NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Kamis, 16 September 2010

APA YANG DIKATAKAN PARA PENDUSTA AKHIR ZAMAN?

APA YANG DIKATAKAN PARA PENDUSTA AKHIR ZAMAN?


1) MENGAKU SEBAGAI NABI DAN RASUL

Dalam Al Qur'an surat As Shaf : 6 Allah swt berfirman :
"Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil,
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya)
seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad." Maka
tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang
nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

Disitu diterangkan oleh nabi isa a.s. bahwa akan datang seorang Rasul
namanya Ahmad. Maka tafsir ayat ini harus merujuk pada hadits-hadits
shahih, dan bukan tafsiran sendiri yang sempit dan hanya mengandalkan
logika demi isu kebebasan berpendapat. Bila tidak maka setiap orang
yang bernama Ahmad maka akan mengaku sebagai Rasul atau Nabi.
Maka tafsir dari ayat tersebut sesungguhnya adalah bahwa Nabi Isa a.s.
memberi kabar gembira kepada muridnya akan kedatangan seorang rasul,
yaitu Muhammad yang juga bernama Ahmad. Di dalam sebuah hadits shahih
tersebut :

Artinya : Dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im, dari bapaknya (Jubair
bin Muth'im) r.a., beliau berkata : berkata Rasulullah s.a.w. : Bagiku
ada 5 nama : Aku Muhammad dan Ahmad, Aku Al Mahi yaitu Penghapus
Kekafiran, Aku Al Hasyir yaitu yang dikumpul (pada hari qiyamat)
manusia dibelakangku, dan aku Al `Aqib.

Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dengan
sedikit tambahan : Al `Aqib yaitu Nabi yang tidak ada lagi Nabi
sesudahnya. (Silahkan buka Sahih Bukhari II hal 183 dan Sahih Muslim
II hal. 336)

Oleh sebab itu barangsiapa ada seseorang yang mendakwakan dirinya Nabi
dan Rasul setelah Nabi Muhammad s.a.w. maka sudah dapat dipastikan
orang tersebut adalah pendusta.

Sesudah Nabi Muhammad s.a.w. tidak akan ada lagi Nabi atau Rasul, Nabi
sekunder pun tidak akan ada sebagaimana pendapat dari kaum liberal,
yang ada adalah khalifah, ulama, aulia/ waliullah, imam mujtahid, guru
agama, ustadz, syech. Setelah Nabi Muhammad s.a.w maka tertutuplah
sudah pintu kenabian, terputuslah sudah wahyu Allah karena agama yaitu
Islam sudah sempurna, tidak perlu penambahan dan pengurangan.

Mari kita renungkan lagi ayat berikut dalam Al Qur'an surat Al Ahzab :
40 yang artinya:

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di
antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."


Terang dan nyata bahwa dalam ayat diatas Nabi Muhammad s.a.w. adalah
"Khataman Nabiyyiin" yakni Nabi Penghabisan, Nabi Penutup, Nabi Akhir
Zaman. Silahkan buka Tafsir Khazen jilid V hal. 218, Tafsir Nasafi
jilid III hal. 306, Tafsir jalalaen Jilid III hal. 263 dan Tafsir Ibnu
Katsir, Jilid III hal 493.

Keseluruhan Tafsir-Tafsir tersebut dengan terang dan jelas menyatakan
bahwa tidak ada lagi Nabi dan Rasul sesudah Nabi Muhammad saw.

Rasulullah saw bersabda yang artinya :
"Adalah Bani Israil diperintah oleh Nabi-Nabi, setiap meninggal
seorang Nabi lantas digantikan oleh Nabi yang lain, tetapi sesudah aku
tak ada Nabi lagi" (Hadits shahih Riwayat Imam Bukhari, Shahih
Bukhari II hal 175)

Dalam hadits yang lain Rasulullah s.a.w bersabda yang artinya:
"Pada ketika peperangan Tabuk, Rasulullah memerintahkan syaidina Ali
tinggal di kampung menjaga negeri, maka saidina Ali berkata : "Tuan
tinggalkan saya hanya untuk menjaga anak-anak dan wanita-wanita (saya
mau ikut perang)", Maka Nabi Muhammad s.a.w. menjawab : "Tidakkah
engkau suka serupa Harun (a.s.) dibanding dengan Nabi Musa (a.s.),
tetapi awas Nabi tak ada lagi sesudah aku!" (Hadits Riwayat Imam
Muslim, Shahih Muslim II hal 360)

Jelas dalam hadits ini bahwa Nabi Muhammad s.a.w. menitahkan supaya
Saidina Ali tidak ikut perang Tabuk, tetapi tinggal di kampung
mewakili beliau, sebagaimana keadaan Nabi Harun a.s. yang tinggal di
kampung seperginya Nabi Musa a.s. munajat ke bukit Thursina. Beliau
khawatir ketika itu kalau-kalau ucapan ini disalahtafsirkan orang
dengan menganggap Saidina Ali sebagai Nabi seperti keadaannya Nabi
Harun a.s., maka belia Rasulullah s.a.w menegaskan bahwa "…Nabi tak
ada lagi sesudah aku !"

Sebagai penutup tulisan ini maka berikut ini adalah hadits shahih
Rasulullah s.a.w yang artinya :

"Akan ada pendusta 30 orang, semuanya mendakwakan dirinya bahwa ia
Nabi. Saya adalah Nabi Penutup, tak ada lagi Nabi sesudah saya"
(Hadits Riwayat Tirmidzi, Shahih Tirmidzi, Juz IV hal 63)

2) MENGAKU MASIH AL MAU'UD

Menurut keyakinan kita umat Islam, berdasarkan Al Qur'an dan Hadits
shahih, bahwa Nabi Isa a.s. tidak dapat disalib oleh musuh beliau dan
yang disalib itu adalah orang yang serupa dengan beliau. Nabi isa a.s.
ketika itu diangkat kepada-Nya, roh dan jasad, sebagaimana tafsir Ibnu
Abbas r.a. salah seorang sahabat rasulullah s.a.w. Dan ini sudah tidak
terbantahkan terkecuali bila ada diantara kita yang menganggap lebih
baik kualitas iman dan islam-nya dibandingkan Sahabat Rasulullah.

Dalam hadits Rasulullah s.a.w bersabda yang artinya :

"Dari Abu Hurairah r.a. beliau berkata : Rasulullah s.a.w bersabda :
Demi Tuhan yang diriku ditangan-Nya, akan turun Isa Ibnu Maryam
kepadamu menjadi hakim `adil, maka ia memecah salib, membunuh babi,
menghentikan peperangan dan melimpahkan harta yang banyak sehingga tak
ada lagi yang menerimanya" (Hadits Shahih Riwayat Bukhari, Shahih
Bukhari II hal 174.)

Maka segelintir pendusta kemudian telah dengan beraninya mendakwakan
dirinya, tidak hanya sebagai Nabi dan Rasul, tetapi juga sekaligus
menjadi Isa Al Masih yang dijanjikan itu. Astaghfirullahal'azhiim!
Segala ciri-ciri dan tindakan Isa Al Masih yang dikabarkan dalam
banyak hadits Shahih tak satu pun yang menyerupainya. Contoh, bila dia
memang benar seorang Al Masih yang dijanjikan, apakah ia telah mampu
menghentikan peperangan dan melimpahkan harta yang banyak sehingga tak
ada lagi yang menerimanya. Rasanya belum kita jumpai ya sampai saat ini.

3) MENGAKU TIDAK HANYA DIA TAPI ANAKNYA DAN KHALIFAHNYA JUGA MENDAPAT
WAHYU

Bila ada yang mengaku demikian maka sudah tentu dia juga adalah
pendusta besar. "Dongeng" ini bertentangan dengan ajaran Islam yang
suci, karena Nabi Muhammad s.a.w. telah menyatakan dengan gamblang
nabi dan Kenabiannya tidak ada lagi.


4) MENGAKU MENYEMPURNAKAN SYARIAT ISLAM DAN LEBIH TINGGI KEDUDUKANNYA
DARI NABI MUHAMMAD SAW
Bila ada yang mengaku setelah Nabi Muhammad s.a.w wafat bahwa dia
diutus untuk menyempurnakan Islam karena Islam masih kurang maka ia
pendusta besar.
Bahkan ada yang membuat pengibaratan dan perbandingan bahwa Rasulullah
s.a.w ibarat bulan sabit, dan dia (si pendusta) adalah bulan purnama,
hal ini nampak jelas digambarkan sebagai sebuah logo atau simbol
(Na'uzubillahimindzalik).Ini sesungguhnya penghinaan kepada Rasulullah
s.a.w. yang disimbolkan lebih rendah darinya.

Rasulullah s.a.w adalah Syaidul Khalaik, Penghulu sekalian mahluk,
tidak ada mahluk yang lebih tinggi di sisi Allah swt selain Nabi
Muhammad s.a.w.

Agama sempurna telah sempurna, tak perlu ditambahkan, dikurangi atau
disempurnakan lagi. Perhatikan lagi Al Qur'an surat Al Maidah ayat 3
yang kebanyakan dari kita telah hafal ayat ini :

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah
Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu "


5) MENGAKU LEBIH MULIA DARI SAHABAT NABI

Allah swt berfirman dalam surat At Taubah ayat 100 yang artinya :

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari
golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada
Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir
sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya.
Itulah kemenangan yang besar"
Ayat ini merupakan pujian Allah swt kepada para sahabat Rasulullah
saw. Disamping itu banyak keistimewaan para sahabat r.a. yang terdapat
dalam hadits-hadits Nabi.

Rasulullah s.a.w. bersabda :

"Sepeninggalku kelak ikutilah Abubakar dan Umar…."
"Para Sahabatku seperti bintang dilangit. Barangsiapa mengikuti mereka
pasti akan mendapatkan petunjuk."
"Para sahabatku seperti garam dalam makanan……."
"Takutlah kalian kepada Allah mengenai para sahabatku, jangan sampai
mereka dicaci maki. Barangsiapa mencintai mereka hendaknya ia
mencintai mereka semata-mata karena mencintai aku. Dan barangsiapa
menyakiti mereka, seolah-olah menyakitiku. Dan barangsiapa menyakitiku
berarti ia telah menyakiti Allah swt. Dan barang siapa menyakiti Allah
swt, siksa Allah sungguh sangat dekat!"
"Janganlah kalian menghina para sahabatku seandainya ada diantaramu
yang menyedekahkan emas sebesar gunung Uhud kemudian dibandingkan
dengan pahala mereka yang menyedekahkan satu mud atau setengah mud
saja, maka tidak akan dapat menyamai pahala mereka

Dan masih banyak lagi hadits mengenai keutamaan sahabat Rasulullah
s.a.w. Maka dari itu apabila ada seseorang yang mengatakan dirinya
lebih mulia atau bahkan (Na'uzubillah) menghina sahabat r.a. maka dia
adalah seorang pendusta besar yang telah menyakiti Allah swt dan
Rasulullah s.a.w.

6) MENGAKU MIMPI MENJADI TUHAN

Pengakuan dari pendusta ini tentunya tidak perlu diberi penjelasan
atau tanggapan, karena jelas sudah apabila ada yang mengaku sedemikian
ini secara tersirat maupun tersurat dalam buku-buku atau ajarannya
maka dia adalah pendusta besar!


7) MENGAKU MENCINTAI PENJAJAH NEGERINYA

Ironis memang, pendusta ini merendahkan Sahabat Rasulullah tapi disatu
sisi mencintai dengan sepenuh jiwa raga pihak-pihak tertentu yang
menjajah dan menzolimi negerinya sendiri.

Semoga Allah swt senantiasa melindungi kita dari fitnah dajjal. Amiin
ya Rabbal `alamin.

Tidak ada komentar: