NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Minggu, 05 September 2010

Mempersiapkan istri shaleha

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat A Rum ayat 21 :

Artinya : ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Setiap suami sudah pasti menginginkan memiliki istri yang shalehah. Yang mampu menjadi penetram hatinya. Lalu bagaimana caranya agar bisa mendapatkan istri yang shaliha? Dimulai dengan langkah awal mulai berbenah dan memperbaiki diri sendiri lalu dilanjutkan dengan mencari calon istri yang shaleha Adapun Rasulullah telah memberi petunjuk dalam memilih seorang istri.

Rasulullah bersabda: ”Wanita dinikahi karena empat perkara, yaitu karena harta bendanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama ( kuat agamanya), niscaya kamu beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim melalui Abu Hurairah ra )

Selanjutnya apa yang harus dilakukan seorang suami agar istri yang menjadi pilihannya tersebut istiqomah dalam keshalihannya?

Kewajiban Suami terhadap Istri
Memberi nafkah lahir dan bathin adalah merupakan suatu kewajiban bagi seorang suami. Seorang suami wajib memberi makan dan pakaian, disamping mendidik dengan sebaik-baiknnya. Saat mendidik janganlah dilakukan dengan cara yang kasar seperti memukul terutama bagian mukanya. Bila memiliki kekurangan janganlah sekali-kali menceritakan kejelekannya itu kepada orang lain karena dia merupakan bagian dari hidup kita.

Rasulullah saw berpesan: ”Kewajiban suami terhadap istrinya ialah memberi makan apabila makan, dan memberi pakaian apabila berpakaian. Jangan memukul mukanya, jangan menjelek-jelekkannya, serta jangan mengucilkannya kecuali dalam rumah.” ( HR. Hakim )

Menafkahi Keluarga
Rasulullah bersabda : ”Harta yang dinafkahkan seorang lelaki untuk keperluan rumah tangganya, istrinya, anak-anaknya dan pembantunya, maka hal tersebut merupakan sedekah baginya.” ( HR Thabrani )

Sejalan dengan hadits di atas dijelaskan bahwa menafkahkan harta untuk keluarga, yaitu anak dan istri, termasuk pembantu karena perbuatan adalah termasuk sedekah. Artinya merupakan pengeluaran yang tidak sia-sia, melainkan akan memperoleh balasan berupa pahala dari Allah SWT.

Mendidik Istri
Untuk memperoleh istri yang baik dan shaleha hendaklah kita mendidik dengan sebaik-baiknya.

Rasulullah saw berpesan: ”Didiklah wanita-wanita dengan melucutinya dari pakaian dan perhiasan yang indah-indah, kerena sesunggunya sebagian wanita itu bila memiliki pakaian yang banyak dan perhiasann yang bagus-bagus mereka suka keluar.” (HR Anas)

Rasulullah saw mengingatkan kepada kita : ”Berwasiat kebaikanlah kalian dalam menghadapi kaum wanita, karena sesungguhnya wanita itu berasal dari tulang rusuk yang bengkok. Sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas; apabila engkau luruskan niscaya dia patah; dan apabila engkau biarkan niscaya dia tetap bengkok. Karena itu berwasiat kebaikanlah di dalam menghadapi wanita.” ( Riwayat Syaikhan melalui Abu Hurairah )

Menghormati Istri
Meskipun suami diberikan kewenangan untuk mendidik istri, hal ini tidak berarti suami dapat berlaku semena-mena. Hendaknya cara mendidik dan mengajar istri tetap berlaku hormat kepada mereka. Karena Rasulullah saw pun adalah seorang suami yang sangat menghormati istri-istrinya. Orang yang meenghormati wanita menunjukkan bahwa dia seorang terhormat, sedangkan orang yang menghinakan wanita, maka dia adalah termasuk orang yang hina.

Rasulullah saw bersabda Nabi Saw bersabda: “Tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia. Tidak merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah juga.” (HR. Ali)

Sikap Rasulullah SAW Terhadap Istrinya
Nabi saw adalah orang yang paling lemah lembut terhadap istri-istrinya, paling sayang dan paling murah senyum. Dalam hadits lain telah disebutkan bahwa tiada yang memuliakan kaum wanita kecuali hanya lelaki yang mulia, dan tiada yang merendahkan kaum wanita kecuali hanya lelaki tercela.

Nabi Saw bersabda: “Ada dua dosa yg akan disegerakan Allah siksanya di dunia ini juga, yaitu Al-Baghyu dan durhaka kepada orang tua.” (HR.Turmudzi,Bukhari,Thabrani)

Al-Baghyu adalah berbuat sewenang-wenang, berbuat dzalim dan menganiaya orang lain. Dan Al-Baghyu yang paling dimurkai Allah adalah berbuat dzalim terhadap istri sendiri. Termasuk Al-Baghyu ialah menelantarkan istri, menyakiti hatinya, merampas kehangatan cintanya, merendahkan kehormatannya, mengabaikannya dalam mengambil keputusan dan mencabut haknya untuk memperoleh kebahagiaan hidup bersama anda (suami). Dikutip dari novel Ayat-ayat cinta dan buku Mencapai Pernikahan Barakah, M.Fauzil Adhim.

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa, ”Apabila Rasulullah SAW bersama istri-istrinya, beliau adalah orang yang paling berlemah lembut, paling mulia, dan banyak tertawa dan tersenyum.” ( HR.. Aisyah )

Bahkan dalam hadits lain disebutkan bahwa seorang wanita dilarang bepergian tanpa muhrimnya untuk perjalanan yang memakan waktu lebih dari dua hari. Hal ini dimaksudkan agar dia bisa menjaga kehormatan dirinya dan menghindarkan diri dari gangguan-gangguan yang tidak diinginkan seperti perampok, penjahat ataupun pemerkosaan.

Rasulullah saw melarang: ”Seorang wanita tidak boleh melakukan perjalanan sejauh perjalanan dua hari tanpa ditemani oleh suami atau muhrimnya.” ( riwayat Bukhari )

Istri yang paling berkah
Kesenangan yang paling baik ialah memiliki istri yang shaleha. Istri yang shaleha akan berbakti kepada suaminya, ia menerima dengan senang terhadap apa yyang diberikan suaminya berupa rejeki, walaupun sedikit. Ia tidak banyak menuntut dan taat pada suami. Apabila suaminya melihatnya, maka ia membuatnya senang dan bahagia. Istri yang memberikan banyak berkah adalah istri yang mudah nafkahnya. Ia tidak banyak menuntut hal-hal yang dapat menyusahkan suaminya.

Rasulullah saw bersabda : ” Wanita yang paling besar berkahnya ialah yang paling ringan nafkahnya.” ( HR. Ahmad )

Kedudukan Istri Shaleha
Kecenderungan manusia adalah mempunyai sifat serakah. Manusia tercipta dengan sifat yang tidak pernah merasa puas. Manusia cenderung ingin memiliki kekayaan yang sebanyak-banyaknya, bahkan kalau bisa seisi dunia ini dikuasainya.

Dunia beserta isinya inilah yang diibaratkan perhiasan yang sangat menarik yaitu sesesuatu barang yang diminati untuk dimiliki dan dinikmati banyak orang. Dan seeorang laki-laki juga menyukai perhiasan yang indah. Namun semua keindahan dunia ini tiada taranya dibanding dengan istri yang shaleha. Mengenai kedudukan wanita shaleha ini diibaratkan sebagai berikut : ”Dunia semuanya merupakan perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita (istri) yang shaleha.”

Istri yang paling baik

Sebaik-baik istri dalam pandangan Islam adalah istri yang dapat memelihara kehormatan dirinya dan mentaati suaminya.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa, ”Sebaik-baiknya wanita ialah yang memelihara kehormatan lagi penurut.” ( HR. Anas ra)

Istri yang baik dalam membelanjakan harta suami

Seorang istri yang membelanjakan harta milik suami dengan baik, tidak boros, tetapi tidak kikir. Hendaknya berlaku hemat dan hanya mengeluarkan untuk hal-hal yang bermanfaat, maka dia akan memperoleh pahala di sisi Allah SWT. Pahala serupa akan diperoleh suami yang telah berupaya mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Apabila seorang istri membelanjakan sebagian dari harta suamimu tanpa menimbulkan kerusakan, ia mmperoleh pahala dari belanjanya itu, dan bagi suaminya oun pahala karena dia telah mengupayakannya dan pahala bagi bendaharanya, pahala sebagian diantara mereka tidaklah mengurang pahala sebagian yang lain sedikitpun.” ( HR. Siti Aisyah ra)

Istri yang dijamin masuk surga

Seorang istri akan masuk surga bila taat kepada Allah dan suaminya. Taat kepada Allah diantaranya ialah mengerjakan shalat wajib yang lima waktu dan mengerjakan puasa di bulan Ramadhan seerta memelihara kehormatan dirinya.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa : ”Apabila seorang istri mengerjakan shalat lima waktu, mengerjakan shaum sebulan di bulan Ramadhan dan memelihara kehormatan dirinya serta mentaati suaminya, niscaya ia masuk surga.” ( HR. Anas )

Demikianlah beberapa petunjuk dan pedoman yang telah diajarkan Rasulullah saw kepada kita untuk dijadikan acuan. Memiliki istri yang shaleha sangatlah tergantung kepada suaminya, sejauh mana suami berupaya mempersiapkan hal tersebut. Hal ini harus dimulai saat memilih calon istri. Selanjutnya tergantung suami untuk mendidiknya sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Kaca Yang Berdebu
by. Maidany

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu keras membersihkannya
Nanti ia mudah retak dan pecah

Ia ibarat kaca yang berdebu
Jangan terlalu lembut membersihkannya
Nanti ia mudah keruh dan ternoda

Ia bagai permata keindahan
Sentuhlah hatinya dengan kelembutan
Ia sehalus sutera di awan
Jagalah hatinya dengan kesabaran

Lemah-lembutlah kepadanya
Namun jangan terlalu memanjakannya
Tegurlah bila ia tersalah
Namun janganlah lukai hatinya

Bersabarlah bila menghadapinya
Terimalah ia dengan keikhlasan
Karena ia kaca yang berdebu
Semoga kau temukan dirinya
Bercahayakan iman

Tidak ada komentar: