NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Rabu, 09 Juni 2010

Pantai Watu Ulo Jember yang Bersejarah


Jember - Menikmati pemandangan di tepi pantai untuk melihat matahari terbit atau terbenam, merupakan pemandangan yang cukup eksotis yang selalu ditunggu oleh para wisatawan.

Bagi yang suka dengan pesona pantai yang indah, bisa mencoba datang ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, karena banyak pantai yang memiliki pesona eksotis yang luar biasa, di antaranya adalah Pantai Watu Ulo.

Menurut cerita rakyat, pada zaman dahulu ada seorang petapa sakti yang sedang bertapa di pantai, kemudian ada seekor ular raksasa yang mencoba mengganggu, sehingga terjadi perkelahian.

Petapa berhasil memenggal kepala sang ular tersebut, sehingga kepalanya terlempar ke Pantai Rajegwesi di Kabupaten Banyuwangi, sedangkan badan ular tetap di pantai yang kini dikenal sebagai Pantai Watu Ulo.

Asal kata Watu Ulo merupakan bahasa Jawa yang artinya Batu Ular karena di pantai tersebut terdapat batu panjang berbentuk ular dengan penuh sisik. Pantai tersebut merupakan aset daerah yang dikelola oleh Pemkab Jember.

Kepala Kantor Pariwisata Jember, Arif Tjahyono, mengatakan Pantai Watu Ulo terletak di Samudra Hindia yang mempunyai panorama alam indah, namun wisatawan dilarang mandi di pantai tersebut karena gelombangnya cukup tinggi dan merupakan pantai selatan.

"Lokasi Pantai Watu Ulo terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu. Lokasinya sekitar 40 kilometer (km) dari arah selatan kota Jember.

Tiket masuk ke Pantai Watu Ulo pada hari biasa sebesar Rp3 ribu per-orang, sedangkan pada hari libur sebesar Rp5 ribu per-orang.

Ia menjelaskan, di kawasan pantai Watu Ulo, ada beberapa obyek wisata lain yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan, seperti Pantai Payangan, Gua Jepang dan Gua Lawa yang merupakan tempat bersejarah peninggalan Perang Dunia II.

Pada zaman pendudukan Jepang, pegunungan di sekitar Pantai Watu Ulo dijadikan benteng pertahanan dan pengintaian terhadap musuh yang mau menyusup ke daratan melalui pantai.

"Benteng Jepang yang berjumlah lima unit itu dikenal sebagai Gua Jepang oleh masyarakat setempat dan merupakan salah satu lokasi wisata yang menarik untuk dikunjungi," papar Arif.

Selain itu, ada sebuah gua yang dihuni ribuan kelelawar yang dikenal dengan Gua Lawa (Gua Kelelawar) yang memiliki kedalaman sekitar 100 meter.

Pengunjung bisa masuk ke gua tersebut dengan menyusuri dan melewati pantai berpasir, namun harus tetap berhati-hati karena banyak kelelawar di dalam gua itu.

Kedua gua tersebut sering dijadikan tempat bermeditasi bagi orang-orang tertentu karena tempatnya yang sunyi dan jauh dari keramaian.

Uniknya, untuk mencapai gua tersebut, para wisatawan harus menuruni "Turunan Senggol" sebanyak 66 tangga yang sangat mengasyikan.

Ia mengemukakan, daya tarik Pantai Watu Ulo yang membedakan dengan pantai lain di antaranya pesona batu yang bersisik berbentuk badan ular yang memanjang dari pesisir pantai hingga masuk ke laut.

"Di tepi pantai memang ada peringatan untuk tidak mandi di Pantai Watu Ulo karena berbahaya, sehingga pengunjung bisa menikmati indahnya laut pantai selatan dari tepi pantai saja," ujarnya.

Setiap tahun di bulan Syawal atau tepatnya setelah Hari Raya Idul fitri, pengelola Pantai Watu Ulo bersama masyarakat menggelar Pekan Raya Watu Ulo yang diadakan setiap tanggal 1-10 syawal (setelah Lebaran) yang berisi acara hiburan dan penjualan produk kerajinan masyarakat setempat.

Nelayan di sekitar Pantai Watu Ulo setiap tahun juga mengadakan "Larung Sesaji" yang dilaksanakan setiap tanggal 7 Syawal sebagai ucapan rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki yang didapat nelayan.

Para nelayan berharap mendapatkan tangkapan ikan yang melimpah dengan menggelar tradisi larung sesaji, setiap tahun.

Setelah menikmati indahnya Pantai Watu Ulo, turis bisa mencoba makan ikan bakar dengan es kelapa muda (degan) di sejumlah warung milik warga setempat di tepi pantai.

Selain itu, bisa membeli cenderamata khas buatan masyarakat sekitar pantai, di antaranya manik-manik kerang, perhiasan dari kerang laut dan pernak-pernik hiasan rumah dari biota laut.

Tidak ada komentar: