NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Selasa, 18 Mei 2010

AMAL SHALIH HARUS DILANDASI IMAN

Setiap amal yang dilakukan oleh seorang beriman dan orang kafir akan berbeda hasil yang dia peroleh. Pernyataan ini merupakan keniscayaan yang Allah khabarkan kepada kita sebagaimana tersebut dalam al Qur’an surat al Kahfi ayat 1- 2 :

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنزَلَ عَلَى عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُ عِوَجَا

(Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya);

قَيِّماً لِّيُنذِرَ بَأْساً شَدِيداً مِن لَّدُنْهُ وَيُبَشِّرَ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْراً حَسَناً

(sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik),

Iman dan amal shalih merupakan kata yang tak dapat di pisahkanartinya tak dapat berdiri sendiri. Karena huruf Wau dalam ayat ini berfungsi untuk litta’kid, dan ayat dalam al kahfi inilah merupakan jawaban atas ayat-ayat dalam al-quran surat al-nisa : 124, al anbiyaan 94, al mukmin : 40 , al baqarah : 197, al nahl : 97.. Man ‘amila ‘amalan shalihan wa huwa mu’min….

Ada beberapa syarat amal shalih sebagai tolok ukur bagi seorang beriman dalam kehidupan sehari-hari :
Muthobiqan ‘ala maa ja’a bihi al-Rasul (hendaklah amal sesuai dengan apa yang dibawa/dicontohkan oleh Rasulullah saw yaitu al-quran dan as-sunnah).
Mukhlisan ‘alallahi ta’ala ( hendaklah amal itu ikhlash karena Allah ta’ala),.yang ingin di capai adalah ridha Allah).
Mabniyyan ‘ala asasil iman wal aqidatush-shohihah ( hendaklah amal itu terbentuk atas dasar iman dan aqidah yang benar)..

Amal ibarat sebuah atap rumah dan aqidah sebagai fondasinya. Kita akan melihat bagaimana amal-amal yang dilakukan oleh seorang tanpa berfondasi aqidah atau yang dilakukan oleh orang kafir. Al Quran menjelaskan hal ini dalam surat al furqan ayat 23 :

وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاء مَّنثُوراً

(Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan , lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan)

Walaupun amal shalih itu dikerjakan namun karena tak ada fondasi, akhirnya tak ada gunanya amal tersebut. Apalagi amal shalih, sudah masuk kotak neraka dia. Demikian juga firman Allah dalam surat al-Nur ayat 39

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاء حَتَّى إِذَا جَاءهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئاً وَوَجَدَ اللَّهَ عِندَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

(Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya) .

Tidak ada komentar: