NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Kamis, 13 Mei 2010

Langkah-langkah menerima Kekurangan Pasangan

Sudah menjadi kodrat bahwa manusia harus hidup berpasangan. Dengan kata lain, apapun alasanya, siapaun dia tak luput membutuhkan teman hidup. Permasalahanya sekarang, ketika pasangan itu telah hadir.

Beberapa waktu yang lalu ada kalimat dari sebuah lagu yang sering diputer di radio2 atau di tv: "Aku ingin mencintai kekuranganmu...."

Begitu ngedenger kalimat itu saya jadi senyum2 sendiri, dan terus terang, kalimat itu bener2 pengen saya bahas...

Mencintai kekurangan??????????
emang bisa???????

Seandainya cewek nya badannya gendut banget, apa iya cowok nya bakalan bilang kalo dia mencintai badan gendut banget cewek nya?????

Seandainya cowok nya punya mulut semonyong tukul, apa iya ceweknya bakalan bilang "sayang, aku suka banget sama bentuk mulut kamu" hihihihihi...

Seandainya saya miskin, apa ia Istri saya ntar bakalan bilang "sayang, kmu miskin aja ya terus, enak lo begini......saya cinta miskin"

Seandainya .......dan seandainya lagi..............

Saya kira Sebuah hubungan terjalin dengan sangat baik bukan karena masing2 pihak berusaha mencintai kekurangan pasangannya.
tapi karena mereka berusaha untuk menerima kekurangan pasangannya dengan lapang dada, dan menerima kelebihan pasangannya dengan senang hati.

Dalam kehidupan, biasanya kita sering tak dapat menerima kekurangannya. Apakah pasangan kita mempunyai cacat tubuh atau, egois, suka melawan, tak mau bersolek serta segudang kekurangan lain yang membuat kita prihatin. Padahal hati sudah terpaut. Cinta kadang melekat. Tapi tetap saja, perasaan tak mau menerima kekurangan pasangan selalu saja membayangi. Timbul rasa was-was, bijakkah memutuskan hubungan hanya karena kekurangan tersebut?, pepatah klasik Yunani mengatakan:

"Lebih baik belajar mencintai dari pada membenci, karena cinta dapat memberi kan segalanya, tanpa cinta segalanya jadi tak berarti apa-apa"


.:: PASANGAN ANDA MAHLUK PALING SEMPURNA ::.
Kesalah pahaman mengartikan “sempurna” sering terjadi. banyak yang menyangka, manusia tak ada yang sempurna. Tapi yang benar, manusia sempurna sepanjang ia sadar bahwa dirinya jiwa, bukan jasad. Jiwa kita suci, sedangkan Jasad kotor karena dipengaruhi oleh hawa nafsu. Segala bentuk kekurangan yang nampak sepertinya menghancurkan derajat kita, tapi kehancuran itu hanya sepanjang fisik bukan hakekat yang sebenarnya. Dan semua kekurangan itu tak pernah menurunkan kesempurnaan yang ada pada diri atau pasangan kita. Yakinlah, nilai seseorang tidak dapat dilihat dari bentuk fisik, limpahan materi atau jabatan, tetapi dari kebaikan dan tingkah lakunya,

"Tidak sedikit jumlah manusia yang mulia karena akhlaknya. Barang siapa bangga karena harta dan keturunan ia hina. Marilah kita bangga karena ilmu dan kesopanan, jangan pandang orang lain karena bajunya, kalau mau tahu, pandanglah akhlaknya (ABUL ATHIYAH)"


.:: KEKURANGAN ITU POTENSI YANG TERSEMBUNYI ::.
Sadarilah, tak seorang pun memiliki watak positif dalam semua bentuk yang sempurna. Pasti ada kelemahan dan kekurangannya. Inilah fitrah sekaligus seni dan kebenaran yang tak dapat ditolak. Permasalahanya, bukan apa saja kekurangan diri dan pasangan kita, tetapi sejauh mana kita bisa menerima dan mencintai apa adanya sebagaimana Tuhan yang telah memang menentukan demikian. Sebenarnya jika kita teliti, justru semua kekurangan itu potensi yang harus disyukuri. Pasangan yang suka marah-marahmengajarkan kita bagaimana bersabar, kekasih yang cacat tubuh memberi hikmah bagaimana menguji Tuhan menguji ketulusan cinta kita, sang istri yang suka cemberut memberi tanda sejauh mana perhatian kita padanya dan masih banyak lagi yang lainya.
Maafkan kesalahan dan menerima semua bentuk cacatan yang disandangnya,:

"To Error is Human but to Forgive Devine"
(Bersalah sifat manusia tetapi mamaafkan adalah sifat Ilahi)


.:: KENDALIKAN PEMAHAMAN JIWANYA LEWAT KATA ::.
“Entah kendi yang membentur batu atau batu yang menghajar kendi, walau bagaimanapun kendilalah ynag hancur”.
Sebuah pepatah manis Carvantes, yang berk:aitan antara perasaan dan perkataan. Bahwa kata-kata negatif yang terucap ibarat batu yang membrondong”kendi-kendi perasaan” pasangan kita sendiri. Tak jadi masalah siapa yang lebih dahulu memulai. kendi atau batu, tetapi pada akhirnya, hatilah yang luka.
Untuk menerima kekurangan pasangan jangan sekali-kali menggunakan kata-kata yang menyakitkan(penghinaan), karena kata itu bisa melukai hati”:

"Lecutan lidah bisa meremukkan tulang-tulang. Memang banyak manusia terkapar dengan pedang, tapi tidak semenderita karena ulah lidah"


.:: CIPTAKAN JANJI UNTUK SALING MEMPERBAIKI DIRI ::.
Pada dasarnya kita adalah mahluk yang terbentuk dari kebiasaan. bahkan kebiasaan itu sendiri seperti program yang bisa diisi ulang sesuai dengan yang kita inginkan. Tak terkecuali mengisi ulang watak dan tabiat pasangan. Caranya hampir sama dengan diatas, namun disini ada perjanjian (Komitmen).
Tanyakan 5 sifat buruk yang tak ia sukai dari anda. Demikian sebaliknya.
Patuhilah perjanjian itu dengan hukum yang diciptakan bersama. Misalnya jika salah satu ada yang melanggar maka hukumanya mentraktir nonton atau beli es krim. Ciptakan kebiasaan ini tiap minggu, karena pembentukan program terjadi waktu itu. Hingga jika anda berdua menerapkan cara ini, bukan saja menambah kesenagan hidup bersama, tapi juga benar-benar menyelesaikan masalah yang sesungguhnya, atau siap menerima kekurangan pasangan. Yakinilah rasa cinta jauh lebih berharga daripada uang. Wanita yang baik mempunyai keteguhan pria sedangkan pria yang baik memiliki kelembuatan hati wanita. Sudahkah anda mengintropeksi diri sebelum menilai pasangan?

KAMU BUATKU SAJA

Kenginan untuk bersamamu sudah ada
Bahkan ketika mata kita belum bertemu
Karena ku yakin kau tercipta untukku
Untuk temaniku di dalam surgaku

Ketika hati kita telah berpaut menjadi satu
Yang kuingin hanyalah engkau mengerti aku
Bukan kesempurnaan cinta darimu
Karena tak mungkin kudapatkan itu

Ketika kau telah menjadi milikku
Yang kuingin kau bisa menerimaku dengan segala kelemahanku

Tak peduli seberapa jauh ku telah melangkah
Ku kan kembali untukmu

Tak peduli seberapa besar ku kehilangan waktu
Ku kan ada untukmu
Karena Kau adalah Untukku
Kasihku tersayang

Karena denganmu semangatku ada
Karena kamu aku bisa berusaha
Menjadi yang terbaik untukmu..

Malam tak terasa saat ku denganmu
Tak terasa kau temaniku sampai alam mimpi
Bernyanyi dan menari saat mataku kan terpejam

Ketika aku terjaga untuk yang kesekian kalinya
Aku pun merasa masih ada kamu
Lelah menjadi semangat, dan sedih menjadi tawa
Karena hanya dengan memikirkanmu

Karena ku yakin kau tercipta untukku
Untuk menemaniku ketika ku terjaga

Malam ini inginku bersamamu lagi,,
Bermimpi dan menembus ribuan jarak hanya untuk
Melihat senyummu seperti malam lalu

Dan ketika kusadari
Kebersamaan yang pernah kita lewati berdua
Ku tetap tertawa riang, karena ku tahu.
Kau kan tetap terus temaniku bagaimanapun aku..

Ketika keperawanan dipertanyakan …???

Awalnya saya bingung mo tulis apa, seketika saya dengar cerita salah satu Anggota IDCI.

Ini tentang masa depannya dalam mengarungi bahtera rumah tangga yang baru ia jalani setelah satu minggu lamanya. Dengan waktu yang sesingkat itu bukan keharmonisan rumah tangga yang ia peroleh, melainkan title janda yang diraihnya. Waktu yang sangat singkat untuk meraih sebuah gelar yang tidak patut dia sandang.

Pingin tahu nggak kenapa dia janda dalam waktu sekejab mata …???

mungkin banyak yang bertanya, KENAPA…???

Jawabanya simpel banget …???

“ Anggota IDCI itu dicerai kan oleh suaminya karna dia nggak virgin “

Coba anda pikir….???

Apa sich sebenarnya yang ada dalam pikiran cowok itu, karna istrinya nggak virgin langsung ia ceraikan. Tanpa ingin tahu kenapa bisa istrinya begitu. Saya tau semua cowok pasti menginginkan pasangannya virgin ketika ia nikahi, dalam prinsip seorang cowok kevirginan hanya akan diserahkan pada suaminya kelak setelah ia menikah.

Saya sepaham dengan pernyataan itu!

Yang patut kita tanyakan adalah…???

Apa itu adil bagi seorang cewek. Kevirginan dituntut pada kaum cewek seutuhnya. Kalau seandainya pernyataan itu kita balikkan kepada cowok? Pasti banyak juga cowok yang duda didunia ini, akibat diceraikan oleh pihak cewek.


.:: Mari kita analisa sejenak…??? ::.

Mudah banget mengetahui cewek itu virgin atau nggak. Cewek yang nggak virgin bisa dilihat dari selaput darahnya yang sudah robek, sedangkan yang masih virgin sebaliknya.

Sekarang bagaimana dengan cowok, sicewek apa bisa menilainya, sedangkan bila dilihat dari kasat mata mungkin nggak bakalaan tau, apakah cowok itu jaka atu tidak. Karna kita nggak bisa menilai sekejab saja. Satu keberuntungan bagi cowok karna perjaka nya sulit untuk dilacak oleh kaum wanita.

Dari situ bisa disimpulkan,betapa egoisnya cowok memvonis cewek. Dimata meraka mungkin menilai cewek yang nggak virgin itu tergolong cewek nakal ato sejenisnya. Tanpa mempertanyakan sebab dari semua itu.

Satu lagi penemuan IDCI ???

Jangan anggap cewek yang tidak mengeluarkan darah ketika malam pertama adalah cewek yang nggak virgin. Anggapan itu salah, ada kok cewek yang nggak ngeluarin darah ketika malam pertama, padahal dia nggak pernah melakukan hubungan intim sebelumnya. Semua itu disebabkan beberapa factor.

Pertama mungkin karna gen, kedua mungkin ketika dia masih kecil selaput vaginanya pecah, contoh kecilnya ketika dia mengalami kecelakaan, terbentur benda keras yang mengakibatkan selaput darah pecah, ketiga mungkin karena kegiatan olahraga yang dia ikuti, dsb

Opini ini IDCI tulis, hanya untuk kaum pria agar tahu, bahwa seseorang yang tidak virgin itu bukan berarti wanita nakal atau sejenisnya, mungkin karna ada sebab dan akibat kenapa seperti itu. Jangan memvonis dia wanita hina, karna sebenarnya kedudukan pria dan wanita sama, mungkin 75 % cowok juga banyak yang tidak perjaka. Jangan selalu menuntut kevirginan cewek, karena sebenarnya cewek juga bisa menuntut hal serupa.

Saya pribadi sangat sedih jika cowok menuntut keperawanan, tanpa harus melihat background cowok itu sendiri. Kenapa mereka nggak mau nerima wanita apa adanya, cintailah wanita dengan sepenuh hati tanpa melihat background hitam pihak sicewek. Bukankah cinta itu sesungguhnya adalah cinta yang mau menerima apa adanya keadaan kedua belah pihak, meskipun itu jelek, buruk, cacat atau hina skalipun.

Intinya cinta itu adalah cinta yang menerima kekurangan dah kelebihan pasangan.

Gimana yah … Kalau Calon Istri Sudah Tidak Perawan Lagi … ?

Mungkin bagi sebagian besar pria di Indonesia masalah keperawanan calon istri masih dianggap sebagai hal yang sangat penting, bahkan bagi yang pria yang sudah nggak perjaka lagi (egois yah? ). Keperawan itu dianggap sakral dan merupakan simbol kesucian wanita, Lalu bagaimana jika calon istri ternyata sudah tidak perawan lagi dan itu baru diketahui setelah hubungan menjadi sangat serius ??

Mungkin banyak pria yang akan kecewa ketika dihadapkan dalam posisi demikian dan tidak jarang yang akhirnya memilih untuk membatalkan niatnya untuk menikah. Namun, seiring dengan pergeseran nilai-nilai moral dalam masyarakat semakin banyak juga yang tidak terlalu mempedulikan masalah keperawanan calon istrinya.

Tapi apakah sesederhana itu pertimbangannya? Hmm... jika saya dihadapkan pada situasi seperti itu ada satu hal yang akan saya pertimbangkan banget sebelum akhirnya membuat keputusan. Oh yaa... saya masih termasuk orang yang mensakralkan keperawanan.

Sebagai orang yang masih mensakralkan keperawanan saya nggak anti sama calon istri yang sudah nggak perawan. Ada hal yang bisa memupus masa lalu calon istri yang anggaplah nggak sesuai dengan harapan, yaitu kejujuran dari calon istri itu sendiri. Karena itu, apakah saya mengetahui ketidak-perawanan calon istri dari pengakuannya sendiri atau malah saya mengetahuinya dari orang lain menjadi hal yang penting bagi saya sebelum sampai pada tahapan untuk mengambil keputusan.

Kejujuran, mungkin dapat dijadikan sebagai barometer untuk menilai seberapa besar sang calon istri itu ingin membuka dan memperkenalkan dirinya dengan jelas. Dengan berani menceritakan masa lalunya yang tidak sesuai dengan harapan calon suami maka sesungguhnya saya rasa dia tengah berupaya untuk membuka dirinya agar calon suaminya mengenal betul siapa dirinya. Itu artinya dia tidak ingin membohongi calon suaminya itu walaupun ada resiko bahwa dia akan ditinggalkan. Jika sebelum menikah saja dia tidak mau membohongi calon suaminya maka mudah-mudahan setelah menikah dia juga bisa menjadi istri yang lebih dapat dipercaya.

Cukupkah sampai di situ??? Ya enggak juga... Banyak masalah lain yang juga mesti dipertimbangkan, misalnya karena sebab apa keperawanannya hilang atau seberapa sering hubungan badan dilakukan sebelum dengan calon suami yang sekarang. Beda pertimbangannya dong antara calon istri yang hilang keperawanannya karena diperkosa atau dibohongi, yang melakukannya karena terpaksa dengan yang memang doyan melakukan hubungan badan dan menganggap itu sebagai hal yang biasa saja yang sudah umum dilakukan. Itu semua tergantung seberapa besar toleransi yang bisa diberikan oleh sang calon suami. Tapi setidak-tidaknya kejujuran calon istri itu bisa jadi pertimbangan awal sebelum menentukan langkah selanjutnya.

Oh yaa... kejujuran itu juga mestinya bukan cuma dituntut kepada calon istri, tapi juga berlaku bagi calon suami. Biar adil dan tercipta hubungan saling percaya, Berani nggak...??

Menurut Pasal I UU No.1 Th. 1974 ,Yang dimaksud dengan pernikahan adalah, ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami-istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Jadi Intinya bukan hanya masalah Sex doank, Menikah itu adalah cinta yang menerima kekurangan dah kelebihan pasangan kita sehingga membentuk keluarga yang bahagia dan kekal...

10 Nasihat Ibnul Qayyim Untuk Bersabar Agar Tidak Terjerumus Dalam Lembah Maksiat

Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan Rasul paling mulia. Amma ba’du.

Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:

Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.

Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…

Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu.

Apabila engkau berlimpah nikmat

maka jagalah, karena maksiat

akan membuat nikmat hilang dan lenyap

Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.

Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya

Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.

Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…

Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…

Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.

Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.

Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.

Kekuatan Sabar

Secara etimologis, sabar berarti menahan, seperti kata, “Qutila fulanun shobr”, artinya, “si Fulan terbunuh dalam keadaan ditahan”. Oleh karenanya, seseorang yang menahan diri terhadap sesuatu dikatakan orang yang sabar.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45).

Menurut Ibnu Jarir, redaksi ayat itu memang memperingatkan Bani
Israel, namun yang dimaksud bukan mereka semata. Ayat ini mencakup mereka dan orang-orang selain mereka.

Ibnul-Mubarak berkata dengan sanadnya dari Said bin Jubeir, “Sabar ialah pengakuan hamba kepada Allah atas apa yang menimpanya, mengharapkan ridha Allah semata dan pahala-Nya. Kadang-kadang seseorang bertahan dengan gigih dengan menguatkan diri, dan tidak terlihat dari dia kecuali kesabaran.”

Dengan demikian, tidak ada orang yang bisa disebut sabar, jika sikapnya menolak atau mengelak berdiri bersama permasalahan yang tidak mengenakkan di hati. Orang yang sabar selalu memancarkan kehangatan bagi orang lain karena ia senantiasa pasrah pada Allah dalam kondisi apa pun.

Jika ditimpa musibah, dia tidak akan larut atau meratapi musibah yang menimpanya. Sedangkan jika diberi kesenangan atau kenikmatan, dia tidak akan lupa diri dan kufur nikmat kepada Allah.

Ali bin Abi Thalib mengumpamakan keutamaan sabar bagi keimanan seseorang itu bagaikan tubuh, dan sabar adalah kepalanya. la mengatakan, “Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” (HR. Baihaqi).

Walaupun secara sanad, atsar ini dinilai lemah, namun secara makna bisa diterima. Hal itu dikarenakan cakupan sabar yang demikian luas dalam Islam. la mencakup sikap seorang hamba dalam menghadapi berbagai perintah dan larangan serta berbagai keadaan yang dialami manusia di dalam kehidupan, di saat senang maupun susah.

Al-Quran membahasakannya dengan istilah “sabar yang baik”,
Allah SWT berfirman, “Maka bersabarlah kamu dengan sabar yang baik.” (QS. Al-Ma’aarij [70]: 5).

Oleh karena itu, marilah kita mulai dari diri kita sendiri untuk senantiasa berlatih sabar. Yakni, dengan komitmen sebagai seorang hamba untuk selalu mengikuti apa yang dikehendaki oleh Allah SWT; selalu berjalan sesuai dengan perintah-Nya.

Inilah yang disebut sabar ma’allah, tingkatan sabar yang paling tinggi dan paling sulit. Dan Allah selalu bersama dengan orang-orang yang sabar (Al-Baqarah [2]: 153).

10 Kepribadian yang disukai Wanita Dan Pria

Beberapa kepribadian yang disukai baik pria ataupun wanita:

1. Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Beda dgn rendah diri yg merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yg setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan drpd keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya
sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa dapat dilihat dr kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

10. Empati adalah sifat yg sangat mengagumkan. Orang yg berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

SEJARAH SUMENEP

Sejarah Sumenep jaman dahulu diperintah oleh seorang Raja. Ada 35 Raja yang telah memimpin kerajaan Sumenep. Dan, sekarang ini telah dipimpin oleh seorang Bupati. Ada 14 Bupati yang memerintah Kabupaten Sumenep.
Mengingat sangat keringnya informasi/data yang otentik seperti prasati, pararaton, dan sebagainya mengenai Raja Sumenep maka tidak seluruh Raja-Raja tersebut kami ekspose satu persatu, kecuali hanya Raja-Raja yang menonjol saja popularitasnya.

Pendekatan yang kami gunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan historis dan kultural, selain itu kami gunakan juga pendekatan ekonomis, psikologis dan edukatif.

JAMAN PEMERINTAH KERAJAAN ARYA WIRARAJA

Arya Wiraja dilatik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269, yang sekaligus bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sumenep. Selama dipimpin oleh Arya Wiraja, banyak kemajuan yang dialami kerajaan Sumenep. Pria yang berasal dari desa Nangka Jawa Timur ini memiliki pribadi dan kecakapan/kemampuan yang baik. Arya Wiraja secara umum dikenal sebagai seorang pakar dalam ilmu penasehat/pengatur strategi, analisanya cukup tajam dan terarah sehingga banyak yang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun.
Adapun jasa-jasa Arya Wiraja :

- Mendirikan Majapahit b ersama dengan Raden Wijaya.
- Menghancurkan tentara Cina/tartar serta mengusirnya dari tanah Jawa.

Dalam usia 35 Tahun, karier Arya Wiraja cepat menanjak. Mulai jabatan Demang Kerajaan Singosari kemudian dipromosikan oleh Kartanegara Raja Singosari menjadi Adipati Kerajaan Sumenep, kemudian dipromosikan oleh Raden Wijaya menjadi Rakyan Menteri di Kerajaan Majapahit dan bertugas di Lumajang. Setelah Arya Wiraja meninggalkan Sumenep, kerajaan di ujung timur Madura itu mengalami kemunduran. Kekuasaan diserahkan kepada saudaranya Arya Bangah dan keratonnya pindah dari Batuputih ke Banasare di wilayah Sumenep juga. Selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya Danurwendo, yang keratonnya pindah ke Desa Tanjung. Dan selanjutnya diganti oleh anaknya, yang bernama Arya asparati. Diganti pula oleh anaknya bernama Panembahan Djoharsari.

Selanjutnya kekuasaan dipindahkan kepada anaknya bernama Panembahan Mandaraja, yang mempunyai 2 anak bernama Pangeran Bukabu yang kemudian menganti ayahnya dan pindah ke Keratonnya di Bukabu (Kecamatan Ambunten). Selanjutnya diganti oleh adiknya bernama Pangeran Baragung yang kemudian pindah ke Desa Baragung (Kecamatan Guluk-guluk).

PANGERAN JOKOTOLE (Pangeran Secodiningrat III)

Pangeran Jokotole menjadi raja Sumenep yang ke 13 selama 45 tahun (1415-1460). Jokotole da adiknya bernama Jokowedi lahir dari Raden Ayu Potre Koneng, cicit dari Pangeran Bukabu sebagai hasil dari perkawinan bathin (melalui mimpi) dengan Adipoday (Raja Sumenep ke 12). Karena hasil dari perkawinan Bathin itulah, maka banyak orang yang tidak percaya. Dan akhirnya, seolah-olah terkesan sebagai kehamilan diluar nikah. Akhirnya menimbulkan kemarahan kedua orang tuanya, sampai akan dihukum mati. Sejak kehamilannya, banyak terjadi hal-hal yang aneh dan diluar dugaan. Karena takut kepada orang tuanya maka kelahiran bayi RA Potre Koneng langsung diletakkan di hutan oleh dayangya. Dan, ditemukan oleh Empu Kelleng yang kemudian disusui oleh kerbau miliknya.

Peristiwa kelahiran Jokotole, terulang lagi oleh adiknya yaitu Jokowedi. Kesaktian Jokotole mulai terlihat pada usia 6 tahun lebih, seperti membuat alat-alat perkakas dengan tanpa bantuan dari alat apapun hanya dari badanya sendiri, yang hasilnya lebih bagus ketimbang ayah angkatnya sendiri. Lewat kesaktiannya itulah maka ia membantu para pekerja pandai besi yang kelelahan dan sakit akibat kepanasan termasuk ayah angkatnya dalam pengelasan membuat pintu gerbang raksasa atas pehendak Brawijaya VII. Dengan cara membakar dirinya dan kemudian menjadi arang itulah kemudian lewat pusarnya keluar cairan putih. Cairan putih tersebut untuk keperluan pengelasan pintu raksasa. Dan, akhirnya ia diberi hadiah emas dan uang logam seberat badannya. Akhirnya ia mengabdi di kerajaan Majapahit untuk beberapa lama.

Banyak kesuksessan yang ia raih selama mengadi di kerajaan Majapahit tersebut yang sekaligus menjadi mantu dari Patih Muda Majapahit. Setibanya dari Sumenep ia bersama istrinya bernama Dewi Ratnadi bersua ke Keraton yang akhirnya bertemu dengan ibunya RA Potre Koneng dan kemudian dilantik menjadi Raja Sumenep dengan Gelar Pangeran Secodiningrat III. Saat menjadi raja ia terlibat pertempuran besar melawan raja dari Bali yaitu Dampo Awang, yang akhirnya dimenangkan oleh Raja Jokotole dengan kesaktiannya menghancurkan kesaktiannya Dampo Awang. Dan kemudian kekuasaannya berakhir pada tahun 1460 dan kemudian digantikan oleh Arya Wigananda putra pertama dari Jokotole.

RADEN AYU TIRTONEGORO DAN BINDARA SAOD

Raden Ayu Tirtonegoro merupakan satu-satunya pemimpin wanita dalam sejarah kerajaan Sumenep sebagai Kepala Pemerintahan yang ke 30. Menurut hikayat RA Tirtonegoro pada suatu malam bermimipi supaya Ratu kawin dengan Bindara Saod. Setelah Bindara Saod dipanggil, diceritakanlah mimpi itu. Setelah ada kata sepakat perkawinan dilaksanakan, Bindara Saodmenjadi suami Ratu dengan gelar Tumenggung Tirtonegoro.

Terjadi peristiwa tragis pama masa pemerintahan Ratu Tirtonegoro. Raden Purwonegoro Patih Kerajaan Sumenep waktu mencintai Ratu Tirtonegoro, sehingga sangat membenci Bindara Saod, bahkan merencanakan membunuhnya. Raden Purwonegoro datang ke keraton lalu mengayunkan pedang namun tidak mengenai sasaran dan pedang tertancap dalam ke tiang pendopo. Malah sebaliknya Raden Purwonegoro tewas di tangan Manteri Sawunggaling dan Kyai Sanggatarona. Seperti diketahui bahwa Ratu Tirtonegoro dan Purwonegoro sama-sama keturunan Tumenggung Yudonegoro Raja Sumenep ke 23.

Akibatnya keluarga kerajaan Sumenep menjadi dua golongan yang berpihak pada Ratu Tirtonegoro diperbolehkan tetap tinggal di Sumenep dan diwajibkan merubah gelarnya dengan sebutan Kyai serta berjanji untuk tidak akan menentang Bindara Saod sampai tujuh turunan. Sedang golongan yang tidak setuju pada ketentuan tersebut dianjurkan meninggalkan kerajaan Sumenep dan kembali ke Pamekasan, Sampang atau Bangkalan.

PANEMBAHAN SOMALA

Bandara Saod dengan isterinya yang pertama di Batu Ampar mempunyai 2 orang anak. Pada saat kedua anak Bindara Saod itu datang ke keraton memenuhi panggilan Ratu Tirtonegoro, anak yang kedua yang bernama Somala terlebih dahulu dalam menyungkem kepada Ratu sedangkan kakaknya mendahulukan menyungkem kepada ayahnya (Bindara Saod). Saat itu pula keluar wasiat Sang Ratu yang dicatat oleh sektretaris kerajaan. Isi wasiat menyatakan bahwa di kelak kemudian hari apabila Bindara Saod meninggal maka yang diperkenankan untuk mengganti menjadi Raja Sumenep adalah Somala. Setelah Bindara Saod meninggal 8 hari kemudian Ratu Tirtonegoro ikut meninggal tahun 1762, sesuai dengan wasiat Ratu yang menjadi Raja Sumenep adalah Somala dengan gelar Panembahan Notokusumo I.

Beberapa peristiwa penting pada zaman pemerintahan Somala antara lain menyerang negeri Blambangan dan berhasil menang sehingga Blambangan dan Panarukan menjadi wilayah kekuasaan Panembangan Notokusumo I. Kemudian beliau membangun keraton Sumenep yang sekarang berfungsi sebagai Pendopo Kabupaten. Selanjutnya beliau membangun Masjid Jamik pada tahuhn 1763, Asta Tinggi (tempat pemakaman Raja-Raja Sumenep dan keluarganya) juga dibangun oleh beliau.

SULTAN ABDURRACHMAN PAKUNATANINGRAT

Sultan Abdurrachman Pakunataningrat bernama asli Notonegoro putra dari Raja Sumenep yaitu Panembahan Notokusumo I. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat mendapat gelar Doktor Kesusastraan dari pemerintah Inggris, karena beliau pernah membantu Letnan Gubernur Jendral Raffles untuk menterjemahkan tulisan-tulisan kuno di batu kedalam bahasa Melayu. Beliau memang meguasai berbagai bahasa, seperti bahasa Sansekerta, Bahasa Kawi, dan sebagainya. Dan, juga ilmu pengetahuan dan Agama. Disamping itu pandai membuat senjata Keris. Sultan Abdurrachman Pakunataningrat dikenal sangat bijaksana dan memperhatikan rakyat Sumenep, oleh karena itu ia sangat disegani dan dijunjung tinggi oleh rakyat Sumenep sampai sekarang.

TERNYATA KESYIRIKAN DI JAMAN KITA LEBIH PARAH

Para pembaca yang budiman, diantara musibah besar yang menimpa kaum muslimin dewasa ini adalah acuh terhadap urusan agama dan sibuk dengan urusan dunia. Oleh karena itu banyak diantara mereka yang terjerumus ke dalam hal-hal yang diharamkan Alloh karena sedikitnya pemahaman tentang permasalahan-permasalahan agama. Dan jurang terdalam yang mereka masuki yaitu lembah hitam kesyirikan.

Perbuatan dosa yang paling besar inipun begitu samar bagi kebanyakan manusia karena kejahilan mereka dan rajinnya setan dalam meyesatkan manusia sebagaimana yang dikisahkan Alloh tentang sumpah iblis, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus.” (Al-A’rof: 16). Bahkan kesyirikan hasil tipudaya iblis yang terjadi pada masa kita sekarang ini lebih parah daripada kesyirikan yang terjadi pada zaman Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wasallam…!! Kenapa bisa demikian ?

Kemusyrikan Zaman Dahulu Hanya di Waktu Lapang

Sesungguhnya orang-orang musyrik pada zaman Rosululloh melakukan kesyirikan hanya ketika dalam keadaan lapang saja. Namun tatkala mereka dalam keadaan sempit, terjepit, susah dan ketakutan mereka kembali mentauhidkan Alloh, hanya berdo’a kepada Alloh saja dan melupakan segala sesembahan selain Alloh. Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh Alloh tentang keadaan mereka, “Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia, Maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia itu adalah selalu tidak berterima kasih.” (Al-Isra’: 67). “Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Alloh) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: ‘Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka’.” (Az-Zumar: 8).

Itulah keadaan musyrikin zaman dahulu, lalu bagaimana keadaan musyrikin pada zaman kita ini? Ternyata sama saja bagi orang-orang musyrik zaman kita ini, baik dalam waktu lapang ataupun sempit tetap saja mereka menjadikan bagi Alloh sekutu. Tatkala punya hajatan (misalnya pernikahan, membangun rumah ataupun yang lainnya) mereka memberikan sesajen ke tempat-tempat yang dianggap keramat. Tatkala sesuatu ketika terkena musibah, mereka beranggapan bahwa mereka telah kuwalat terhadap yang mbaurekso (jin penunggu) kampungnya kemudian meminta ampun dan berdoa kepadanya agar menghilangkan musibah itu atau pergi ke dukun untuk menghilangkannya. Ini adalah bentuk kesyirikan kepada Alloh yang amat nyata. Alloh berfirman, “Hanya bagi Alloh-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. Dan sesuatu yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan doa (ibadah) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.” (Ar-Ro’du: 14)

Sesembahan Musyrikin Dulu Lebih Mending Sholehnya

Orang-orang musyrik pada zaman Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam menjadikan sekutu bagi Alloh dari dua kelompok, yang pertama adalah hamba-hamba Alloh yang sholeh, baik dari kalangan para nabi, malaikat ataupun wali. Dan yang kedua adalah seperti pohon, batu dan lainnya. Lalu bagaimana keadaan orang-orang musyrik zaman kita? Saking parahnya keadaan mereka, orang-orang yang telah mereka kenal sebagai orang suka berbuat maksiatpun mereka sembah dan diharapkan berkahnya. Lihat betapa banyak orang yang berbondong-bondong ngalap berkah ke makam Pangeran Samudro dan Nyai Ontrowulan di Gunung Kemukus, Sragen. Diceritakan bahwa mereka berdua adalah seorang anak dan ibu tiri (permaisuri raja) dari kerajaan Majapahit yang berselingkuh, kemudian mereka diusir dari kerajaan dan menetap di Gunung Kemukus hingga meninggal. Konon sebelum meninggal Pangeran Samudro berpesan bahwa keinginan peziarah dapat terkabul jika melakukan seperti apa yang ia lakukan bersama ibu tirinya. Sehingga sebagai syarat “mujarab” untuk mendapat berkah di sana, harus dengan berselingkuh dulu…!! Allohu Akbar!

Musyrikin Zaman Dahulu Tidak Menyekutukan Alloh Dalam Rububiyah-Nya

Tauhid Rububiyah adalah mengikrarkan bahwa Alloh lah satu-satunya pencipta segala sesuatu, yang memberikan rizki, yang menghidupkan dan mematikan serta hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Alloh. Ini semua diakui oleh orang-orang musyrik zaman dahulu. Dalilnya adalah firman Alloh, “Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab: ‘Alloh’, maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Alloh )?.” (Az-Zukhruf: 87). Juga firman-Nya, “Katakanlah: ‘Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka akan menjawab: ‘Alloh.’ Maka katakanlah ‘Mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?’.” (Yunus: 31).

Akan tetapi titik penyimpangan mereka yaitu kesyirikan dalam Tauhid Uluhiyah (mengikrarkan bahwa hanya Alloh sajalah yang berhak ditujukan kepada-Nya segala bentuk ibadah, seperti do’a, nadzar, menyembelih kurban dan lain-lain). Inilah yang diingkari oleh musyrikin zaman dulu. Mereka berdoa kepada patung atau penghuni kubur bukan dengan keyakinan bahwa patung itu bisa mengabulkan do’a mereka atau punya kekuasaan untuk mendatangkan keburukan, namun yang mereka maksudkan hanyalah supaya patung (sebagai perwujudan dari orang sholeh) atau penghuni kubur itu dapat menyampaikan do’a mereka kepada Alloh. Mereka berkeyakinan bahwa orang sholeh itu yang telah diwujudkan/dilambangkan dalam bentuk gambar/patung tersebut mempunyai kedudukan mulia di sisi Alloh. Sementara mereka merasa banyak berbuat dosa dan maksiat, sehingga tidak pantas meminta langsung kepada Alloh, tetapi harus melalui perantara. Inilah yang mereka kenal dengan meminta syafa’at pada sesembahan mereka Mereka (orang-orang musyrik) mengatakan, “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Alloh dengan sedekat- dekatnya.” (Az-Zumar: 3)

Lalu bagaimana keadaan musyrikin sekarang ini? Diantara mereka ada yang berkeyakinan bahwa yang memberikan jatah ikan bagi nelayan, yang mengatur ombak laut selatan adalah Nyi Roro Kidul. Sungguh tidak seorang pun dapat menciptakan seekor ikan kecil pun, ini adalah hak khusus Alloh dalam Rububiyah-Nya, tetapi mereka menisbatkannya kepada Nyi Roro Kidul. Allohu akbar! betapa keterlaluan dan lancangnya terhadap Pencipta alam semesta!!! Sehingga tidaklah heran pula jika banyak diantara masyarakat yang takut memakai baju hijau tatkala berada di pantai selatan, karena khawatir ditelan ombak yang telah diatur oleh Nyi Roro Kidul.

Lihatlah, betapa orang-orang musyrik zaman dahulu lebih berakal daripada orang-orang musyrik sekarang ini. Karena maraknya bentuk-bentuk kesyirikan dan samarnya hal tersebut sudah seharusnya setiap kita untuk mempelajari ilmu tauhid agar dapat menghindarkan diri sejauh-jauhnya dari segala macam bentuk kesyirikan. Sungguh betapa jahilnya orang yang mengatakan “Untuk apa belajar tauhid sekarang ini?”

Akhirnya kita memohon kepada Alloh agar memberikan kepada kita taufik dan menjauhkan diri kita dari berbagai macam bentuk kesyirikan yang merupakan sebab kehancuran di dunia maupun di akhirat. Wallohu A’lam

HAK IBU LEBIH BESAR DARI PADA HAK AYAH

Kanapa hak ibu lebih besar daripada hak ayah

Di dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 Allah Subhanahu wa Ta’alaa berfirman Dalam ayat ini disebutkan bahwa ibu mengalami tiga macam kepayahan, yg pertama ialah hamil kemudian melahirkan dan selanjut menyusui. Karena itu kebaikan kpd ibu tiga kali lebih besar dari pada kpd bapak.

Dalam hadits yg diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah.

“Arti : Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata, “Datang seseorang kpd Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kpd siapakah aku hrs berbakti pertama kali ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi ?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’ Ia berta lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Ibumu!’, Orang tersebut berta kembali, ‘Kemudian siapa lagi, ‘Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Bapakmu’ “[Hadits Riwayat Bukhari (AL-Ftah 10/401) No. 5971, Muslim 2548]

Imam Adz-Dzhabai dalam kitab Al-Kabair berkata :
“Ibumu telah mengandungmu di dalam perut selama sembilan bulan seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yg hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu dari teteknya, dan ia hilangkan rasa kantuk krn menjagamu. Dan dia cuci kotoranmu dgn tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas diri serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuan sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikannmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak dari kesusahan yg luar biasa dan panjang sekali kesedihan dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yg mengobatimu dan seandai dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dgn suara yg paling keras.

Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dgn akhlak yg tdk baik. Dia selalu mendo’akanmu dgn taufiq, baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat di sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yg tdk berharga disisimu. Engkau kenyg dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan dia haus. Dan engkau mendahulukan beruntuk baik kpd istri dan anakmu dari pada ibumu. Dan engkau lupakan semua kebaikan yg pernah dia untuk. Dan rasa berat atasmu memelihara padahal ialah urusan yg mudah. Dan engkau kira ibumu ada di sisimu umur panjang padahal umur pendek. Engkau tinggalkan padahal dia tdk pu penolong selainmu.

Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dgn celaan yg lembut. Dan engkau akan disiksa di dunia dgn durhaka anak-anakmu kpdmu. Dan Allah akan membalas di akhirat dgn dijauhkan dari Allah Rabbul ‘Aalamin. Dan Allah berfirman di dalam surat Al-Hajj ayat 10 :

“Arti : (Akan dikatakan kpdnya), ‘Yang demikian itu, ialah disebabkan peruntukan yg dikerjakan oleh kedua tanganmu dahulu dan sesungguh Allah sekali-kali tdk pernah beruntuk zhalim kpd hamba-hambaNya”.

Demikianlah dijelaskan oleh Imam Adz-Dzahabi tentang besar jasa seorang ibu terhadap anak dan menjelaskan bahwa jasa orang tua kpd anak tdk bisa dihitung. Ketika Ibnu Umar menemui seseorang yg menggendong ibu beliau mengatakan, “Itu belum bisa membalas”. Kemudian juga beberapa riwayat disebutkan bahwa seandai kita ingin membalas jasa orang tua kita dgn harta atau dgn yg lain, masih juga belum bisa membalas.
marilah kita bahagiakan mereka selagi masih ada kesempatan

semoga kutipan ini bermanfa'at bgi kita semua dan mga kita lebih dapat berbakti pada orang tua kita terutama ibu kita

Dengan sabar beliau mengandung kita selama 9 bulan tanpa mengeluh sedikitpun bahkan beliau menanti kedatangan kita dengan suka cita,
dengan taruhan nyawa beliau melahirkan kita dan merwat kita dengan segenap kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih ataupun imbalan sampai kita beranjak dewasa.

Sudahkah kita membahagiakan beliau pada masa tuanya, sudahkah kita merwat ibu kita ketika datang masa tua beliau.
dan saya yakin beliau tidak pernah mengharapkan itu semua bagi beliau asal melihat anaknya bahagia mereka juga pasti bahagia.

pesan saya berbaktilah pada orang tua kita dengan tulus dan ikhlas setulus kasih ibu pada kita, carilah ridho orang tua kita karna keridhoannya adalah keridhoan Allah juga

wassalamu'allaikum

15 PETUNJUK MENEGUHKAN IMAN

Saat ini kaum muslimin sedang dihadapkan pada persoalan besar, diantaranya syubhat, syahwat, penyimpangan fahkeagamaan, perpecahan dan lain-lain. Cobaan-cobaan tersebut silih berganti menghempas, menggoyahkan dan menggerogoti iman. Tidak mustahil seorang muslim selanjutnya membelot, bahkan murtad dari keislamannya. Berikut ini kami uraikan 15 petunjuk yang bersumber dari Al Qur'an dan Al Hadits yang dapat dijadikan sandaran dalam memelihara keteguhan iman kita.


1. Akrab dengan Al Qur'an
Al Qur'an merupakan petunjuk utama untuk mencapai tsabat (keteguhan iman). Al Qur'an merupakan penghubung yang amat kokoh antara hamba dengan Rabbnya. Barangsiapa berpegang teguh dengan Al Qur'an, niscaya Allah akan memeliharanya, barangsiapa mengikuti Al Qur'an, niscaya Allah akan menyelamat-kannya dan barangsiapa menyeru kepada Al Qur'an, niscaya Allah akan menunjukinya ke jalan yang benar.


Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan bahwa diturunkannya Al Qur'an secara berangsur-angsur adalah untuk meneguhkan hati para hambaNya, sebagaimana firman Allah tatkala mem-bantah tuduhan kaum kuffar, "Orang-orang kafir berkata: Mengapa Al Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja? Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami mem-bacakannya secara tartil."
(Al Furqan : 32)

Diantara alasan mengapa Al Qur'an sebagai sumber utama untuk mencapai tsabat, karena Al Qur'an menanamkan keimanan dan mensucikan jiwa seseorang, diturunkan untuk menen-teramkan hati manusia dan sebagai benteng bagi orang mukmin dalam menghadapi hempasan fitnah. Al Qur'an juga membekali muslim dengan konsepsi serta nilai yang dijamin kebenarannya, sehingga dia mampu menilai sesuatu dan menimbang sesuatu secara proporsial dan benar.

2. Iltizam dengan Syari'at Islam
Allah berfirman: "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan nasehat yang diberikan kepada mereka, tentulah hal yang demikian itu lebih baik bagi mereka dan lebih meneguhkan (hati mereka di atas kebenaran)." (An Nisa : 66)

Jelas sekali, tidak mungkin kita mengharapkan orang-orang yang malas dan tidak melakukan amal shalih dapat memiliki keteguhan iman. Allah hanya akan menunjukkan kepada orang yang beriman dan mengamalkannya, jalan yang lurus. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan para shahabat senantiasa melakukan amal shalih dan menjaganya secara terus-menerus. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa memelihara shalat dua belas raka'at (sunnat rawatib), niscaya ia dijamin masuk surga." (AtTirmidzi 2/273)

3. Mempelajari Kisah Para Nabi
Tentang pentingnya mempelajari kisah para Nabi, Allah berfirman, "Dan Kami ceritakan kepadamu cerita para Rasul agar dengannya Kami teguhkan hatimu." (Hud : 120)

Mari kita renungkan kisah Nabiyullah Ibrahim Alaihis Salam tatkala dilemparkan ke dalam api. Ibnu Abbas berkata: Ucapan terakhir Ibrahim ketika akan dilemparkan ke dalam api adalah, "Cukuplah Allah sebagai penolongku, Dia adalah sebaik-baik pelindung." (Al Fath : 29)

Seandainya Anda merenungi firman Allah di atas, tidakkah Anda merasakan adanya tsabat yang meresap ke dalam jiwa Anda? Dalam kisah Musa Alaihis Salam, Allah berfirman: "Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah para pengikut Musa: Sesung-guhnya kita akan benar-benar tersusul. Musa menjawab: Sekali-kali tidak akan tersusul, sesungguhnya Rabbku bersama-ku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." (Asy Syu'ara : 61-62)

Bila Anda bayangkan bahwa kisah tersebut terjadi di hadapan Anda, tidakkah Anda merasakan tsabat di dalam hati Anda?

4. Berdoa
Di antara sifat hamba-hamba Allah yang beriman adalah selalu memohon kepadaNya agar diberi keteguhan iman, seperti doa yang tertulis dalam firman Allah: "Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami." (Ali Imran : 250)

Agar hati tetap teguh, maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam banyak memanjatkan doa berikut ini, "Wahai Dzat pembolak-balik hati, teguhkanlah hatiku pada agamaMu." (HR. At Tirmidzi)

5. Berdzikir kepada Allah
Dzikir kepada Allah adalah amalan yang paling ampuh untuk mencapai tsabat. Karena pentingnya dzikir ini, Allah memadukan antara dzikir dengan jihad sebagaimana dalam firman-Nya: "Hai orang-orang yang beriman, bila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan dzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya." (Al Anfal : 45)

Dalam ayat tersebut Allah menjadikan dzikrullah sebagai amalan yang baik untuk mencapai tsabat dalam jihad. Nabiyullah Yusuf Alaihis Salam pun memohon bantuan untuk mencapai tsabat dengan dzikrullah saat dirayu oleh seorang perempuan cantik yang mempunyai kedudukan tinggi. Demikianlah pengaruh dzikrullah dalam memberikan keteguhan iman kepada orang-orang beriman.

Tak seorangpun bisa menjamin dirinya akan tetap terus berada dalam keimanan sehingga meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Untuk itu kita perlu merawat bahkan senantiasa berusaha menguatkan keimanan kita. Makalah ini insya'allah membantu kita dalam usaha mulia itu.

6. Menempuh Jalan Lurus
Allah berfirman: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia dan jangan mengikuti jalan- jalan (lain) sehingga menceraiberaikan kamu dari jalanNya." (Al An'am: 153)

Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mensinyalir bahwa umatnya bakal terpecah-belah menjadi 73 golongan, semuanya masuk Neraka kecuali hanya satu golongan yang selamat (HR. Ahmad, hasan).

Dari sini kita mengetahui, tidak setiap orang yang mengaku muslim mesti berada di jalan yang benar. Rentang waktu 14 abad dari datangnya Islam cukup banyak membuat terkotak-kotaknya pemahaman keagamaan. Lalu, jalan manakah yang selamat dan benar itu? Dan, pemahaman siapakah yang mesti kita ikuti dalam praktek keberaga-maan kita? Berdasarkan bdari milist : muslim-l@Telkomsel.co.id
dikutip dari : http://www.percikaniman.organyak keterangan ayat dan hadits , jalan yang benar dan selamat itu adalah jalan Allah dan RasulNya. Sedangkan pemahaman agama yang autentik kebenarannya adalah pemahaman berdasarkan keterangan Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada para sahabatnya. (HR. Turmudzi, hasan).
Itulah yang mesti kita ikuti, tidak penafsiran-penafsiran agama berdasarkan akal manusia yang tingkat kedalaman dan kecerdasannya majemuk dan terbatas. Tradisi pemahaman itu selanjutnya dirawat oleh para tabi'in dan para imam shalihin. Paham keagamaan inilah yang dalam termino-logi (istilah) Islam selanjutnya dikenal dengan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah. Atau sebagian menyebutnya dengan pemahaman para salafus shalih.

Orang yang telah mengikuti paham Ahlus Sunnah wal Jamaah akan tegar dalam menghadapi berbagai keanekaragaman paham, sebab mereka telah yakin akan kebenaran yang diikutinya. Berbeda dengan orang yang berada di luar Ahlus Sunnah wal Jamaah, mereka akan senantiasa bingung dan ragu. Berpindah dari suatu lingkungan sesat ke lingkungan bid'ah, dari filsafat ke ilmu kalam, dari mu'tazilah ke ahli tahrif, dari ahli ta'wil ke murji'ah, dari thariqat yang satu ke thariqat yang lain dan seterusnya. Di sinilah pentingnya kita berpegang teguh dengan manhaj (jalan) yang benar sehingga iman kita akan tetap kuat dalam situasi apapun.

7. Menjalani Tarbiyah
Tarbiyah (pendidikan) yang semestinya dilalui oleh setiap muslim cukup banyak. Paling tidak ada empat macam. Tarbiyah Imaniyah, yaitu pendidikan untuk menghidupkan hati agar memiliki rasa khauf (takut), raja' (pengharapan) dan mahabbah (kecin-taan) kepada Allah serta untuk menghi-langkan kekeringan hati yang disebab-kan oleh jauhnya dari Al Qur'an dan Sunnah. Tarbiyah Ilmiyah, yaitu pendidikan keilmuan berdasarkan dalil yang benar dan menghindari taqlid butayang tercela.

Tarbiyah Wa'iyah, yaitu pendidi-kan untuk mempelajari siasat orang- orang jahat, langkah dan strategi musuh Islam serta fakta dari berbagai peristiwa yang terjadi berdasarkan ilmu dan pemahaman yang benar. Tarbiyah Mutadarrijah, yaitu pendidikan bertahap, yang membimbing seorang muslim setingkat demi setingkat menuju kesempurnaannya, dengan program dan perencanaan yang matang. Bukan tarbiyah yang dilakukan dengan terburu-buru dan asal jalan.

Itulah beberapa tarbiyah yang diberikan Rasul kepada para sahabatnya. Berbagai tarbiyah itu menjadikan para sahabat memiliki iman baja, bahkan membentuk mereka menjadi generasi terbaik sepanjang masa.

8. Meyakini Jalan yang Ditempuh
Tak dipungkiri bahwa seorang muslim yang bertambah keyakinannya terhadap jalan yang ditempuh yaitu Ahlus Sunnah wal Jamaah maka bertambah pula tsabat (keteguhan iman) nya. Adapun di antara usaha yang dapat kita lakukan untuk mencapai keyakinan kokoh terhadap jalan hidup yang kita tempuh adalah: Pertama, kita harus yakin bahwa jalan lurus yang kita tempuh itu adalah jalan para nabi, shiddiqien, ulama, syuhada dan orang-orang shalih. Kedua, kita harus merasa sebagai orang-orang terpilih karena kebenaran yang kita pegang, sebagai-mana firman Allah: "Segala puji bagi Allah dan kesejahteraan atas hamba- hambaNya yang Ia pilih." (QS. 27: 59)

Bagaimana perasaan kita seandainya Allah menciptakan kita sebagai benda mati, binatang, orang kafir, penyeru bid'ah, orang fasik, orang Islam yang tidak mau berdakwah atau da'i yang sesat? Mudah-mudahan kita berada dalam keyakinan yang benar yakni sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah yang sesungguhnya.

9. Berdakwah
Jika tidak digerakkan, jiwa seseorang tentu akan rusak. Untuk menggerakkan jiwa maka perlu dicari-kan medan yang tepat. Di antara medan pergerakan yang paling agung adalah berdakwah. Dan berdakwah merupakan tugas para rasul untuk membebaskan manusia dari adzab Allah. Maka tidak benar jika dikatakan, fulan itu tidak ada perubahan. Jiwa manusia, bila tidak disibukkan oleh ketaatan maka dapat dipastikan akan disibukkan oleh kemaksiatan. Sebab, iman itu bisa bertambah dan berkurang. Jika seorang da'i menghadapi berbagai tantangan dari ahlul bathil dalam perjalanan dakwahnya, tetapi ia tetap terus berdakwah maka Allah akan semakin menambah dan mengokohkan keimanannya.

10. Dekat dengan Ulama
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Di antara manusia ada orang-orang yang menjadi kunci kebaikan dan penutup kejahatan." (HR. Ibnu Majah, no. 237, hasan)

Senantiasa bergaul dengan ulama akan semakin menguatkan iman seseorang. Tercatat dalam sejarah bahwa berbagai fitnah telah terjadi dan menimpa kaum muslimin, lalu Allah meneguhkan iman kaum muslimin melalui ulama. Di antaranya seperti diutarakan Ali bin Al Madini Rahima-hullah: "Di hari riddah (pemurtadan) Allah telah memuliakan din ini dengan Abu Bakar dan di hari mihnah (ujian) dengan Imam Ahmad."

Bila mengalami kegundahan dan problem yang dahsyat Ibnul Qayyim mendatangi Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah untuk mendengarkan berbagai nasehatnya. Serta-merta kegundahannya pun hilang berganti dengan kelapangan dan keteguhan iman ( Al Wabilush Shaib, hal. 97).

11. Meyakini Pertolongan Allah
Mungkin pernah terjadi, seseorang tertimpa musibah dan meminta pertolongan Allah, tetapi pertolongan yang ditunggu-tunggu itu tidak kunjung datang, bahkan yang dialaminya hanya bencana dan ujian. Dalam keadaan seperti ini manusia banyak membutuh-kan tsabat agar tidak berputus asa. Allah berfirman: "Dan berapa banyak nabi yang berperang yang diikuti oleh sejumlah besar pengikutnya yang bertaqwa, mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula menyerah (kepada musuh). Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar. Tidak ada do'a mereka selain ucapan, Ya Rabb kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihan dalam urusan kami. Tetapkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir. Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik diakherat. " (Ali Imran: 146-148)

12. Mengetahui Hakekat Kebatilan
Allah berfirman: "Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir yang bergerak dalam negeri ." (Ali Imran: 196) "Dan demikianlah Kami terang-kan ayat-ayat Al Qur'an (supaya jelas jalan orang-orang shaleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berbuat jahat (musuh-musuh Islam)." (Al An'am: 55) "Dan Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil telah sirna, sesungguhnya yang batil itu pastilah lenyap." (Al Isra': 81)

Berbagai keterangan ayat di atas sungguh menentramkan hati setiap orang beriman. Mengetahui bahwa kebatilan akan sirna dan kebenaran akan menang akan mengukuhkan seseorang untuk tetap teguh berada dalam keiman-annya.

13. Memiliki Akhlak Pendukung Tsabat.
Akhlak pendukung tsabat yang utama adalah sabar. Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam: "Tidak ada suatu pemberian yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Tanpa kesabaran iman yang kita miliki akan mudah terombang-ambingkan oleh berbagai musibah dan ujian. Karena itu, sabar termasuk senjata utama mencapai tsabat.

14. Nasehat Orang Shalih
Nasehat para shalihin sungguh amat penting artinya bagi keteguhan iman. Karena itu, dalam segala tindakan yang akan kita lakukan hendaklah kita sering-sering meminta nasehat mereka. Kita perlu meminta nasehat orang-orang shalih saat mengalami berbagai ujian, saat diberi jabatan, saat mendapat rezki yang banyak dan lain-lain. Bahkan seorang sekaliber Imam Ahmad pun, beliau masih perlu mendapat nasehat saat menghadapi ujian berat oleh intimidasi penguasa yang tirani. Bagaimana pula halnya dengan kita?

15. Merenungi Nikmatnya Surga
Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan, kegembiraan dan suka-cita. Ke sanalah tujuan pengemba-raan kaum muslimin. Orang yang meyakini adanya pahala dan Surga niscaya akan mudah menghadapi berbagai kesulitan. Mudah pula baginya untuk tetap tsabat dalam keteguhan dan kekuatan imannya.

Dalam meneguhkan iman para sahabat, Rasulullah SAW sering mengingatkan mereka dengan kenikmatan Surga. Ketika melewati Yasir, istri dan anaknya Ammar yang sedang disiksa oleh kaum musyrikin beliau mengatakan: "Bersa-barlah wahai keluarga Yasir, tempat kalian nanti adalah Surga." (HR. Al Hakim/III/383, hasan shahih) Mudah-mudahan kita bisa merawat dan terus-menerus meneguhkan keimanan kita sehingga Allah menjadikan kita khusnul khatimah. Amin.

AMAL YANG DI CINTA ALLAH

Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu ia berkata aku bertanya kepada Rasulullah saw “Amal apa yg paling dicintai Allah Azza Wajalla? beliau menjawab “Shalat tepat pada waktunya”. Aku bertanya kemudian apa lagi? beliau menjawab “Berbuat baik terhadap kedua orangtua”. Aku bertanya kemudian apa lagi? beliau menjawab “Jihad fi sabilillah”. Ia berkata Demikian Rasulullah saw mengabarkannya kepadaku seandainya aku meminta tambahan niscaya beliau menambahkannya”.

Hadis di atas menjelaskan kedudukan dan tingkatan amal di sisi Allah Ta’ala. Amal yg dimaksud oleh hadis itu adl amal badani sebab amal yg afdhal dan paling dicintai Allah adl beriman kepada-Nya hal ini berdasarkan hadis Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwasanya seseorang telah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Amal apakah yg paling afdhal? beliau menjawab”Iman kepada Allah dan Rasul Nya“. Ditanyakan kemudian apa lagi? beliau menjawab “Jihad di jalan Allah“. Ditanyakan lalu apa lagi? beliau menjawab “Haji mabrur“.

Dengan demikian kedua hadis yg menerangkan amal paling afdhal tersebut tidak bertentangan sebab masing-masing berdiri menurut konteksnya. Perlu diketahui pula ada beberapa hadis yg menerangkan keutamaan amal akan tetapi tidak sama urutannya dgn hadis di atas. Untuk mendudukkan hal tersebut Ibnu Hajar berkomentar “Dalam menjelaskan perbedaan jawaban Rasulullah ketika ditanya tentang amal yg paling utama para ulama menerangkan bahwasanya perbedaan jawaban tersebut berdasarkan perbedaan kondisi para sahabat yg bertanya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan kepada tiap kaum sesuai dgn apa yg mereka perlukan dan sukai. Jihad misalnya pada permulaan Islam adl amal yg paling utama sebab jihad merupakan wasilah utk melakukan berbagai amal tersebut. Disamping itu banyak nash-nash yg menjelaskan bahwa shalat lbh afdhal daripada zakat tetapi dalam kondisi sangat dibutuhkan dan genting zakat bisa menjadi lbh utama“.

Di antara dalil yg menguatkan bahwa terdapat derajat dan tingkatan amal di sisi Allah adl sabda Rasulullah “Iman itu ada 73 cabang yg paling tinggi adl kalimah La Ilaha Illallah dan yg paling rendah adl menyingkirkan duri dari jalan dan malu adl termasuk cabang dari iman“.

Hadis yg sedang kita bahas ini juga menguatkan adanya sifat cinta bagi Allah. Dalam hal ini aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah lah yg menetapkan sifat-sifat bagi Allah secara haqiqi seperti apa yg ditetapkan oleh Allah terhadap diri-Nya sendiri. Di dalam Al-Qur’an terdapat 43 kali sifat cinta yg dinisbatkan kepada Allah Ta’ala di antaranya adalah “.. dan Allah mencintai orang-orang yg berbuat baik“. . “.. sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg bertawakkal“. . “.. maka sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg bertakwa“. . “.. sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yg berbuat adil“. dan lain sebagainya.

Sebagai bentuk keadilan Allah maka Dia tidak mencintai orang-orang kafir para pemboros orang-orang yg melampaui batas para perusak orang-orang yg dzalim dan lain-lain. Disamping itu banyak hadis yg menegaskan bahwa Allah memiliki sifat cinta. Di antaranya hadis dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata kepada Abdullah bin Qais “Engkau mempunyai dua sifat yg di cintai Allah yaitu penyayang dan sabar“.

Meskipun kita mengetahui bahwa Allah memiliki sifat cinta tetapi tidak dibenarkan mempertanyakan bagaimana wujudnya sebab jawabannya di luar batas pengetahuan manusia demikian pula halnya dgn sifat-sifat Allah yg lain.

Keutamaan suatu amal atas amal yg lain sebagaimana penjelasan hadis di muka memang disebabkan bahwa amal tersebut lbh utama menurut asalnya.Tetapi keutamaan amal itu atas lainnya terkadang bergeser disebabkan sesuatu hal seperti oleh perubahan waktu dan keadaan. Banyak contoh yg bisa menjelaskan hal ini. Bertasbih dan menyucikan Allah misalnya ia lbh utama daripada istighfar tetapi pada saat jiwa bergetar hebat krn perasaan dosa maka istighfar lbh utama. Bahkan terkadang suatu amal yg utama menjadi makruh krn perbedaan situasi dan kondisi seperti bau mulut. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membenci mulut yg berbau ketika berada di tengah masa tetapi pada saat lain beliau bersabda “Sungguh.. bau mulut orang yg sedang berpuasa itu lbh wangi di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi“.

Demikian pula dgn rendah hati kepada sesama muslim ia merupakan hal yg utama sebab Allah tidak menyukai orang yg sombong lagi membanggakan diri. Tetapi sombong dan membanggakan diri ketika menghadapi musuh dan utk menghinggapkan rasa takut di hatinya adl termasuk hal yg utama.

Dalam masalah yg penting ini Ibnul Qayyim menjelaskan “Membaca Al Qur’an lbh utama daripada dzikir sedangkan dzikir lbh utama daripada do’a” jika masing-masing dipandang secara berdiri sendiri. Tetapi amal yg lbh rendah keutamaannya terkadang bisa menggeser kedudukan amal yg lbh afdhal darinya hal itu seperti bertasbih dalam ruku’ dan sujud.

Bertasbih ketika ruku’ dan sujud lbh utama daripada membaca Al Qur’an pada keduanya bahkan membaca Al Qur’an ketika ruku’ dan sujud justru dilarang. Demikian pula bertasbih setelah selesai shalat lbh utama daripada membaca Al Qur’an pada waktu yg sama menjawab azan dan menirukan ucapan muazin adl lbh utama daripada membaca Al Qur’an meskipun kita mengetahui bahwa Al Qur’an lbh utama atas semua perkataan manusia sebagaimana keutamaan Allah atas segenap makhluk-Nya tetapi masing-masing ungkapan dan ucapan terdapat maqam dan tempatnya sendiri-sendiri.

Jika pada suatu maqam dan keadaan terdapat ungkapan dan perkataan khusus tetapi justru ia mengeluarkan ungkapan dan perkataaan yg lain maka hikmah dan maslahah yg dicari menjadi hilang dan tidak berpihak kepadanya.

Hal lain seperti orang yg melalaikan membaca Al Qur’an dan zikir krn ketika melakukan keduanya ia tidak bisa khusyu’ kemudian ia berdo’a dan hatinya bisa penuh tunduk dan khusyu’ hanya kepada Allah maka ketika itu do’a lbh bermafaat bagi dirinya meski secara asal membaca Al Qur’an dan zikir lbh utama dan lbh besar pahalanya daripada ber-do’a. Dan tentu berbeda antara keutamaan sesuatu yg sejak awal memang melekat pada dirinya dgn keutamaan sesuatu krn sebab-sebab luar masing-masing mesti diberi sesuai dgn haknya.

Segala sesuatu harus ditempatkan pas pada tempatnya. Termasuk dalam bab ini adl bahwa surat Al Ikhlas sama dgn sepertiga Al Qur’an. Meskipun demikian surat tersebut tidak menyamai ayat-ayat mawaris thalaq khulu’ dan lainnya pada saat ayat-ayat tersebut diperlukan. Ayat-ayat tersebut tentu lbh bermanfaat daripada membaca surat Al Ikhlas.

Hal-hal seperti inilah yg seyogya-nya diketahui oleh tiap muslim dalam masalah keutamaan amal sehingga ia tidak melalaikan amal yg kurang utama krn mengejar amal yg utama. Jika demikian maka iblislah yg beruntung merenggut keutamaan itu”.

Pentingnya shalat tepat pada waktunya. Yang dimaksud shalat disini adl shalat fardhu . Shalat amat agung fadhilah dan pahalanya ia merupakan rukun Islam yg kedua setelah syahadat. Shalat adl tiang agama agama tidak akan bisa tegak berdiri kecuali dgn menegakkan dan mendirikan shalat. Allah berfirman “.. dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari keji dan munkar“.

Jika suatu umat menegakkan shalat maka mereka akan ditunjuki pada jalan kebaikan dan akan hilang kekejian dan kemunkaran dari mereka. Perintah mendirikan shalat dan menjaganya banyak kita dapatkan dalam Al Qur’an seperti dalam 2 238 5 12 11 114 17 78 20 14 31 17 dan banyak lagi yg lainnya.

Bagi laki-laki hendaknya memelihara dan melakukan shalat dgn berjamaah di masjid. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah bersabda “Barangsiapa mendengar azan tetapi tidak mendatangi maka tiada shalat baginya kecuali krn ada uzur“.

Perintah mendirikan shalat dgn berjamaah atas kaum laki-laki juga berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu yg menceritakan seorang buta yg memohon keringanan dari Nabi utk tidak berjamaah krn tiada seorangpun yg menuntunnya ke masjid namun ketika ia mengaku mendengar azan lantas Nabi mencabut keringanan itu kembali.

Shalat adl termasuk pelebur dosa yg paling agung. Dari Abu Hurairah ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Tahukah kalian jika di depan pintu salah seorang kalian terdapat sungai lalu ia mandi di dalamnya lima kali tiap hari apakah masih tersisa kotoran daripada-nya?” Mereka menjawab “Tidak akan tersisa sedikitpun kotoran dari padanya“. “Sesungguhnya para munafik itu menipu Allah dan Allah membalas tipuan mereka. Apabila mereka berdiri utk shalat mereka berdiri dgn malas. Mereka bermaksud riya di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali“.

Besok pada hari kiamat shalat adl amal yg pertamakali dihisab. Dari Abu Hurairah ia berkata Rasul Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda “Sesungguhnya amal seseorang yg pertama kali dihisab pada hari kiamat adl shalatnya. Apabila shalatnya baik maka ia benar-benar beruntung dan berhasil tetapi jika shalatnya rusak maka ia benar-benar merugi. Jika dari shalat fardhunya ada sesuatu yg kurang maka Allah berfirman “Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah sehingga dengannya

Semoga kita sebagai umat-NYA dengan segenap kemapuan kita agar dpt melakukan amal yang di cintai-NYA dan selalu memohon tuntunan dari ALLAH agar kita di beri kekuatan dalam menjalankan amal-2 tersebut
Semoga kita selalu dalam lindungan dan dalam limpahan nur hidayah ALLAH dalam menjalani sisa umur inI
AMIN...........


wassalamu'allaikum
shalat fardhunya disempurnakan?. Kemudian seluruh amalnya dihisab“

Keagungan Akhlak Rasulullah SAW

Saudaraku, islam sampai kepada kita saat ini tidak lain berkat jasa Baginda Rasulullah Muhammad SAW sebagai sosok penyampai risalah Allah SWT yang benar dan di ridhoi. Dan nanti di padang mahsyar, tiap umat islam pasti akan meminta syafa’at dari beliau SAW dan menginginkan berada di barisan beliau SAW. Namun, pengakuan tidaklah cukup sekedar pengakuan. Pasti yang mengaku umat beliau SAW akan berusaha mengikuti jejak beliau dengan jalan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan senantiasa membasahi bibir ini dengan mendo’akan beliau dengan cara memperbanyak bersholawat kepada beliau SAW.

Sejarah tak akan mampu mengingkari betapa indahnya akhlak dan budi pekerti Rasulullah tercinta, Muhammad Sholallohu ‘alaihi wa sallam hingga salah seorang istri beliau, A’isyah Rodhiyallahuanha mengatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah “Al-Qur’an”. Tidak satu perkataan Rasulullah merupakan implementasi dari hawa nafsu beliau, melainkan adalah berasal dari wahyu ilahi. Begitu halus dan lembutnya perilaku keseharian beliau. Rasulullah SAW adalah sosok yang mandiri dengan sifat tawadhu’ yang tiada tandingnya.

Beliau pernah menjahit sendiri pakaiannya yang koyak tanpa harus menyuruh istrinya. Dalam berkeluarga, beliau adalah sosok yang ringan tangan dan tidak segan-segan untuk membantu pekerjaan istrinya di dapur. Selain itu dikisahkan bahwa beliau tiada merasa canggung makan disamping seorang tua yang penuh kudis, kotor lagi miskin. Beliau adalah sosok yang paling sabar dimana ketika itu pernah kain beliau ditarik oleh seorang badui hingga membekas merah dilehernya, namun beliau hanya diam dan tidak marah.

Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa ketika beliau mengimami sholat berjamaah, para sahabat mendapati seolah-olah setiap beliau berpindah rukun terasa susah sekali dan terdengar bunyi yang aneh. Seusai sholat, salah seorang sahabat, Sayyidina Umar bin Khatthab bertanya, “Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah baginda menanggung penderitaan yang amat berat. Sedang sakitkah engkau ya Rasulullah? “Tidak ya Umar. Alhamdulillah aku sehat dan segar.” Jawab Rasulullah. “Ya Rasulullah, mengapa setiap kali Baginda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi-sendi tubuh baginda saling bergesekkan? Kami yakin baginda sedang sakit”. Desak Sayyidina Umar penuh cemas.

Akhirnya, Rasulullahpun mengangkat jubahnya. Para sahabatpun terkejut ketika mendapati perut Rasulullah SAW yang kempis tengah di lilit oleh sehelai kain yang berisi batu kerikil sebagai penahan rasa lapar. Ternyata, batu-batu kerikil itulah yang menimbulkan bunyi aneh setiap kali tubuh Rasulullah SAW bergerak. Para sahabatpun berkata, “Ya Rasulullah, adakah bila baginda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya untuk tuan?”. Baginda Rasulullah pun menjawab dengan lembut, “Tidak para sahabatku. Aku tahu, apapun akan kalian korbankan demi Rasulmu. Tetapi, apa jawabanku nanti dihadapan Allah, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya? Biarlah rasa lapar ini sebagai hadiah dari Allah buatku, agar kelak umatku tak ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih di akhirat nanti.

Teramat agung pribadi Rasulullah SAW sehingga para sahabat yang ditanya oleh seorang badui tentang akhlak beliau SAW hanya mampu menangis karena tak sanggup untuk menggambarkan betapa mulia akhlak beliau SAW. Beliau diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak manusia dan sebagai suri tauladan yang baik sepanjang zaman.

Saudaraku, sungguh kehadiran Rasulullah SAW adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia lewat segala hal yang beliau contohkan kepada umat manusia. Beliau tidak pernah pandang bulu dalam hal menghargai manusia, penuh kasih sayang, tidak pernah mendendam, malahan beliau pernah menangis ketika mengetahui bahwa balasan kekafiran adalah neraka yang menyala-nyala hingga menginginkan umat manusia untuk meng-esakan Allah SWT.

Cukup kiranya beliau yang jadi suri tauladan kita, umat islam khususnya yang hari ini sebagian sudah sangat jauh dari akhlak Rasulullah, baik dalam tindakan maupun perkataan yang menyejukkan. apa yang dikatakan oleh seorang sastrawan Pakistan, Muhammad Iqbal dalam salah satu karyanya dapat kita jadikan renungan bersama dimana beliau berkata: “Barangsiapa yang mengaku umat Nabi Muhammad, hendaklah berakhlak seperti beliau (Nabi Muhammad)”.

Dalam salah satu hadits dikatakan bahwa “Belum beriman seseorang sehingga aku (Rasulullah Muhammad SAW) lebih dicintainya daripada ayahnya, anak-anaknya dan seluruh manusia”(HR. Bukhari). Kita tidak tahu apakah nanti akan di akui Rasulullah sebagai umatnya atau tidak kelak di yaumil kiamah. Namun satu yang pasti bahwa semua ingin berada di barisan beliau. maka, marilah kita sama-sama berusaha untuk mengikuti akhlak beliau SAW semampu diri kita, sebagai suri tauladan kita yang utama, memperbanyak ucapan sholawat untuknya, membela sunnahnya, bukan malah membelakanginya (mari berlindung dari hal demikian), sebagai bagian dari rasa cinta kita terhadapnya.

Saudaraku, mari kita sampaikan salam dan sholawat kepada beliau SAW, yang dengannya kita akan beroleh cinta dan Syafa’atnya kelak di yaumil mahsyar. insya Allah…Amiin.

Allahumma sholli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’iin…

Semoga kita semua Tergolong Umatnya yang selalu di Rindukannya...Amiin,,,,,,,,,

Patah tumbuh hilang berganti, dan Janganlah pernah putus asa

Cinta itu seperti kupu-kupu. Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga membuatmu sedih. Cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru, dan pilihlah yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang “sempurna” bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. Dan karena itu kamu sempurna.

Jangan pernah bilang “I love you” kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya kebohongan. Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya..

Cinta bukan, “Ini salah kamu”, tapi “Ma’afkan aku”. Bukan “Kamu di mana sih?”, tapi “Aku disini”. Bukan “Gimana sih kamu?”, tapi “Aku ngerti kok”. Bukan “Coba kamu gak kaya gini”, tapi “Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya”.

Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas.

Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu izinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.

Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihmu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Note :
Patah tumbuh hilang berganti, dan Janganlah pernah putus asa …
Seseorang yang tepat nantinya akan ditemui, waktulah yang kan menjawab…
Semoga kamu menemukan orang tepat yang akan menjadi pendamping hidup kelak…

Kamis, 06 Mei 2010

KRRISH "Dil Na Diya...."

Chori Chori Chupke Chupke- Krrish

pyaar ki kahani--- krissh

Mann - Khushiyan Aur Gham English Subtitles

Mann - Khushiyan Aur Gham English Subtitles

Tere Naina Song Promo - My Name is Khan

Mohabbatein-Pairon Mein Bandhan sub español

chalte chalte mohabbatein

AANKHEN KHULI [MV]- Shahrukh Khan[MOHABBATEIN]

Hum Tumhare Hain Sanam -Ttile Love Song [HD]

Hum To Dil Se Haare Josh Hindi Movie Love Song Full HD AISHWARYA RAI SHA...

Rabu, 07 April 2010

"TIPS “PACARANYANG ISLAMI”

1. Jangan berduaan
dengan pacar di tempat
sepi, kecuali ditemani
mahram dari sang wanita
(jadi bertiga)
“Janganlah seorang
laki-laki berkholwat
(berduaan) dengan
seorang wanita kecuali
bersama
mahromnya …”[HR
Bukhori: 3006,523,
Muslim 1341, Lihat
Mausu ’ah Al Manahi Asy
Syari’ah 2/102]
“Tidaklah seorang lelaki
bersepi-sepian
(berduaan) dengan
seorang perempuan
melainkan setan yang
ketiganya “ (HSR.Tirmidzi)
2. Jangan pergi dengan
pacar lebih dari sehari
semalam kecuali si
wanita ditemani
mahramnya
“Tidak halal bagi wanita
yang beriman kepada
Allah dan hari akhir
untuk bepergian sehari
semalam tidak bersama
mahromnya. ” [HR
Bukhori: 1088, Muslim
1339]
3. Jangan berjalan-jalan
dengan pacar ke tempat
yang jauh kecuali si
wanita ditemani
mahramnya
“…..jangan bepergian
dengan wanita kecuali
bersama
mahromnya ….”[HR
Bukhori: 3006,523,
Muslim 1341]
4. Jangan bersentuhan
dengan pacar, jangan
berpelukan, jangan
meraba, jangan
mencium, bahkan
berjabat tangan juga
tidak boleh, apalagi
yang lebih dari sekedar
jabat tangan
”Seandainya kepala
seseorang di tusuk
dengan jarum dari besi
itu lebih baik dari pada
menyentuh wanita yang
tidak halal
baginya. ” (Hadits hasan
riwayat Thobroni dalam
Al-Mu ’jam Kabir
20/174/386 dan Rauyani
dalam Musnad: 1283,
lihat Ash Shohihah
1/447/226)
Bersabda Rasulullahi
Shallallahu ‘alaihi
wassallam:
“ Sesungguhnya saya
tidak berjabat tangan
dengan wanita. ” [HR
Malik 2/982, Nasa’i
7/149, Tirmidzi 1597,
Ibnu Majah 2874, ahmad
6/357, dll]
5. Jangan memandang
aurat pacar, masing-
masing harus memakai
pakaian yang menutupi
auratnya
“Katakanlah kepada
orang-orang beriman
laki-laki hendaklah
mereka menahan
pandangannya dan
menjaga
kemaluannya.. ” (Al
Qur’an Surat An Nur
ayat 30)
“…zina kedua matanya
adalah
memandang….” (H.R.
Bukhari, Muslim, Abu
Dawud dan Nasa ’i)
6. Jangan
membicarakan/
melakukan hal-hal yang
membuat terjerumus
kedalam zina
“Dan janganlah kamu
mendekati zina,
sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu
jalan yang jelek ” (Al
Qur’an Surat Al Isra 32)
“Kedua tangan berzina
dan zinanya adalah
meraba, kedua kaki
berzina dan zinanya
adalah melangkah, dan
mulut berzina dan
zinanya adalah
mencium.” (H.R. Muslim
dan Abu Dawud)
7. Jangan menunda-
nunda menikah jika
sudah saling merasa
cocok
“Wahai para pemuda !
Barangsiapa diantara
kalian berkemampuan
untuk nikah, maka
nikahlah, karena nikah
itu lebih menundukan
pandangan, dan lebih
membentengi farji
(kemaluan). Dan
barangsiapa yang tidak
mampu, maka hendaklah
ia puasa (shaum),
karena shaum itu dapat
membentengi dirinya”.
(Hadits Shahih Riwayat
Ahmad, Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Nasa ’i, Darimi,
Ibnu Jarud dan Baihaqi).
“Yang paling banyak
menjerumuskan manusia
ke-dalam neraka adalah
mulut dan
kemaluan. ” (H.R.
Turmudzi dan dia
berkata hadits ini
shahih.)
WARNING:
sebenarnya banyak
ulama dan ustadz yang
mengharamkan pacaran,
misalnya saja ustadz
Muhammad Umar as
Sewed. jadi sebaiknya
segera menikahlah dan
jangan berpacaran …
Bagi yang sudah
terlanjur berbuat dosa
maka bertaubatlah dan
jangan putus asa, Allah
pasti mengampuni
hambanya yang
bertaubat dan memohon
ampun …

Minggu, 04 April 2010

DALIL TENTANG WANITA, PERNIKAHAN DAN HARTA

“Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya ” (HR. Abu Sa’id)

“Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan )”
(HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah)

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir ”
(Ar-Ruum 21)

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui. ”
(An Nuur 32)

“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah”
(Adz Dzariyaat 49)

“Janganlah kalian mendekati zina, karena zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk ” (Al-Isra 32)

“Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya ”
(Al-A’raf 189)

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”
(An-Nur 26)

“Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan ”
( An Nisaa : 4)

“Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku ”
(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.)

“Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah ”
(HR. Tirmidzi)

“Janganlah seorang laki-laki berdua-duan (khalwat) dengan seorang perempuan, karena pihak ketiga adalah syaithan ”
(Al Hadits)

“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya ”
(HR. Bukhori-Muslim)

“Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat, sebab syaithan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai mahramnya ”
(HR. Imam Bukhari dan Iman Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas ra).

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiga adalah syetan”
(Al Hadits)

“Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah istri yang sholihah ”
(HR. Muslim)

“Jika datang (melamar) kepadamu orang yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan putrimu). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya niscaya terjadi malapetaka di bumi dan kerusakan yang luas ”
(H.R. At-Turmidzi)

“Barang siapa yang diberi istri yang sholihah oleh Allah, berarti telah ditolong oleh-Nya pada separuh agamanya. Oleh karena itu, hendaknya ia bertaqwa pada separuh yang lain ”
(Al Hadits)

“Jadilah istri yang terbaik. Sebaik-baiknya istri, apabila dipandang suaminya menyenangkan, bila diperintah ia taat, bila suami tidak ada, ia jaga harta suaminya dan ia jaga
kehormatan dirinya”
(Al Hadits)

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah :
a. Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah.
b. Budak yang menebus dirinya dari tuannya.
c. Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram ”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

“Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara ”
(HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas’ud)

“Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan
membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak ”
(HR. Abu Dawud)

“Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain ”
(HR. Abdurrazak dan Baihaqi)

“Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah ”
(HR. Bukhari)

“Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang ”
(HR. Abu Ya¡Â¦la dan Thabrani)

“Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat ”
(HR. Ibnu Majah,dhaif)

“Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka”
(Al Hadits)

“Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya ”
(HR. Thabrani)

“Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama”
(HR. Ibnu Majah)

“Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama ”
(HR. Muslim dan Tirmidzi)

“Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya ”
(HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih)

“Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya. ”
(HR. Ashhabus Sunan)

“Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya )”
(HR. Ahmad)

“Dari Anas, dia berkata : ” Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya ”
(Ditakhrij dari An Nasa’i)

“Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing. ”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Kamis, 01 April 2010

SURATKU UNTUKMU

Ku tulis surt ini untuk kau yg pling ku syng dn ku cinta. Wahai jelitaku tbhkn htimu saat membc surt ini. Dgn hti hncur ku nyatakn bhwa cinta kita smpai dsni tbhkn htimu. Walaupun kau menangis dn htiku akn iba tpi cintamu hncurkn sgalax dgn sikpmu. Sering kali kau salah pdku tpi kau tlah ku maafkn selalu dirimu

Minggu, 28 Maret 2010

riyan richardo: KETIDAKPASTIAN

riyan richardo: KETIDAKPASTIAN

KETIDAKPASTIAN

Hidupku dlm ketdkpastian kuingin slalu hidup dlm kejujurn dn keikhlasn wahai gdis yg cntik tlah menusuk htiku mlngx diriku jk tk mendptknx mtax yg memikt senyumx yg menwn wjhx yg indh tk pernh jemu ku mlihtx mlngx diriku jk tk mendptknx

Rabu, 17 Maret 2010

Suami Wajib mendidikkeluarga agar taat kepadaAllah

Suami Wajib mendidik istri dan anak untuk melaksanakan perintah Allah dan perintah rosulnya baik yang wajib maupun yang sunah, menjauhkan perbuatan yang dilarang Allah SWT. Baik yang haram maupun yang makruh. Dalam Surat Thahaa ayat 132 :
Artinya :
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akibat itu adalah bagi orang yangbertakwa.
Ayat diatas merupakan perintah agar suami melakukan mendidik keluarga melakukan sholat dengan sabar baik yang wajib seperti sholat lima waktu ataupun yang sunah, seperi shalat Malam ( Tahajud ) dll. Nabi membangunkan istri , anak dan mantu ( Fatimah dan ali ) untuk melaksanakan sholat malam Suami wajib mengajarkan istri, keluarga dan famili apa yang wajibkan oleh Alloh dan menjauhi apa yang dilarang agar selamat dari api neraka. Dan diharapkan menjadi contoh untuk keluarganya. Jangan melakukan suatu maksiat atau lalai mengerjakan yang wajib. Jangan malas sholat, jangan melakukan kebohongan kepada keluarga. Dan suami mengajak anak laki laki melakukan sholat ke mesjid dan bagi perempuan sholat bersama ibunya berjamaah di rumah. Sebagai kepala keluarga seorang suami wajib menjaga keluarganya dari siksa api neraka; seperti yang termaktub dalam Alquran Surat At Tahrim ayat 6:
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Dimana api neraka mempunyai bahan bakar dari batu batu dan nyala selama lamanya. Dimana batu tsb merupakan ciptaan oleh Alloh SwT secara khusus sebagai bahan bakar yang tetap menyala selama- lamanya. Termasuk juga berhala-hala yabg dijadikan sesembahan selain Alloh AWT.

HADIST NABI TENTANG SEDEKAH

QS.Al-Baqarah(2): 271 Jika
kamu menampakkan sedekah
(mu), maka itu adalah baik
sekali. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan
kamu berikan kepada orang
- orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih
baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu
sebagian kesalahan -
kesalahanmu dan Allah
mengetahui apa yang kamu
kerjakan.

KISAH SUAMI & ISTRI YANG BERTENGKAR

Ada 3 kategori yg dpt saya golongkn diantrx adlh sbb : Jadi ingat seorg suami dn istri yg shaleh dan shaleha dn yg tdk yg bertengkar: 1. Mreka saling membenarkn diri dn merasa paling benar/ menang sendiri/ egois. Klau ber-larut2 akn brakhir percerain. Audzubillahimindzaliq 2. Salah 1 dri mreka ada merasa berslh tpi yg 1 menyalahkn. Ini termsuk kategori kluarga tdk harmonis. Bila slh 1 yg egois istri/suami bs jd terjadi sprti di atas. 3. Mereka sm2 mers brsalah dn sm2 minta maaf. Inilah contoh kluarga harmonis. Subhanallah.. Smoga kita tergolong org yg kategori no. 3. Amin. CONTOH:
Kategori no.1.. Jk dlm shalat saat berjamaah. Di saat takbir. Krn dlm keadaan sm2 marah. Saat takbiratul ikhram (maaf jk salah) suami dgn nada kasar ALLAHU AKBAR.. mk si istripun jwb dgn kasar pula... Asthafirrullah.. Rusaklah shalatx. Sdgkn kategori no.2.. Ktika takbir. Sang suami dgn nada halus tpi sang istri dgn nada kasar tetp sj shalatx tdk sempurna.
Kategori no.3 bs anda byngkn bila halus di jwb dgn halus. Insya Allah sempurna krna keharmonisan. insya Allah surga tmptx. Betul g. maaf jika salah dlm pnyampaianx

RINDU AKAN DIRIMU

Selmt mlm duhai kksih sebutlh nmku mnjelng tidurmu bwlh aku dlm mimpi yg indh di mlm yg dingin sesunyi ini selmt mlm duhai kksih aku sebut nmmu mnjelng tidurku agr kau hdir dlm mimpi indhku di peraduan yg sepi ini gelish htiku krn kau jauh driku tk lelp tidurku krn trbalut rindu adkh rindu di dlm htimu sprti diriku merinduknmu Tdk lm brselng hujnpun turun dn akhirx tumph mnggasak bumi kau tau purnm tnpa hrs mnengadhkn mtamu ke langit ku termngu mentp byng2 hingga hilng diblik dinding rmh aku hnya dpt du2k diam dn mmandng langit tnpa brsuara aneh tpi enth mengp aku sngt ksepian

RINDUKU

Rindu2 bila tk brtemu reshx hti mkin membr malu2 bila brtemu brdebrx hti mkin menjd hrs bgaimn ntuk mengtkn sdgkn diri tk mmpu brbicr hnya Tuhanlh yg tau ku menykiti htimu hnya Tuhanlh yg tau apa isi htimu mungkinkh kau ampuni dn mmaafkn diriku ini hnya 1 yg ku minta ku tk ingin merskn diri dn htimu menangis krn aku mk maafkn aq

Apa itu CINTA & CINTA SEJATI menurut pandangan saya

CINTA adlh anugerah yg diberikn Allah Swt kpd stiap psngn untuk sling mncintai dn mnyayangi tnpa mmandng kelebihn dn kkurangn psngnx dgn tujuan ibadah untuk menghrp ridha ALLAH SWT. CINTA SEJATI adlh anugerah yg diberikn Allah Swt kpd stiap psngn untuk sling mncintai dn mnyayangi tnpa mmandng kelebihn dn kkurangn psngnx dn juga mrasakn pahit manis disakiti mnyakiti dgn ikhlas dn sbr menjlnix dgn tujuan ibadah untuk menghrp ridha ALLAH SWT.