NAMPANG DI PEMATANG SAWAH

NAMPANG DI PEMATANG SAWAH
ECTION DULU YACH...!!!

Selasa, 25 Mei 2010

Ilmu dan Akhlak Pemilik Nasehat dari Samahatusy Syaikh Ibnu Baz rahimahullahu

Ilmu ibarat sebuah permata yg sangat bernilai dan tdk terkira harganya. Dengan ilmu Adam ‘alaihissalam dimuliakan di atas seluruh makhluk hingga para malaikat diperintah utk sujud kepadanya.
Yang menjadi pertanyaan di sini ilmu apakah yg paling mulia yg seharus dicari oleh seorang pencari ilmu? Jawaban adl ilmu syar’i . Ilmu inilah yg disebutkan kemuliaan oleh Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ilmu syar’i ini membahas tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala nama-nama-Nya sifat-sifat-Nya ilmu tentang hak-Nya atas hamba-hamba-Nya dan tentang syariat-Nya terhadap para hamba. Sebagaimana ilmu ini berbicara tentang jalan yg bisa menyampaikan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang tujuan dan akhir yg akan dicapai seorang hamba nanti di negeri akhirat.
Dengan demikian ilmu syar’i inilah yg sepatut dicari dgn penuh semangat. Karena dengan seorang hamba bisa mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dengan seorang hamba bisa beribadah. Si hamba dapat mengetahui apa yg Allah Subhanahu wa Ta’ala halalkan apa yg diharamkan apa yg diridhai dan apa yg dimurkai-Nya. Dengan ilmu ini diketahui ke mana kehidupan ini akan berakhir; ada sebagian hamba yg akhir bersenang-senang di dlm surga dan sebagian besar lain sengsara dlm neraka.
Ilmu syar’i ini bertingkat-tingkat. Yang paling utama dan paling mulia adl ilmu akidah yg pembahasan berkaitan dgn Allah Subhanahu wa Ta’ala nama-nama-Nya sifat-sifat-Nya. Menyusul setelah ilmu yg berkaitan dgn hak-Nya terhadap hamba-hamba-Nya tentang hukum-hukum syariat-Nya dan ke mana akhir yg dituju oleh orang2 yg beramal. Urutan selanjut adl ilmu yg membantu dan mengantarkan pada ilmu syar’i seperti ilmu tentang kaidah-kaidah bahasa Arab istilah-istilah Islamiyah dlm ushul fiqih dan mushthalahul hadits. Demikian pula perkara-perkara lain yg berkaitan dgn ilmu syar’i yg membantu dan mendukung utk memahami secara sempurna. Termasuk ilmu yg penting dipelajari adl sirah nabawiyyah sejarah Islam biografi para perawi hadits dan para ulama Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan pemilik ilmu syar’i ini dan membesarkan keberadaan mereka. Dia Yang Maha Suci berfirman:
شَهِدَ اللهُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَالْمَلاَئِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
“Allah telah mempersaksikan bahwa tdk ada sesembahan yg patut disembah kecuali hanya Dia bersaksi pula para malaikat dan orang2 yg berilmu dlm keadaan Allah menegakkan keadilan. Tidak ada sesembahan yg patut diibadahi melainkan Dia Yang Maha Perkasa lagi Memiliki hikmah.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala mengambil persaksian orang2 yg berilmu syar’i beserta para malaikat-Nya tentang keesaan-Nya. Mereka mempersaksikan bahwa Dia adl Rabb semesta alam. Dialah sesembahan yg haq sementara peribadatan kepada selain-Nya adl batil. Cukuplah ketetapan yg seperti ini sebagai pemuliaan terhadap orang2 yg berilmu.
orang2 yg berilmu dibedakan dari selain mereka sebagaimana dinyatakan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِيْنَ يَعْلَمُوْنَ وَالَّذِيْنَ لاَ يَعْلَمُوْنَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو اْلأَلْبَابِ
“Katakanlah ‘Apakah sama orang2 yg mengetahui dgn orang2 yg tdk mengetahui?’ Sesungguh hanya orang2 yg berakallah yg dapat menerima pelajaran.”
أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو اْلأَلْبَابِ
“Adakah orang yg mengetahui bahwasa apa yg diturunkan kepadamu dari Rabbmu itu benar sama dgn orang yg buta? Hanyalah orang2 berakal saja yg dapat mengambil pelajaran.”
Jelas tidaklah sama antara yg satu dgn yg lain. Orang yg mengetahui bahwa petunjuk yg Allah Subhanahu wa Ta’ala turunkan itu benar ada sebagai suatu jalan keselamatan tidaklah sama dgn orang2 yg buta dari jalan tersebut dan buta tentang ilmu syar’i.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menerangkan bahwa Dia mengangkat derajat orang2 yg berilmu. Hal itu tidaklah mereka capai melainkan krn besar kebaikan dan kemanfaatan yg mereka berikan kepada manusia. Oleh krn itulah ada seorang alim yg berkata “Alangkah bagus apa yg mereka berikan kepada manusia namun sebalik alangkah jelek perbuatan manusia kepada mereka.”
Mereka memberikan bimbingan kepada manusia menuju kebaikan menunjukkan mereka kepada kebenaran dan menyampaikan mereka kepada petunjuk. Tokoh pemilik ilmu yg terdepan adl para rasul. Mereka adl pemberi petunjuk dan penyampai dakwah. Mereka merupakan orang yg paling tahu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala dan syariat-Nya.
Kemudian orang yg paling utama setelah para rasul adl yg paling mengikuti jejak rasul dan paling tahu apa yg mereka bawa paling sempurna ajakan kepada manusia utk menuju agama Allah Subhanahu wa Ta’ala bersabar dlm berdakwah dan memberi bimbingan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah mengangkat orang2 yg beriman di antara kalian dan orang2 yg memiliki ilmu dgn beberapa derajat.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan bahwa orang2 berilmulah yg benar-benar takut/khasyah kepada-Nya dgn khasyah yg sempurna sebagaimana dlm firman-Nya:
إِنَّمَا يَخْشَى اللهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ إِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
“Hanyalah yg takut kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya adl para ulama.”
Ulama adl orang2 yg kenal dgn Allah Subhanahu wa Ta’ala mengenal nama dan sifat-sifat-Nya serta mengetahui syariat-Nya yg disampaikan oleh para rasul-Nya. Karena itulah Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada beberapa orang yg menganggap kecil ilmu yg beliau bimbingkan dgn mengatakan “Kami tdk sama sepertimu wahai Rasulullah! Allah telah mengampuni dosamu yg telah lalu dan yg belakangan.” Beliau menjawab “Ketahuilah demi Allah! Sungguh aku lbh takut kepada Allah daripada kalian dan lbh bertakwa kepadanya.”
Banyak sekali hadits yg datang dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg memuat tentang keutamaan ilmu di antara hadits:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yg menempuh suatu jalan utk mencari ilmu Allah akan mudahkan bagi dgn ilmu tersebut jalan menuju surga.”
Hadits di atas menunjukkan kepada kita bahwa para penuntut ilmu agama berada di atas kebaikan yg besar. Mereka di atas jalan keberuntungan dan kebahagiaan tentu bila benar/lurus niat dlm menuntut ilmu krn mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ingin mengamalkan bukan krn riya` dan sum’ah atau tujuan-tujuan dunia lainnya.
Ia mempelajari ilmu hanya krn ingin mengetahui agama mengetahui perkara yg Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan kepadanya. Dan bermaksud mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya hingga ia belajar dan mengamalkan ilmu serta mengajarkan kepada orang lain.
Setiap jalan yg ia tempuh dlm menuntut ilmu adl jalan menuju surga baik jalan tersebut secara hakiki ataupun maknawi. Perjalanan jauh yg ditempuh dari satu negeri menuju ke negeri lain berpindah dari satu halaqah ke halaqah yg lain dari satu masjid ke masjid lain dgn tujuan mencari ilmu ini semua teranggap jalan yg ditempuh guna beroleh ilmu. Demikian pula diskusi tentang kitab-kitab ilmu meneliti dan menulis semua pun teranggap jalan guna beroleh ilmu.
Dengan demikian sepantas bagi penuntut ilmu utk memerhatikan seluruh jalan yg bisa mengantarkan kepada ilmu dan bersemangat menempuh krn mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan negeri akhirat. Ia sepantas berkeinginan mendalami agama ingin tahu perkara yg diwajibkan pada dan yg diharamkan ingin mengenal Rabb di atas bashirah dan bayyinah kemudian mengamalkannya. Ia pun ingin menyelamatkan manusia hingga ia berdiri sebagai orang yg mengajak kepada petunjuk dan menolong kebenaran membimbing manusia kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas ilmu dan petunjuk.

Orang yg seperti ini keadaan mk tidur pun ternilai jalan menuju surga bila ia tidur dgn tujuan agar mendapat kekuatan dlm menuntut ilmu agar dapat menunaikan pelajaran dgn baik atau agar mendapat kekuatan utk menghafal kitab ilmu atau utk safar dlm menuntut ilmu. Tidur orang yg seperti ini ternilai ibadah demikian pula kegiatan yg lain bila disertai niat yg benar. Beda hal dgn orang yg jelek niat ia berada dlm bahaya yg besar. dlm sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللهِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيْبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا، لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Siapa yg mempelajari ilmu yg seharus dipelajari dlm rangka mengharapkan wajah Allah namun ternyata mempelajari krn ingin beroleh materi dari dunia ini ia tdk akan mencium wangi surga pada hari kiamat.”
Ini merupakan ancaman yg besar bagi orang yg jelek niatan dlm menuntut ilmu. Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda:
مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوْهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللهُ النَّارَ
“Siapa yg menuntut ilmu dgn tujuan utk mendebat ulama atau utk debat kusir dgn orang2 bodoh atau utk memalingkan wajah-wajah manusia kepada mk Allah akan memasukkan ke dlm neraka2.”
Telah datang pula dlm hadits yg shahih sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg menyatakan bahwa ada tiga golongan manusia kelak pada hari kiamat api neraka utk pertama kali dinyalakan guna membakar mereka. Di antara tiga golongan tersebut adl orang yg mencari ilmu dan membaca Al-Qur`an krn niat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala ia belajar ilmu agar dikatakan alim dan membaca Al-Qur`an agar dikatakan qari`.3
Oleh krn itu wahai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala wahai penuntut ilmu hendak engkau ikhlas dlm beribadah dan meniatkan hanya utk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendak pula engkau bersungguh-sungguh dan penuh semangat dlm menempuh jalan-jalan ilmu dan bersabar di atas kemudian mengamalkan apa yg terkandung dlm ilmu tersebut. Karena tujuan dari belajar ilmu adl utk diamalkan bukan krn ingin dikatakan alim atau pun mendapatkan ijazah. Namun tujuan adl agar engkau dapat mengamalkan ilmumu dan membimbing manusia menuju kebaikan dan agar engkau menjadi pengganti para rasul dlm dakwah kepada kebenaran.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dlm hadits yg shahih:
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ
“Siapa yg Allah kehendaki kebaikan bagi Allah akan faqihkan dia dlm agamanya.”
Hadits di atas menunjukkan keutamaan ilmu. Bila Allah Subhanahu wa Ta’ala menginginkan seorang hamba beroleh kebaikan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan memahamkan dlm agama-Nya hingga ia dapat mengetahui mana yg benar mana yg batil mana petunjuk mana kesesatan. Dengan pula ia dapat mengenal Rabb dgn nama dan sifat-sifat-Nya serta tahu akan keagungan hak-Nya. Ia pun tahu akhir yg akan diperoleh para wali Allah Subhanahu wa Ta’ala dan para musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari keterangan yg ada tahulah kita betapa besar dan mulia ilmu.
Ilmu merupakan sesuatu yg paling afdhal dan paling mulia bagi orang yg Allah Subhanahu wa Ta’ala perbaiki niatnya. Karena ilmu akan mengantarkan seseorang utk mengetahui kewajiban yg paling utama dan paling besar yaitu mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mengikhlaskan ibadah untuk-Nya. Ilmu juga menyampaikan seseorang utk mengetahui hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan apa yg diwajibkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dengan demikian ilmu adl kewajiban besar yg akan menyampaikan kepada penunaian kewajiban-kewajiban yg besar. Tidak ada kebahagiaan yg diperoleh para hamba dan tdk ada keselamatan bagi mereka kecuali dgn pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian dgn ilmu agama berpegang dgn ilmu dan istiqamah di atasnya.
Ulama merupakan sebaik-baik manusia dan paling utama di muka bumi ini. Yang terdepan dari mereka tentu para rasul dan para nabi ‘alaihimussalam. Mereka adl qudwah . Mereka merupakan asas/fondasi dlm dakwah ilmu dan keutamaan. Setelah mereka adl ahlul ilmi sesuai dgn tingkatannya. Yang paling tahu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala nama dan sifat-sifat-Nya yg paling sempurna dlm amal dan dakwah mk dialah orang yg terdekat dgn para rasul paling dekat derajat dan kedudukan dgn para rasul di dlm surga kelak. Ahlul ilmi adl pemimpin di bumi ini cahaya dan pelita bagi bumi. Mereka membimbing manusia menuju jalan kebahagiaan memberi petunjuk kepada manusia menuju sebab-sebab keselamatan dan menggiring mereka kepada perkara yg diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala serta menjauhkan mereka dari sebab-sebab kemurkaan dan adzab-Nya.

1 Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dlm Shahih Abi Dawud -pent.
2 HR. At-Tirmidzi dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dlm Shahih At-Tirmidzi -pent.
3 Seperti ditunjukkan dlm hadits yg panjang diriwayatkan Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullahu berikut ini: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يَنْزِلُ إِلَى الْعِبَادِ لِيَقْضِيَ بَيْنَهُمْ، وَكُلُّ أُمَّةٍ جَاثِيَةٍ. فَأَوَّلُ مَنْ يَدْعُو بِهِ رَجُلٌ جَمَعَ الْقُرْآنَ وَرَجُلٌ قُتِلَ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَرَجُلٌ كَثِيْرُ الْمَالِ. فَيَقُوْلُ اللهُ لِلْقَارِئِ: أَلَمْ أُعَلِّمْكَ مَا أَنْزَلْتُ عَلَى رَسُوْلِي؟ قَالَ: بَلى يَا رَبِّ. قَالَ: فَمَاذَا عَمِلْتَ فِيْمَا عُلِّمْتَ؟ قَالَ: أَقُوْمُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ. فَيَقُوْلُ اللهُ لَهُ: كَذَبْتَ. وَتَقُوْلُ لَهُ الْمَلائِكَةُ: كَذَبْتَ. وَيَقُوْلُ اللهُ: بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ: إِنَّ فُلاَنًا قَارِئٌ، فَقَدْ قِيْلَ ذَاكَ — الْحَدِيْثَ
“Sesungguh Allah Tabaraka wa Ta’ala pada hari kiamat nanti turun kepada hamba-hamba-Nya utk memutuskan perkara di antara mereka. mk yg pertama dipanggil adl seseorang yg hafal Al-Qur`an orang yg terbunuh di jalan Allah dan orang yg banyak hartanya. Allah berfirman kepada si pembaca Al-Qur`an “Bukankah telah Aku ajarkan kepadamu apa yg Aku turunkan kepada Rasul-Ku?” “Ya wahai Rabbku” jawab si qari. “Lalu apa yg engkau amalkan dari ilmu yg telah diajarkan kepadamu?” ta Allah. Ia menjawab “Aku menegakkan malam dan siang.” Allah bersabda kepada si qari “Engkau dusta.” Para malaikat pun berkata yg sama “Engkau dusta.” Allah berfirman “Bahkan engkau ingin dikatakan ‘Fulan seorang ahli membaca Al-Qur`an’ dan sungguh orang2 telah mengatakan seperti itu.
Dan seterus dari hadits tersebut sampai pada akhir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُولَئِكَ الثَّلاَثَةُ أَوَّلُ خَلْقِ اللهِ تُسْعَرُ بِهِمُ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Tiga golongan ini merupakan makhluk Allah pertama yg api neraka
dinyalakan utk membakar mereka pada hari kiamat.”
dan semoga kita bukan termasuk dari ketiga orang yang disebut diatas

WASSALAMU'ALLAIKUM

Tidak ada komentar: