nya saat ia melakukan shalat. Ketika kita melaksanakan shalat, kita sudah pasti mengucapkan kalimat, “Hanya kepada Engkau yang kami beribadah dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan.” Ayat keempat dalam surat Al-Fatihah ini merupakan perjanjian seorang hamba kepada Rabb-nya. Sebuah perjanjian untuk tidak akan menyembah selain Allah, dan sebuah perjanjian tidak akan melakukan kesyirikan kepada-Nya.

***

Merasakan Kesertaan Allah

Muraqabah ialah merasakan keagungan Allah azza wa jalla di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kebersamaan-Nya di kala sepi ataupun ramai. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW ditanya oleh Malaikat Jibril tentang ihsan, beliau bersabda, “Hendaklah kamu beribadah kepada Allah seolah-seolah kamu melihat-Nya, dan jika memang kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihat kamu.”

Menjaga niat agar selalu dalam niat yang benar, terbebas dari niat yang ditunggangi syahwat duniawi, adalah sebuah cara dalam melakukan muraqabah.

Beberapa jenis muraqabah yang harus kita pahami, yaitu muraqabah dalam melaksanakan ketaatan adalah dengan ikhlas kepada-Nya. Muraqabah dalam kemaksiyatan adalah dengan taubat, penyesalan dan meninggalkannya secara total. Muraqabah dalam hal-hal yang mubah adalah dengan menjaga adab-adab terhadap Allah dan bersyukur atas segala nikmat-Nya. Dan muraqabah dalam musibah adalah dengan ridha terhadap ketentuan Allah, dan memohon pertolongan kepada-Nya dengan penuh kesabaran.

***

Introspeksi Diri

Melakukan muhasabah (introspeksi diri) bagi seorang mu’min merupakan keharusan. Sebab, setiap amal yang telah kita lakukan akan dihisab di akhirat kelak. Maka, hendaknya kita menghisab diri terhadap setiap perbuatan. Sudah luruskah niatnya? Benarkah caranya? Dan bermanfaatkah bagi kita dan orang lain?

Berkaitan dengan hal ini, Umar bin Khattab ra berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah untuk pertunjukkan yang agung (hari kiamat). Di hari itu kamu dihadapkan kepada pemeriksaan, tiada yang tersembunyi dari amal kalian barang satu pun.”

***

Memberi Sanksi

Bila kita melakukan sebuah kesalahan maka tidak pantas kita membiarkannya. Sebab membiarkan diri dalam kesalahan akan mempermudah melakukan perlanggaran-pelanggaran berikutnya, dan akan semakin sulit meninggalkannya. Sepatutnya kita memberikan sanksi (mu’aqabah) atas setiap kesalahan yang kita lakukan.

Namun hendaknya, sanksi yang kita berikan baik kepada diri atau pun orang lain merupakan sebuah sanksi yang mubah, yang dapat diterapkan untuk memberikan peringatan, dan membuat kita termotivasi menghindari setiap kesalahan sekecil apapun. Memberikan sanksi bertujuan agar kita selalu ingat bahwa di akhirat kelak setiap perbuatan dosa akan mendapat balasannya -kecuali sudah diampuni Allah yang Maha Pengampun-. Misalnya, saat kita tidak melakukan shaum sunnah, qiyamul lail atau tilawah, kita paksakan diri kita untuk bersedekah, atau beramal shalih lainnya.

Mengoptimalkan Kemampuan

Mujahadah (optimalisasi) merupakan sebuah upaya agar kita memiliki kesungguhan, ketegasan, keseriusan, dan semangat yang tinggi bila suatu waktu kita dihinggapi penyakit malas, santai, atau futhur dalam melaksanakan amal-amal sunah dan ketaatan lainnya. Para sahabat dan salafus shalih telah memberikan contoh cara mereka bermujahadah. Misalnya, Umar bin Khattab pernah ketinggalan shalat berjamaah. Lalu malam harinya beliau isi dengan ibadah dan tidak tidur.

Namun hendaknya dalam bermujahadah, kita harus memperhatikan dua hal penting berikut. Pertama, hendaknya amal-amal yang sunnah tidak membuat lupa akan kewajiban-kewajiban yang lainnya. Misalnya, mengerjakan suatu sunnah tertentu jangan sampai mengabaikan hak-hak keluarga (nafkah), atau mengabaikan hak dirinya. Kedua, tidak memaksakan diri dengan amal-amal sunnah yang diluar kemampuannya. Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kalian beramal sesuai dengan kemampuan kalian. Demi Allah, Allah tidak akan bosan sehingga kalian merasa bosan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

15 Alasan Merindukan Ramadhan

Seperti seorang kekasih, selalu diharap-harap kedatangannya. Rasanya tak ingin berpisah sekalipun cuma sedetik. Begitulah Ramadhan seperti digambarkan sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Khuzaimah, “Andaikan tiap hamba mengetahui apa yang ada dalam Ramadhan, maka ia bakal berharap satu tahun itu puasa terus.” Sesungguhnya, ada apa di dalam Ramadhan itu,

1. Gelar taqwa

Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tidak ada gelar yang lebih mulia dan tinggi dari itu. Maka setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan di dunia. Dan puasa adalah sarana untuk mendapatkan gelar taqwa itu. “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”(QSal-Baqarah: 183). Kemudahan-kemudahan yang diberikan Allah kepada hambanya yang taqwa, antara lain:

1. Jalan keluar dari semua masalah
Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang dihadapi begitu banyak. Mulai dari masalah dirinya, anak, istri, saudara, orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi bila orang itu taqwa, Allah akan menunjukkan jalan berbagai persoalan itu. Bagi Allah tidak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini.”…Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.” (QS. Ath Thalaaq: 2),”…Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.”(QS. Ath Thalaaq:4)
2. Dicukupi kebutuhannya
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya….”(QS. Ath Thalaaq: 3)
3. Ketenangan jiwa, tidak khawatir dan sedih hati Bagaimana bisa bersedih hati, bila di dalam dadanya tersimpan Allah.
Ia telah menggantungkan segala hidupnya kepada Pemilik kehidupan itu sendiri. Maka orang yang selalu mengingat-ingat Allah, ia bakal memperoleh ketenangan.
“Hai anak-anak Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul daripada kamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa bertaqwa dan mengadakan perbaikan, tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. al-A’raaf: 35)

2. Bulan pengampunan

Tidak ada manusia tanpa dosa, sebaik apapun dia. Sebaik-baik manusia bukanlah yang tanpa dosa, sebab itu tidak mungkin. Manusia yang baik adalah yang paling sedikit dosanya, lalu bertobat dan berjanji tidak mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Karena dosa manusia itu setumpuk, maka Allah telah menyediakan alat penghapus yang canggih. Itulah puasa pada bulan Ramadhan. Beberapa hadis menyatakan demikian, salah satunya diriwayatkan Bukhari Muslim dan Abu Dawud,

“Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanannya dankarena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosa sebelumnya diampuni.”

3. Pahalanya dilipatgandakan

Tidak hanya pengampunan dosa, Allah juga telah menyediakan bonus pahala berlipat-lipat kepada siapapun yang berbuat baik pada bulan mulia ini. Rasulullah bersabda,

“Setiap amal anak keturunan Adam dilipatgandakan. Tiap satu kebaikan sepuluh lipat gandanya hingga tujuh ratus lipat gandanya.” (HR. Bukhari Muslim).

“Bahkan amalan-amalan sunnah yang dikerjakan pada Ramadhan, pahalanya dianggap sama dengan mengerjakan amalan wajib” (HR. Bahaiqi dan Ibnu Khuzaimah).

Maka perbanyaklah amal dan ibadah, mumpung Allah menggelar obral pahala.
4. Pintu surga dibuka dan neraka ditutup

“Kalau datang bulan Ramadhan terbuka pintu surga, tertutup pintu neraka, dan setan-setan terbelenggu.”(HR Muslim).

Kenapa pintu surga terbuka? Karena sedikit saja amal perbuatan yang dilakukan, bisa mengantar seseorang ke surga. Boleh diibaratkan, bulan puasa itu bulan obral. Orang yang tidak membeli akan merugi. Amal sedikit saja dilipatgandakan ganjarannya sedemikian banyak. Obral ganjaran itu untuk mendorong orang melakukan amal-amal kebaikan di bulan Ramadhan. Dengan demikian otomatis pintu neraka tertutup dan tidak ada lagi kesempatan buat setan menggoda manusia.
5. Ibadah istimewa

Keistimewaan puasa ini dikatakan Allah lewat hadis qudsinya,

“Setiap amalan anak Adam itu untuk dirinya, kecuali puasa. Itu milik-Ku dan Aku yang membalasnya karena ia (orang yang berpuasa) meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (HR Bukhari Muslim).

Menurut Quraish Shihab, ahli tafsir kondang dari IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, puasa dikatakan untuk Allah dalam arti untuk meneladani sifat-sifat Allah. Itulah subtansi puasa.Misalnya, dalam bidang jasmani, kita tahu Tuhan tidak beristri. Jadi ketika berpuasa dia tidak boleh melakukan hubungan seks. Allah tidak makan, tapi memberi makan. Itu diteladani, maka ketika berpuasa kita tidak makan, tapi kita memberi makan. Kita dianjurkan untuk mengajak orang berbuka puasa.Ini tahap dasar meneladani Allah. Masih ada tahap lain yang lebih tinggi dari sekedar itu. Maha Pemurah adalah salah satu sifat Tuhan yang seharusnya juga kita teladani.Maka dalam berpuasa, kita dianjurkan banyak bersedekah dan berbuat kebaikan. Tuhan Maha Mengetahui. Maka dalam berpuasa, kita harus banyak belajar. Belajar bisa lewat membaca al-Qur’an, membaca kitab-kitab yang bermanfaat, meningkatkan pengetahuan ilmiah. Allah swt setiap saat sibuk mengurus makhluk-Nya. Dia bukan hanya

mengurus manusia. Dia juga mengurus binatang. Dia mengurus semut. Dia mengurus rumput-rumput yang bergoyang. Manusia yang berpuasa meneladani Tuhan dalam sifat-sifat ini, sehingga dia harus selalu dalam kesibukan. Perlu ditekankan meneladani Tuhan itu sesuai dengan kemampuan kita sebagai manusia. Kita tidak mampu untuk tidak tidur sepanjang malam, tidurlah secukupnya. Kita tidak mampu untuk terus-menerus tidak makan dan tidak minum. Kalau begitu, tidak makan dan tidak minum cukup sejak terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari saja.
6. Dicintai Allah

Nah, sesesorang yang meneladani Allah sehingga dia dekat kepada-Nya. Bila sudah dekat, minta apa saja akan mudah dikabulkan. Bila Allah telah mencintai hambanya, dilukiskan dalam satu hadis Qudsi,

“Kalau Aku telah mencintai seseorang, Aku menjadi pendengaran untuk telinganya, menjadi penglihatan untuk matanya, menjadi pegangan untuk tangannya, menjadi langkah untuk kakinya.” (HR Bukhari)

7. Do’a dikabulkan

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, katakanlah bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdo’a apabila dia berdo’a, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku.” (QS.al-Baqarah: 186).

Memperhatikan redaksi kalimat ayat di atas, berarti ada orang berdo’a tapi sebenarnya tidak berdo’a. Yaitu do’anya orang-orang yang tidak memenuhi syarat. Apa syaratnya? “maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku.”

Benar, berdo’a pada Ramadhan punya tempat khusus, seperti dikatakan Nabi saw, “Tiga do’a yang tidak ditolak; orang berpuasa hingga berbuka puasa, pemimpin yang adil dan do’anya orang teraniaya. Allah mengangkat do’anya ke awan dan membukakan pintu-pintu langit. ‘Demi kebesaranKu, engkau pasti Aku tolong meski tidak sekarang.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Namun harus diingat bahwa segala makanan yang kita makan, kesucian pakaian, kesucian tempat, itu punya hubungan yang erat dengan pengabulan do’a. Nabi pernah bersabda, ada seorang yang sudah kumuh pakaiannya, kusut rambutnya berdo’a kepada Tuhan. Sebenarnya keadaannya yang kumuh itu bias mengantarkan do’anya dia diterima. Tapi kalau makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya yang dipakainya terambil dari barang yang haram, bagaimana bisa dikabulkan doa’nya? Jadi do’a itu berkaitan erat dengan kesucian jiwa, pakaian dan makanan. Di bulan Ramadhan jiwa kita diasah hingga bersih. Semakin bersih jiwa kita, semakin tulus kita, semakin bersih tempat, pakaian dan makanan, semakin besar kemungkinan untuk dikabulkan do’a.
8. Turunnya Lailatul Qodar

Pada bulan Ramadhan Allah menurunkan satu malam yang sangat mulia. Saking mulianya Allah menggambarkan malam itu nilainya lebih dari seribu bulan (QS. al-Qadr). Dikatakan mulia, pertama lantaran malam itulah awal al-Qur’an diturunkan. Kedua, begitu banyak anugerah Allah dijatuhkan pada malam itu. Beberapa hadits shahih meriwayatkan malam laulatul qodar itu jatuh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti dirawikan Imam Ahmad,

“Lailatul qadar adalah di akhir bulan Ramadhan tepatnya di sepuluh terakhir, malam keduapuluh satu atau duapuluh tiga atau duapuluh lima atau duapuluh tujuh atau duapuluh sembilan atau akhir malam Ramadhan. Barangsiapa mengerjakan qiyamullail (shalat malam) pada malam tersebut karena mengharap ridha-Ku, maka diampuni dosanya yang lampau atau yang akan datang.”

Mengapa ditaruh diakhir Ramadhan, bukan pada awal Ramadhan? Rupanya karena dua puluh malam sebelumnya kita mengasah dan mengasuh jiwa kita. Itu adalah suatu persiapan untuk menyambut lailatul qodar. Ada dua tanda lailatul qadar. Al Qur’an menyatakan,
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat JIbril dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan/kedamaian sampai terbit fajar.” (QS al-Qadr: 4-5)

Malaikat bersifat gaib, kecuali bila berubah bentuk menjadi manusia. Tapi kehadiran malaikat dapat dirasakan. Syekh Muhammad Abduh menggambarkan,

“Kalau Anda menemukan sesuatu yang sangat berharga, di dalam hati Anda akan tercetus suatu bisikan, ‘Ambil barang itu!’ Ada bisikan lain berkata, ‘Jangan ambil, itu bukan milikmu!’ Bisikan pertama adalah bisikan setan. Bisikan kedua adalah bisikan malaikat.”

Dengan demikian, bisikan malaikat selalu mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal positif. Jadi kalau ada seseorang yang dari hari demi hari sisi kebajikan dan positifnya terus bertambah, maka yakinlah bahwa ia telah bertemu dengan lailatul qodar.
9. Meningkatkan kesehatan

Sudah banyak terbukti bahwa puasa dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya, dengan puasa maka organ-organ pencernaan dapat istirahat. Pada hari biasa alat-alat pencernaan di dalam tubuh bekerja keras. Setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh memerlukan proses pencernaan kurang lebih delapan jam.

Empat jam diproses di dalam lambung dan empat jam di usus kecil (ileum). Jika malam sahur dilakukan pada pukul 04.00 pagi, berarti pukul 12 siang alat pencernaan selesai bekerja. Dari pukul 12 siang sampai waktu berbuka, kurang lebih selama enam jam, alat pencernaan mengalami istirahat total. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli kesehatan, ternyata dengan berpuasa sel darah putih meningkat dengan pesat sekali. Penambahan jumlah sel darah putih secara otomatis akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menghambat perkembangan atau pertumbuhan bakteri, virus dan sel kanker.

Dalam tubuh manusia terdapat parasit-parasit yang menumpang makan dan minum. Dengan menghentikan pemasukan makanan, maka kuman-kuman penyakit seperti bakteri-bakteri dan sel-sel kanker tidak akan bisa bertahan hidup. Mereka akan keluar melalui cairan tubuh bersama sel-sel yang telah mati dan toksin. Manfaat puasa yang lain adalah membersihkan tubuh dari racun kotoran dan ampas, mempercepat regenasi kulit, menciptakan keseimbangan elektrolit di dalam lambung, memperbaiki fungsi hormon, meningkatkan fungsi organ reproduksi, meremajakan atau mempercepat regenerasi sel-sel tubuh, meningkatkan fungsi fisiologis organ tubuh, dan meningkatkan fungsi susunan syaraf.
10. Penuh harapan

Saat berpuasa, ada sesuatu yang diharap-harap. Harapan itu kian besar menjelang sore. Sehari penuh menahan lapar dan minum, lalu datang waktu buka, wah… rasanya lega sekali. Alhamdulillah. Itulah harapan yang terkabul. Apalagi harapan bertemu Tuhan, masya’ Allah, menjadikan hidup lebih bermakna.

“Setiap orang berpuasa selalu mendapat dua kegembiraan, yaitu tatkala berbuka puasa dan saat bertemu dengan Tuhannya.” (HR. Bukhari).

11. Masuk surga melalui pintu khusus, Rayyaan

“Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang disebut rayyan yang akan dilewati oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat nanti, tidak diperbolehkan seseorang melewatinya selain mereka. Ketika mereka dipanggil, mereka akan segera bangkit dan masuk semuanya kemudian ditutup.” (HR.Bukhari)

12. Minum air telaganya Rasulullah saw

“Barangsiapa pada bulan Ramadhan memberi makan kepada orang yang berbuka puasa, maka itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang sama tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang lain. Mereka (para sahabat) berkata, ‘Wahai Rasulullah, tidak setiap kami mempunyai makanan untuk diberikan kepada orang yang berbuka puasa.’ Beliau berkata, ‘Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi buka puasa meski dengan sebutir kurma, seteguk air, atau sesisip susu…Barangsiapa memberi minum orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum seteguk dari telagak dimana ia tidak akan haus hingga masuk surga.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Baihaqi)

13. Berkumpul dengan sanak keluarga

Pada tanggal 1 Syawal ummat Islam merayakan Hari Raya Idhul Fitri. Inilah hari kemenangan setelah berperang melawan hawa nafsu dan syetan selama bulan Ramadhan. Di Indonesia punya tradisi khusus untuk merayakan hari bahagia itu yang disebut Lebaran. Saat itu orang ramai melakukan silahtuhrahim dan saling memaafkan satu dengan yang lain. Termasuk kerabat-kerabat jauh datang berkumpul. Orang-orang yang bekerja di kota-kota pulang untuk merayakan lebaran di kampung bersama kedua orang tuanya. Maka setiap hari Raya selalu terjadi pemandangan khas, yaitu orang berduyun-duyun dan berjubel-jubel naik kendaraan mudik ke kampung halaman.

Silahturahim dan saling memaafkan itu menurut ajaran Islam bisa berlangsung kapan saja. Tidak mesti pada Hari Raya. Tetapi itu juga tidak dilarang. Justru itu momentum bagus. Mungkin, pada hari biasa kita sibuk dengan urusan masing-masing, sehingga tidak sempat lagi menjalin hubungan dengan tetangga dan saudara yang lain. Padahal silahturahim itu dianjurkan Islam, sebagaimana dinyatakan hadis,
“Siapa yang ingin rezekinya dibanyakkan dan umurnya dipanjangkan, hendaklah ia menghubungkan tali silaturahmi!” (HR.Bukhari)
14. Qaulan tsaqiilaa

Pada malam Ramadhan ditekankan (disunnahkan) untuk melakukan shalat malam dan tadarus al-Qur’an. Waktu paling baik menunaikan shalat malam sesungguhnya seperdua atau sepertiga malam terakhir (QS Al Muzzammil:3).

Tetapi demi kesemarakan syiar Islam pada Ramadhan ulama membolehkan melakukan terawih pada awal malam setelah shalat isya’ dengan berjamaah di masjid. Shalat ini populer disebut shalat tarawih.

Shalat malam itu merupakan peneguhan jiwa, setelah siangnya sang jiwa dibersihkan dari nafsu-nafsu kotor lainnya. Ditekankan pula usai shalat malam untuk membaca Kitab Suci al-Qur’an secara tartil (memahami maknanya). Dengan membaca Kitab Suci itu seseorang bakal mendapat wawasan-wawasan yang luas dan mendalam, karena al-Qur’an memang sumber pengetahuan dan ilham.

Dengan keteguhan jiwa dan wawasan yang luas itulah Allah kemudian mengaruniai qaulan tsaqiilaa (perkataan yang berat). Perkataan-perkataan yang berbobot dan berwibawa. Ucapan-ucapannya selalu berisi kebenaran. Maka orang-orang yang suka melakukan shalat malam wajahnya bakal memancarkan kewibawaan.
15. Hartanya tersucikan

Setiap Muslim yang mampu pada setiap Ramadhan diwajibkan mengeluarkan zakat. Ada dua zakat, yaitu fitrah dan maal. Zakat fitrah besarnya 2,5 kilogram per orang berupa bahan-bahan makanan pokok. Sedangkan zakat maal besarnya 2,5 persen dari seluruh kekayaannya bila sudah mencapai batas nisab dan waktunya. Zakat disamping dimaksudkan untuk menolong fakir miskin, juga guna mensucikan hartanya. Harta yang telah disucikan bakal mendatangkan barakah dan menghindarkan pemiliknya dari siksa api neraka. Harta yang barakah akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya, harta yang tidak barakah akan mengundang kekhawatiran dan ketidaksejahteraan.

Demikianlah 15 Alasan Merindukan Ramadhan yang di kupas dengan sangat cantik dan menarik, semoga bermanfaat dan silahkan download Jadwal Puasa Ramadhan 1431 H