NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Kamis, 06 Januari 2011

ORANG YANG TERBAIK

Manusia selalu dihadapkan kepada kompetisi. Sejak ia masih dalam bentuk sperma ia sudah berkompetisi. Dari jutaan sperma yang dipancarkan hanya satu yang mampu membuahi sel telur. Dapat dinyatakan bahwa yang mampu membuahi sel telur adalah spermatozoa terbaik. Ya, memang dapat dinyatakan begitu, sebab ia telah melewati berbagai rintangan dan hambatan, dari berjalan menuju tempat pembuatan sampai menembus dinding sel telur. Kemana spermatozoa yang lain? Apakah ia iri? Tidak! Kemudian setelah terjadi pembuahan, tidak semua hasil pembuahan itu lahir dengan selamat. Sebagian gugur sebelum lahir. Hanya yang terbaik kondisinya yang akan selamat lahir ke dunia. Nah, dalam sehari-harinya, kita selalu dihadapkan kepada kompetisi untuk menentukan siapakah yang terbaik. Anda tentu tahu lomba-lomba tentang berbagai hal adalah untuk menentukan siapa yang terbaik. Ada terbaik sebagai putri dunia, ada yang terbaik dalam mamamia, ada yang terbaik dalam dunia sepakbola, ada yang terbaik dalam ipteks dll. Untuk menentukan siapa yang terbaik tentunya diperlukan kriteria-kriteria.

Di dalam agama Islam juga ada kriteria yang harus dipenuhi oleh umat Islam agar mereka termasuk orang-orang yang terbaik. Dalam suatu hadist, ada seseorang bertanya kepada rasulullah:”Ya Rasulullah, siapakah orang yang terbaik menurut Rasul? Kira-kira demikianlah pertanyaannya. Rasulullah menjawab bahwa orang yang terbaik adalah: 1) orang yang terbaik dalam Al Qur’annya, 2) orang yang terbaik dalam pemahaman agamanya, 3) orang terbaik adalh orang yang paling taqwa, 4) orang yang paling bertanggungjawab dalam menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah mungkar, 5) orang yang paling baik dalam menjalin tali silaturahmi. Jadi, menurut hadist ini bahwa dalam Islam untuk menjadi orang yang terbaik dunia dan akherat ada lima kriteria.

1) Orang yang terbaik Al Qur’annya

Ini merupakan kriteria pertama untuk menjadi orang yang terbaik. Kita semua tahu tidak semua orang Islam yang secara rutin membaca, mempelajari, memahami dan mempraktekkan apa yang terdapat dalam Al Qur’an. Mungkin hanya sebagian kecil saja diantara umat Islam ini. Apalagi menghafal Al Qur’an. Mungkin lebih sedikit lagi. Hafal Al Qur’an bukan hanya hafal, tetapi ia hafal dan tahu arti dan makna apa yang terkandung di dalamnya. Hafal tanpa tahu arti dan maknanya saya pikir tidak banyak artinya. Kita tahu bahwa orang-orang Arab yang hafal Al Qur’an tentu saja paham akan arti dan makna karena memang itu merupakan bahasa mereka sehari-hari.

Orang yang terbaik Al Qur’an juga orang yang menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidupnya. Dalam setiap aktivitasnya, mereka menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman. Jika tidak dibolehkan oleh Al Qur’an, maka mereka tidak melakukankan, sebaliknya mereka sangat antusias untuk melakukan apa-apa yang diperintahkan oleh Allah melalui Al Qur’an.

2) Orang yang terbaik dalam pemahaman agama Islam

Ini merupakan kriteria kedua. Untuk dapat menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup maka kita harus memahami Al Qur’an. Al Qur’an merupakan pedoman umum, sehingga dalam memahami apa yang terkandung dalam Al Qur’an, kita memerlukan pedoman lain yang merupakan jabaran dari Al Qur’an. Itulah sunah Rasulullah, yang merupakan perkataan dan perbuatan Rasul. Rasulullah telah menjabarkan Al Qur’an dalam praktek sehari-hari. Itulah sebabnya kita harus memahami hadist, dan menjadikannya pedoman hidup setelah Al Qur’an. Untuk meningkatkan pemahaman terhadap agama Islam, kita sekarang ini tidak akan banyak mengalami kesulitan. Sebab, sekarang banyak buku yang membahas Islam. Tinggal kita mau tidak mempelajari dan memahami isinya. Memang, tentu saja kita harus hati-hati dalam memilih buku-buku tersebut.

Setelah memahami agama secara benar, maka kemudian dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari dengan hanya mengharap ridho Allah. Adalah tidak ada artinya sama sekali, jika pemahaman akan agama itu tidak dipraktekkan. Betapa banyak diantara kita yang tahu bahwa korupsi itu dilarang, sogok menyogok itu dilarang, tetapi masih banyak orang yang korupsi dan sogok-menyogok misalnya. Mereka membungkusnya dalam bungkus pendapat yang seolah-olah benar untuk melegalkan tindakan mereka. Banyak yang tahu bahwa praktek pekerja sek komersial itu dilarang, tetapi banyak pula yang membolehkan PSK dilokalisasi dengan alasan bahwa agar tidak mengganggu masyarakat lebih luas. Pendapat ini seolah-olah benar, tetapi sebenarnya salah besar.

3) orang terbaik adalh orang yang paling taqwa

Dalam setiap lomba tentu ada kriteria atau indikator untuk menentukan yang terbaik. Dalam agama Islam, hanya ada satu indikator utama yang menjadi kriteria dalam penentuan orang yang terbaik di dunia dan di akherat kelak, yaitu tingkat ketaqwaan. Tingkat ketaqwaan seseorang sulit diketahui oleh manusia, karena hal ini merupakan masalah gaib. Menurut hemat saya, hanya Allah yang dapat menentukan siapa yang paling taqwa diantara kita. Nah, orang yang terbaik adalah orang yang paling taqwa. Meskipun kita manusia tidak bisa menilai tingkat ketaqwaan kita dan orang lain, ada variabel-variabel yang dapat kita jadikan pedoman untuk mencapai taqwa. Semuanya telah dijabarkan baik dalam Al Qur’an maupun hadist. Tinggal niat kita untuk memahami dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setelah kita berusaha sebaik-baiknya, maka penilaiannya mari kita serahkan kepada Allah.

4) orang yang paling bertanggungjawab dalam menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah mungkar

Hanya orang-orang yang berani yang mampu melakukan hal ini. Menyuruh kepada perbuatan yang ma’ruf, suatu tugas yang amat berat. Betapa beratnya lidah kita untuk mengajak kepada diri sendiri dan orang lain untuk menyuruh kepada kebaikan. Bukan saja orang biasa, para pemimpinpun juga seringkali merasa sulit untuk melakukannya. Sebab menyuruh kepada kebaikan pasti akan banyak hambatan yang sangat besar. Lebih berat lagi adalah mencegah yang mungkar. Ada beberapa tingkatan mencegah yaitu dengan tangan, perkataan atau diam yang merupakan selemah-lemahnya iman.

5) menjalin tali silaturahmi

Kriteria terakhir orang yang terbaik adalah orang yang paling baik dalam menjalin tali silaturahmi. Menjalin tali silaturahmi itu tidak mudah, karena ia memerlukan pikiran, tenaga, waktu dan bahkan mungkin dana. Akan tetapi, kebaikan yang telah kita lakukan berupa menjalin tali silaturahmi ini akan berbuah manis. Betapa banyak contoh untuk hal ini. Orang yang mempunyai tali silaturahmi yang baik mereka lebih mudah mendapatkan akses informasi misalnya tentang pekerjaan. Dengan tali silaturahmi ini tidak sedikit orang yang dapat rezeki yang tak terduga.

Semoga kita mampu menjadi orang yang terbaik itu, amien.

Tidak ada komentar: